Prandina FEZ Lighting – New Collection
Published by Sugar & Cream, Monday 19 October 2020
Text by Auliya Putri, Images Courtesy of Prandina
Simple and Sinuous Lines
Tetap menjunjung tinggi teknik blown glass, FEZ karya Marco Alessi ini menceritakan keinginan sang desainer untuk menggabungkan arsitektur dan desain produk. Memiliki garis-garis sederhana dan liku sensual serta diberkahi identitas keanggunan yang kuat. Gabungan dua silinder, menampung dan mendistribusikan cahaya dengan apik. Walau terkesan berlawanan, namun keduanya menyampaikan visual yang memancarkan kesatuan yang indah.
Selengkapnya tentang 6 pencahayaan ikonis dari Prandina bisa Anda simak di sini.
Presented by Melandas Indonesia
Terdiri dalam pilihan pendant, table lamp, atau floor lamp, dimana tiap versi datang dengan dua ukuran berbeda. Juga Anda bisa memilih empat finishing (matt white, glossy black, matt sand, dan copper) sesuai dengan kebutuhan. FEZ menawarkan interpretasi keanggunan modern yang dapat melengkapi ruangan Anda secara baik.
TÊTE-À-TÊTE WITH RIESKA ACHMAD
An intimate conversation about work and passionate life with Rieska Wulansari Achmad as an Owner of Studio RWA.
read moreMONITILLO 1980 AT MILANO DESIGN WEEK 2024
Monitillo1980 will showcase their collections during 2024 Milano Design Week from April 16th to 21st at Palazzo Melzi di Cusano, Casa Conte's new seat in...
read moreTHE 7TH EDITION OF ALCOVA MILANO – APRIL 15 - 21,2024
During Milan Design Week 2024, the 7th edition of Alcova Milano will take place at Villa Borsani and Villa Bagatti Valsecchi from April 15-21, 2024. Come...
read moreARAN CUCINE - CUCINAnD'O
CUCINAnD'O (Davide Oldani's restaurant in Cornaredo) presents itself as the innovative kitchen that combines culinary art with sustainability. Now it...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more