OFF THE WALL – JAKARTA
Published by Sugar & Cream, Tuesday 06 December 2016
Photography courtesy of IFI and D’Gallerie
Party by Ten Famous Street Artists
Kota Jakarta boleh bangga dengan perihal seni. Terutama berhubungan dengan seni graffiti. Pasalnya kota yang selalu hiruk pikuk tanpa lelah dengan kemacetannya terpilih dengan hormat sebagai wadah mempersatukan 5 seniman graffiti ternama asal Prancis dengan 5 seniman graffiti ternama dari Indonesia. Perhelatan bertajuk ‘OFF THE WAL’ diadakan sehubungan dengan pekan seni urban kontemporer Prancis-Indonesia yang berlangsung dari tanggal 1 November – 7 November lalu dan diselenggarakan oleh Institut Prancis di Indonesia (IFI).
Acara jumpa pers dengan seniman graffitti bertempat di D’Gallerie
Selama 1 pekan tersebut, serangkaian aktivitas melibatkan interaksi 10 seniman tersebut cukup menggugah kota Jakarta menjadi berita internasional. Acara diawali dengan malam pembukaan di D ‘Gallerie dengan menampilkan sejumlah karya dari 10 seniman tersebut. Seni graffiti memang bukan lagi seni jalanan.
Seniman Adi Dharma a.k.a Stereoflow
Sejak beberapa tahun ini, seni jalanan sudah dianggap setara dengan komoditas lukisan diatas kanvas pada umumnya. Tidak heran pembukaannya di D ’Gallerie dipadati oleh para graffiti entusias dan pencinta seni. Dua hari kemudian aktivitas berbeda berlangsung di Yello Hotel, di Harmoni dimana 10 seniman berkolaborasi melukis sebuah dinding Yello Hotel, Jakarta. Yang menjadi puncak aktivitas tidak lain adalah hari Minggu pagi.
Seniman Tutu
Bertempat di sisi luar dinding dari gedung IFI, setiap seniman diberi kesempatan membuat karya graffiti di hadapan para pejalan kaki di Thamrin di saat bebas kendaraan. Diluar dugaan pertunjukan langsung graffiti dari 10 seniman tersebut mendapat sambutan luar biasa dari para pejalan kaki yang melewati dinding luar IFI.
Hiruk pikuk pemerhati seni di D’Gallerie pada malam pembukaan.
Ini bisa dibilang pertunjukan langka bagi semua orang termasuk pencinta seni yang bisa melihat secara langsung kepiawaian 10 seniman dalam menuangkan karyanya. Di sore harinya, berlangsung Urban Festival yang menampilkan tarian hip-hop, makanan dan lainnya termasuk 10 karya seniman berukuran masif yang mengisi ruang jendela dari Museum Nasional (Museum Gajah).
Seniman Colorz, Miranda Goeltom,seniman Fenx
10 Karya tersebut bisa terlihat bagi kendaraan yang melintas di depan area museum. Perhelatan demi perhelatan mendapat perhatian serius dari para pencinta seni dan para entusias graffiti. Seni jalan memang milik jalanan dan harus bisa dinikmati dengan bebas oleh semua orang. Kehadiran dan kolaborasi seniman ternama seperti Kongo, Colorz, Darbotz, Fenx, Farhan Siki, Soni Irawan, Mist, Stereoflow, Tilt, dan Tutu turut membuat kota Jakarta kian ramah budaya dan mencitrakan apresiasi terhadap seni bagian dari denyut nadi bagi sebuah ibukota. (JW)
10 seniman graffiti : Tilt, Farhan Siki, Tutu, Soni Irawan, Darbotz, Colorz, Fenx, Mist, Kongo, Stereoflow
Marc Steinmeyer, CEO Yello Hotel, Esti Nurjadin pemilik D’Gallerie, Deda dari Museum Nasional,Christian Gaujac dari IFI
Persiapan karya kolaborasi untuk di Museum Nasional Jakarta
Suasana pameran di Museum Nasional Jakarta
Suasana di depan gedung IFI jalan Thamrin, Jakarta dimana terlihat karya dari 10 Seniman pada dinding IFI bagian luar.
Dinding luar dari gedung IFI di jalan Thamrin yang digarap oleh 10 seniman jalanan dari Indonesia dan Prancis.
DIOR X KAWS CAPSULE COLLECTION
House of Dior has unveiled DIOR X KAWS Capsule Collection by Kim Jones, the ground breaking collaboration bridging the high fashion and contemporary art.
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreART JAKARTA 2024 – The Exhibition
Celebrating the visual arts at Art Jakarta 2024, took place from October 4-6 at JIEXPO Kemayoran Jakarta, showcased a diverse array of contemporary visual...
read moreMOOOI - DRAPE LIGHT BY JAMIE WOLFOND
Moooi presents Jamie Wolfond's Drape Light, a new magnificent suspended lighting fixture that can elevate any dinner party to an elegant ambiance.
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more