presented by

MURAI ART PROJECTS 2023 PRESENTS “CONTINUUM” IN COLLABORATION WITH TEKA

SHARE THIS
1.77K

Published by Sugar & Cream, Tuesday 14 November 2023

Images courtesy of MURAI ART PROJECT

The Endless Cycle of Creativity
Murai Art Projects menghadirkan pameran seni kolektif “Continuum” untuk memberikan wadah bagi para seniman untuk mengekspresikan diri. Pameran bertajuk“Endless Cycle of Creativity” ini berlangsung pada 24 Oktober – 1 November 2023 di Showroom TEKA Alam Sutera, Tangsel, Banten.

“Continuum” menjadi pameran seni rupa yang fokus pada isu interdisipliner. Pameran ini menyajikan karya-karya interdisipliner yang mengacu pada tema-tema tentang keberlanjutan, mulai dari lukisan, patung, hingga instalasi. “Continuum” mewakili siklus penemuan tanpa batas dalam beragam bentuk kreatif berdasarkan prinsip jangka panjang.


Presented by Coulisse | INK

“Seperti ciri khas Murai Art Projects itu sendiri, kami selalu memberikan atau menampilkan suatu kolaborasi antara ilmu seni dengan ilmu disiplin lainnya dan kali ini kami berkolaborasi dengan TEKA Parquet Indonesia, seniman dan juga arsitek,” tutur Ari Sanjaya, Founder and Director Murai Art Projects, yang berdiri sejak tahun 2021.

Murai Art Projects kali ini bekerja sama dengan TEKAsebuah perusahaan produksi lantai kayu besar –  untuk pameran kedua yang sebelumnya di Senayan City. Kehadiran TEKA dalam pameran ini memberikan tantangan bagi para seniman yang membuat karya yang bahan utamanya adalah bahan TEKA berupa kayu.

Dikurasi oleh Bob Edrian, pameran “Continuum” ini menghadirkan presentasi seni dari 9 seniman dan 1 arsitek, seperti Joko Avianto, TuTu’s, Jemana Murti, Maharani Mancanagara, Yori Antar, Agnes Hansella, Jessica Soekidi, Nurrachmat Widyasena, Wildan Indra Sugara, dan Wayan Karja. Kesepuluh peserta diminta memikirkan cara memanfaatkan barang bekas untuk pameran seni ini.

Empat peserta dalam hal ini Joko Avianto, TuTu’s, Jemana Murti, dan Maharani Mancanagara diberi kesempatan untuk merespon langsung materi TEKA dan memadukannya ke dalam karya seni rupa tanpa menghilangkan esensi keunikan masing-masing karya.

“Para seniman berkarya dengan produk limbah, sisa pabrik, bahan veneer, atau bagian parket yang dirangkai dan dipadukan menjadi sebuah karya seni rupa. Para kolektor seni rupa dapat mengapresiasi dan mengoleksi karya seni yang merespon konten TEKA ini. Kita dapat melihat bahwa itu berhasil. Ini bisa menjadi prototipe karya masa depan yang menggunakan bahan serupa,” ujar Yudi Wanandi, Co-Founder dan Direktur Murai Art Projects.

Di kesempatan yang sama, TEKA memberikan demonstrasi lini produk terbarunya, seri Vorkraft, serta koleksi karya seni berupa lukisan, patung, dan instalasi. Rangkaian produk kayu unik dan olahan berkualitas tinggi yang kompleks. Vorkraft dimaksudkan untuk memiliki ciri serat kayu yang berbeda.

“Konsep Continuum yang berkelanjutan sangat erat kaitannya dengan filosofi TEKA; selain itu, nilai-nilai ini didukung oleh seniman yang memiliki reputasi yang diakui atas karyanya. Sebaliknya, para seniman juga berani untuk menerima tantangan mentransformasikan TEKA menjadi karya seni berdasarkan desain karakter dan identitas senimannya. TEKA juga meluncurkan koleksi premium terbarunya, yang diharapkan dapat menjadi terobosan di bidang bahan bangunan, bersamaan dengan pameran seni ini. Koleksi baru ini tentunya lebih langka, lebih bernilai, dan mempunyai nilai seni yang tinggi,” tambah Ibu Juliana Rika, National Head Sales TEKA Parket.








Coulisse | INKZipblind & VF