GUBI PRESENTS A NEW MIDNIGHT BLUE EDITION OF THE MULTI-LITE PENDANT
Published by Sugar & Cream, Tuesday 21 September 2021
Text by S&C, images courtesy of GUBI
Louis Weisdorf’s Multi-Lite Pendant
Ada apa dengan warna biru tengah malam?
Seperti yang dikatakan Christian Dior bahwa warna biru tengah malam adalah “satu-satunya warna yang dapat bersaing dengan hitam”. Sebuah warna terpancar di langit pada malam hari di sekitar bulan purnama. Sebuah ekspresi kepekatan warna yang juga dibayangkan oleh pelukis Vincent van Gogh ketika menangkap keajaiban langit sebelum fajar dalam lukisan ikoniknya pada tahun 1889, ‘Starry Night’.
Louis Weisdorf
Kepekatan warna biru tergelap tersebut kini menjadi pelengkap estetis yang kontemporer pada edisi terbaru lampu ikonis Gubi yaitu Multi Lite Pendant karya Louis Weisdorf. Warna biru terdalam dan tergelap dikombinasikan dengan bingkai kuningan menawarkan sentuhan optimisme elegan. Mampu membangkitkan kenangan malam yang romantis di hotel, restoran mewah atau hunian pribadi.
Presented by Melandas Indonesia
Berbentuk setengah lingkaran dirangkai dengan tiga susun, Multi-Lite Pendant Louis Weisdorf dapat mengarahkan cahaya ke bawah atau atas (diputar ke atas). Bentuknya yang ikonik dan tak lengkang waktu, dengan palet midnight blue, edisi terbaru Multi-Lite Pendant Gubi menawarkan nada penyempurnaa pada ruang interior sekaligus mampu menjadi ‘focal point’ sebuah ruang.
Koleksi Multi-Lite Weisdorf tahun 1972 yang terdiri dari gantung, lampu lantai, dan lampu meja mewakili ‘era keemasan’ desain Denmark.
New midnight blue edition GUBI tersedia akhir bulan August 2021 melalui www.gubi.com atau distributor resmi Gubi.
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more