ALPI X Kengo Kuma : The Force of Nature
Published by Sugar & Cream, Friday 26 January 2018
Text by Hermawan K, images courtesy of ALPI
New Veneer Designs
Berkolaborasi dengan desainer Kengo Kuma, produsen kayu dan veneer asal Italia, ALPI, melansir Maritime Pine dan Japanese Cedar yang mengekspresikan identitas material dalam cita rasa purbawi.
Kengo Kuma Photo by J.C. Carbonne
Melalui pengeksplorasian kekuatan dan kekasaran alam, Maritime Pine dan Japanese Cedar mengutilisasi kulit kayu sebagai bentuk komunikasi yang mewujudkan esensi material menjadi karakter yang menawan.
Maritime Pine mereproduksi kulit kayu dengan segmen-segmen dari bentuk tak teratur, yang terentang mulai dari nuansa warna kemerahan yang hangat hingga sentuhan abu-abu muda.
Sementara pohon cedar, yang merupakan simbol umur panjang dan keagungan, memiliki kulit kayu yang bervariasi dari merah ke cokelat. Inilah yang direproduksi secara apik oleh Japanese Cedar.
LAPALMA: HAWI CHAIR BY MARIO FERRARINI
Sneak peek Lapalma’s new chair: HAWI chair by Mario Ferrarini. HAWI will be launched amongst other collections at Salone del Mobile.Milano 2024.
read moreCARPET EDITION'S NEW COLLECTION – PREVIEW SALONE DEL MOBILE.MILANO 2024
Carpet Edition and Ken Scott have partnered at Salone del Mobile in Milan to create a distinctive tapestry and rug collection featuring eight Ken Scott...
read moreTHE 7TH EDITION OF ALCOVA MILANO – APRIL 15 - 21,2024
During Milan Design Week 2024, the 7th edition of Alcova Milano will take place at Villa Borsani and Villa Bagatti Valsecchi from April 15-21, 2024. Come...
read moreNUANU X SETTER HADIRKAN KOMPETISI ARSITEK
Nuanu berkolaborasi bersama SETTER co-working space meluncurkan sebuah kompetisi arsitektur untuk merancang dan membentuk co-working space terkemuka di...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more