presented by

NOJORONO KUDUS BINA UMKM DESA & INSTANSI PENDIDIKAN DI KUDUS – PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

SHARE THIS
1.64K

Published by Sugar & Cream, Monday 10 April 2023

Images courtesy of Nojorono Kudus

Pengembangan Hortikultura dengan Memanfaatkan Rumah Kaca Pembibitan (Greenhouse)

Perjalanan Nojorono Kudus dalam industri selama lebih dari sembilan dekade kerap dilandasi oleh prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) yang secara konsisten diterapkan. Salah satu bentuk penerapan ESG yang dilakukan oleh Nojorono Kudus adalah pengembangan hortikultura dengan memanfaatkan rumah kaca pembibitan (greenhouse) yang dikelola secara mandiri oleh Tim CSR dan Yayasan Karya Bakti Nojorono Kudus. Pengembangan hortikultura dengan menggandeng lembaga akademik untuk studi banding, salah satu diantaranya yaitu SMK Pertanian Theresiana Bandungan pada tanggal 16 Maret 2023, diharapkan dapat memberikan inspirasi dan peluang kerjasama di bidang hortikultura bagi tenaga pendidik maupun siswa yang berpartisipasi, maupun karyawan greenhouse dalam upaya pengembangan di sektor pembibitan tanaman.

T. Sugiyanto selaku Head of CSR PT Nojorono Tobacco International menjelaskan, bahwa greenhouse yang dikelola oleh Nojorono Kudus diharapkan menjadi sarana beraktivitas yang positif dan bernilai edukasi bagi karyawannya maupun pihak luar. “Beberapa universitas kerap berkunjung untuk berdiskusi, salah satunya terkait budidaya tanaman tabebuya dan potensi kolaborasi dalam bidang hortikultura. Kami harap greenhouse yang dikelola oleh Nojorono Kudus ini dapat memberikan peluang untuk siapa saja yang ingin mengoptimalisasikan fasilitas ini, baik dari masyarakat sekitar maupun teman-teman akademisi yang haus akan ilmu bercocok tanam,” ungkap T. Sugiyanto.

Inisiasi lainnya dalam pengembangan di bidang pengelolaan lingkungan, Nojorono Kudus turut menggandeng UMKM di Desa binaannya, yakni Desa Gulang dan Desa Karangrowo, Ambarawa, Jawa Tengah. Masifnya jumlah eceng gondok yang tersebar di kedua Desa ini mendorong Nojorono Kudus menggelar ruang diskusi bersama UMKM dan masyarakat di desa terkait untuk menanggulangi masalah tersebut. Diselenggarakan pada tanggal 16 Maret 2023, masyarakat didorong untuk memanfaatkan eceng gondok sehingga memiliki nilai jual. Ratna Novitasari, selaku CSR Representatif menyampaikan bahwa tidak hanya terbatas pada pembinaan saja, namun inisiasi ini juga sekaligus sebagai upaya pengurangan potensi pendangkalan perairan akibat akumulasi dari endapan tanaman eceng gondok. “Awal tahun 2023 ini, Desa Karangrowo dan Gulang mengalami musibah banjir, salah satu penyebabnya adalah pendangkalan sungai yang diakibatkan dari penumpukan endapan eceng gondok. Untuk itu Nojorono Kudus berupaya untuk memanfaatkan potensi eceng gondok yang dianggap sebagai hama, disulap menjadi sebuah peluang bisnis dengan nilai jual berkualitas, salah satunya dengan adanya ruang diskusi ini” ungkap Ratna.

Presented by Melandas indonesia

Sebagai pelengkap upaya Nojorono yang berfokus pada bidang Hortikultura, Nojorono Kudus juga bekerjasama dengan Universitas Muria Kudus (UMK) di Desa Wonosoco, Kab. Kudus dalam melakukan penanaman 1000 bibit varietas kelengkeng kristal pada tanggal 21 Maret 2023 lalu. Kegiatan penanaman pohon kelengkeng yang dihadiri oleh perwakilan Nojorono Kudus, Forumdas Muria, Universitas Muria Kudus, PBNU Kudus, Perhutani, IARMI, serta masyarakat Wonosoco. T. Sugiyanto selaku CSR Department Head PT Nojorono Kudus menyampaikan, partisipasi Nojorono Kudus dalam penanaman bibit kelengkeng di Desa Wonosoco merupakan salah satu bentuk kepedulian Nojorono Kudus dalam upaya pengembangan desa dalam mewujudkan desa hortikultura dengan komoditas kelengkeng kristal. “Kelengkeng kristal merupakan tanaman yang memiliki banyak kelebihan, selain daya tahan yang kuat dari terpaan hujan dan terik matahari, buah kelengkeng jenis ini juga lebih mudah untuk dipanen sepanjang tahun. Sehingga, harapannya bibit kelengkeng ini dapat memajukan ekonomi masyarakat sekitar, khususnya masyarakat Wonosoco,” tutup T. Sugiyanto.

Coulisse | INKZipblind & VF