THRESIA MARETA DIANUGERAHI PENGHARGAAN BERGENGSI DARI PRANCIS ATAS DEDIKASI DALAM DUNIA MODE DAN BUDAYA
Published by Sugar & Cream, Wednesday 12 March 2025
Images courtesy of JF3 Fashion Festival
Penghargaan Knight of the Ordre des Arts et des Lettres oleh Kementerian Kebudayaan Negara Prancis
Thresia Mareta, founder LAKON Indonesia sekaligus penulis buku Ode to Indonesian Culture meraih penghargaan Knight of the Ordre des Arts et des Lettres yang diberikan oleh Kementerian Kebudayaan Negara Prancis. Penghargaan ini sebagai bentuk dedikasinya dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Indonesia serta membawa fashion Indonesia ke kancah internasional. Penyerahan penghargaan ini diberikan dalam sebuah seremoni resmi yang penuh kehangatan, dihadiri oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, serta para pejabat tinggi, tokoh industri, dan tamu kehormatan lainnya.
Penyerahan Penghargaan Knight of the Ordre des Arts et des Lettres
Knight of the Ordre des Arts et des Lettres merupakan salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan oleh pemerintah Prancis kepada individu dengan kontribusi luar biasa dalam kontribusi luar biasa dalam bidang seni dan budaya, baik di tingkat nasional maupun internasional. Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi dunia kepada Thresia Mareta dalam melestarikan tradisi disertai inovasi untuk mendukung perkembangan para pelaku budaya dan mode Indonesia.
LAKON Indonesia, Titik Awal Dedikasi
Komitmen Thresia Mareta terhadap pelestarian budaya dimulai saat mendirikan LAKON Indonesia pada 2018. Berangkat dari kepeduliannya terhadap semakin berkurangnya apresiasi kepada pengrajin lokal dan teknik tradisional, ia membangun ekosistem yang mendukung perajin, desainer, serta pelaku usaha kecil agar tetap relevan di era industri modern. Walaupun LAKON Indonesia terhitung baru dalam industry mode nasional namun mereka terjun langsung ke lapangan untuk bekerja sama dengan para pengrajin di berbagai tingkatan. sehingga mereka sangat memahami tantangan dan kesulitan yang dihadapi para artisan dan pengrajin.
Thresia Mareta
“Dengan berkembangnya industri fesyen, kita harus bertanya pada diri sendiri: bagaimana kita memastikan bahwa keahlian pengrajin kita dalam membuat kerajinan tangan seperti batik, tenun, bordir, dan lainnya tidak hanya dilestarikan tetapi juga tetap relevan, mendapatkan pengakuan global, dan menciptakan peluang ekonomi bagi para pengrajin? Perjuangan ini merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan kerja keras, kesabaran, dan dedikasi tak henti,” ujar Thresia Mareta.
Tak hanya LAKON Indonesia, Thresia juga aktif sebagai advisor JF3 Fashion Festival yang diprakarsai oleh Summarecon, yang telah berkembang sebagai platform fesyen di Indonesia selama 21 tahun. Dengan pengalaman dan keahliannya, Thresia Mareta melakukan berbagai inovasi dan terobosan, salah satunya adalah inisiatif untuk mendirikan PINTU Incubator, program bilateral yang didirikan bersama antara LAKON Indonesia, JF3, dan Kedutaan Besar Prancis melalui IFI.
Mr. Fabien Penone & Thresia Mareta
PINTU Incubator: Jembatan Kreatif Indonesia-Prancis
Program ini bertujuan menghubungkan kreator muda Indonesia dan Prancis dalam membangun bisnis berkelanjutan serta memperluas jaringan mereka di pasar global.
Hasil nyata dari program ini membawa para partisipan incubator berhasil menjual produk mereka ke buyer internasional dan butik-butik di berbagai benua, serta mendapatkan berbagai kesempatan berharga, seperti mengikuti Paris Trade Show, hingga untuk pertama kalinya bisa menempuh pendidikan di École Duperré, salah satu sekolah fesyen paling bergengsi di Paris.
Presented by Molteni&C
Dengan sinergi antara LAKON Indonesia, JF3, dan PINTU Incubator, ekosistem ini kini menjadi yang paling komprehensif di bidangnya. Bahkan, berkat kerja sama dengan Kedutaan Prancis, ekosistem ini menjadi satu-satunya di Indonesia yang resmi terhubung dengan industri fesyen Prancis.
Peluncuran Buku Ode to Indonesian Culture
Dalam kesempatan yang sama, Thresia Mareta memperkenalkan Ode to Indonesian Culture, sebuah buku yang dikerjakan selama dua tahun. Buku ini mengangkat 15 sosok inspiratif Indonesia, yang kisahnya diceritakan dari perspektif LAKON Indonesia.
Mr. Fabien Penone & Thresia Mareta
“Harapan saya, generasi mendatang tidak hanya memahami warisan budaya mereka, tetapi juga bangga. Dunia akan selalu berubah, tetapi semoga mereka tidak pernah melupakan kekuatan dan keindahan akar budaya mereka. Semoga buku ini menjadi warisan yang hidup, sebuah penghormatan bagi kebijaksanaan dan kontribusi mereka yang membentuk narasi budaya kita hari ini, sekaligus memberikan inspirasi bagi masa depan untuk terus menghargai dan merayakan identitas kita,“ ungkap Thresia Mareta.
Dengan penghargaan prestisius Knight of the Ordre des Arts et des Lettres serta peluncuran buku Ode to Indonesian Culture, Thresia Mareta bersama LAKON Indonesia berharap menginspirasi banyak pihak untuk terus melestarikan warisan budaya Indonesia dan juga mengembangkannya agar mendapatkan pengakuan global dan bisa menciptakan peluang ekonomi baik bagi para pengrajin.
Foto bersama Thresia Mareta, Menteri dan Dubes Prancis : Dudung, Heri Dono, Ni Ketut, Clavinova Devy (Cucu Waljidnah), Thresia Mareta, Giring Ganesha ( WaMen Kebudayaan), Irene Umar (WaMen Ekonomi Kreatif Indonesia, dan Adi Purnomo
Sekilas Mengenai Ordre des Arts et des Lettres
Ordre des Arts et des Lettres adalah penghargaan kehormatan dari Prancis yang diberikan kepada individu yang dinilai telah memberikan kontribusi besar dalam seni, budaya, dan sastra di tingkat global. Didirikan pada 2 Mei 1957 oleh Menteri Kebudayaan Prancis, penghargaan ini telah dianugerahkan kepada tokoh-tokoh berpengaruh dunia seperti Pablo Picasso, Issey Miyake, Meryl Streep, David Bowie, dan Umberto Eco.
Dari Indonesia, selain Thresia Mareta, penghargaan ini sebelumnya telah diberikan kepada Nyoman Nuarta, Garin Nugroho, dan Guruh Soekarnoputra—membuktikan bahwa budaya dan seni Indonesia memiliki tempat di kancah dunia. (DR)
Perwakilan dalam tokoh Ode to Indonesian Culture Heri Dono, Ni Ketut, Clavinova Devy (Cucu Waljidnah), dan Dudung

MOOOI – THE SERPENTINE LIGHT 8 LARGE BY FRONT
MOOOI unveils a bigger edition to the family: Serpentine Light 8 Large. The perfect centrepiece is ready to keep you intrigued with every glance.
read more
THRESIA MARETA DIANUGERAHI PENGHARGAAN BERGENGSI DARI PRANCIS ATAS DEDIKASI DALAM DUNIA MODE DAN BUDAYA
Penghargaan Knight of the Ordre des Arts et des Lettres untuk Thresia Mareta atas dedikasinya dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya...
read more
MM GALLERI IDD PIK2 – THE SOFT OPENING & UPCLOSE WITH HENGKY DJAJA, PRESIDENT DIRECTOR
Sneak peek the world’s thinnest marble only at MM Galleri and it’s premium collection of natural stones as well as its premium engineered stones.
read more
A CELEBRATION OF THE GRAND OPENING OF PAVILION 120 AT IDD, PIK2
The Grand Opening of Pavilion 120 at IDD PIK 2 offers an interactive experience and a rich visual story, making it a unique and captivating event.
read more
W RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the W Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from all...
read more
A Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read more