presented by

RAEGITAZORO PERKENALKAN KOLEKSI ECO-FRIENDLY DI MOSCOW FASHION WEEK

SHARE THIS
1.20K

Published by Sugar & Cream, Monday 21 October 2024

Images courtesy RAEGITAZORO

Menampilkan Lebih dari 80 Pertunjukan

Moscow Fashion Week tahun ini kembali menjadi sorotan dengan deretan pelaku industri mode di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang turut memeriahkan melalui jenama RAEGITAZORO. Pada 4 hingga 9 Oktober, label ini memperkenalkan koleksi kreatif yang dirancang dari sisa-sisa kain bekas, menjadikannya salah satu sorotan di panggung mode internasional ini. Dengan potongan kain neon yang diubah menjadi busana futuristik, RAEGITAZORO tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga mengangkat isu penting tentang keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Menurut perusahaan riset asal Swiss, IQAir, Jakarta menduduki kota dengan polisi tertinggi di dunia pada tahun 2023. Oleh karena itu, RAEGITAZORO bertekad memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang polusi lingkungan dan penggunaan sumber daya alam secara bijak. Bagi sang founder, Raegita Oktora, berpartisipasi di Moscow Fashion Week sangat penting bagi pertumbuhan brand ini. “Melalui keterlibatan kami di Moscow Fashion Week, saya yakin bahwa brand RAEGITAZORO akan semakin dikenal tidak hanya di Rusia, tetapi juga di pasar industri fashion dunia. Eksposur yang akan kami dapatkan dari acara ini ditambah dengan kolaborasi dan networking yang akan terbentuk di antara para peserta, baik dari Rusia maupun desainer internasional, diharapkan dapat meningkatkan visibilitas merek kami di secara global,” ujarnya.

Ajang ini juga menampilkan peragaan busana dari merek Tiongkok, KENSUN, yang merevitalisasi busana tradisional Tiongkok dengan menambahkan sentuhan kontemporer. Di antara para perancang Rusia, GAPANOVICH mendapatkan inspirasi dari tradisi Rusia Utara, XakaMa menciptakan kembali tren street style, dan Vestiare berfokus pada rancangan pakaian basic yang timeless.

Presented by Melandas Indonesia

Selain peragaan busana, program ini juga mencakup Market yang terbuka untuk pengunjung, festival World Fashion Shorts yang menampilkan film pendek tentang mode, serangkaian lokakarya, dan ruang pamer B2B profesional. Bersamaan dengan itu, BRICS+ Fashion Summit muncul sebagai platform utama untuk komunikasi dalam industri fesyen. Ali Charisma, Pendiri Indonesian Fashion Chamber, menyoroti pentingnya Summit ini bagi negara-negara berkembang. “Acara ini tidak hanya memperkuat suara mereka dalam dialog fesyen global, namun juga memfasilitasi peluang jaringan dan kolaborasi yang penting. Dengan menjembatani kesenjangan antara berbagai komunitas fesyen, pertemuan ini memungkinkan negara-negara berkembang untuk meningkatkan kekuatan mereka, menjawab tantangan bersama, dan membangun aliansi strategis yang dapat mendorong industri fesyen ke depan dalam skala global.”

Setelah BRICS+ Fashion Summit, para pemuka mode dari lebih dari 50 negara berkumpul untuk membentuk BRICS International Fashion Federation (BRICS IFF), yang menandai tonggak penting dalam evolusi ekonomi mode yang sedang berkembang. BRICS+ Fashion Summit mengukuhkan reputasi Moskow sebagai ibu kota mode kelima dan menciptakan platform dinamis bagi para profesional dari seluruh dunia untuk berbagi wawasan dan mengatasi tantangan industri yang relevan.

Ajang Moscow Fashion Week menjadi kesempatan berharga bagi para brand baru dan brand yang sudah lebih dulu berkembang untuk memamerkan kreasi mereka dan berinteraksi dengan para klien potensial, yang secara efektif memperluas jangkauan mereka, melintasi batas negara. (DR)

Coulisse | INKZipblind & VF