presented by

SERAT RAYON APR X WASTA RIAU DI JMFW 2024: “SAJAK DI ATAS OMBAK”

SHARE THIS
2.98K

Published by Sugar & Cream, Thursday 26 October 2023

Images courtesy of Asia Pacific Rayon (APR)

Melibatkan 6 Perancang Busana & 6 Pengrajin Batik Asal Riau

Isu dan tanggung jawab berkelanjutan Asia Pacific Rayon (APR) terus digemakan secara kreatif dan inovatif. Sebagai produsen viscose-rayon berkelanjutan (sustainable) terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di wilayah Riau, APR terus berupaya mensosialisasikan textile bermaterial rayon yang merupakan hasil dari pulp kayu agar dapat dipakai meluas dalam keseharian termasuk ranah fashion. Salah satu langkahnya adalah APR berpartisipasi dalam perhelatan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 yang digelar pada 19 Oktober 2023, di ICE BSD, Tangerang.

Rewatch cuplikan peragaan busana ‘Sajak Di Atas Ombak” by APR x Wasta Riau :

Mengusung tema “Sajak Di Atas Ombak”, APR menggandeng 6 perancang busana dan 6 pengrajin batik asal Riau dalam menampilkan 24 set busana ready-to-wear. Meski sarat akan motif dan teknik tradisional, koleksi ini mampu diterjemahkan dengan gaya modern hingga kontemporer oleh Batik Yus Pelalawan x ANFIHA, Batik Seruni Dayun x Neeka, Batik Bono x LILCLO, Batik Seikijang x Lailiimra, Batik Nagori x Sakinah by Thiffa Qhaisty, dan Batik K’loso x ISAS yang juga merupakan anggota Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Riau.


Presented by Interni Cipta Selaras

“Lewat kolaborasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa Riau memiliki potensi yang luar biasa untuk mendukung Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia, ditunjang oleh kreativitas para desainer dan wastranya yang khas hingga potensi pasarnya yang besar karena satu rumpun Melayu dan berdekatan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam,” kata Basrie Kamba, Presiden Direktur APR.

“Sajak Di Atas Ombak” menghadirkan koleksi modest fashion mulai dari tunik, long outer, celana wideleg, rok, midi dress, hingga long dress. Palet warna yang dipakai merentang luas dari warna monokrom, pastel, juga warna terang seperti ungu dan kuning mustard. Motif batiknya terinspirasi dari wastra khas Budaya Melayu Riau, seperti ombak Bono yang hanya muncul di Sungai Kampar, Provinsi Riau. Wastra dicanting dengan motif yang terinspirasi dari alam di Sungai Kampar seperti Ombak Bono, Daun Semangka, Sungai Kampar, Ikan Arwana, Pucuk Pakis, dan Bintang Berayun. Sehubungan dengan peragaan busana tersebut, API Riau juga melaksanakan kelas “Enriching Your Design Using Traditional Wastra” oleh Ion Akhmad, Fashion Consultant sekaligus Co- Founder dari Luxina.id.

Secara konsisten APR mengadakan pembinaan pada pembatik lokal sebagai bentuk kepedulian APR untuk mengangkat kehidupan pengrajin lokal agar terus lestari. Bisa dibilang, “Sajak Di Atas Ombak” adalah sebuah langkah katalis strategis APR dengan mengedepankan kearifan lokal wilayah Riau (pengrajin dan pembatik) di hadapan penikmat fashion di Jakarta, dan membuka wawasan penikmat fashion Jakarta atas kemajuan dan perkembangan wastra di wilayah Riau. (FE)

Coulisse | INKZipblind & VF