AYU DYAH ANDARI X BATIK TRUSMI – BASUNDARI, KALA DI WEDARI
Published by Sugar & Cream, Tuesday 01 November 2022
Images Courtesy of Tim Muara Bagdja
Woman Supports Woman
Sebagai teman yang sama-sama terjun di dunia mode, Ayu Dyah Andari dan Sally Giovani, founder Batik Trusmi, merayakan hubungan ini dengan sebuah kolaborasi istimewa.
Ayu Dyah Andari
Melalui semboyan Woman Supports Woman, keduanya menyatukan kreativitas untuk merancang koleksi Basundari, Kala di Wedari yang telah dipresentasikan di Ballroom Hotel Intercontinental Pondok Indah Jakarta, 30 September 2022 lalu. Keduanya pun menggandeng perempuan-perempuan kreatif lainnya seperti Passion Jewelry untuk aksesoris, Tiyasa untuk tas berbahan wastra, dan Rajoet untuk tas daur ulang.
Sally Giovani
Total sebanyak 60 set busana ditampilkan pada hari itu. Dimana setengahnya didedikasikan sebagai koleksi utama, dan lainnya diciptakan atas inspirasi dari para public figure kenamaan seperti El Rumi, Indah Nada Puspita, Hamidah Rachmayanti, Jess Amalia, Cut Meyriska, Roger Danuarta, Indah Suryadharma Ali, Sarah Sofyan, Chintami Atmanagara, Eddies Adelia, Ussy Sulistiawaty, Marini Zumarnis, Aulia Sarah, Rizky Nazar, dan Irvan Farhad serta Dewi Bamsoet.
Airyn Tanu
Presented by Zipblind
Bila diperhatikan, koleksi menyimpan elemen khas dari tiap desainer, mawar untuk Ayu Dyah Andari, motif mega mendung andalan Batik Trusmi, serta koleksi Gems of Katulistiwa yang khusus diciptakan oleh Passion Jewelry untuk Basundari, Kala di Wedari.
Tak hanya potongan sederhana nan cantik, koleksi ini pun memberikan karakter tersendiri dalam setiap look mulai dari ready-to-wear hingga high fashion. Palet warna pun dipilih dengan seksama demi menampilkan varian yang merentang mulai dari warna lembut; krem, coklat muda, baby pink, khaki, hingga warna kuat; hijau, oranye, ungu, merah, kuning, pink, dan fuschia. Untuk material, kedua desainer memperlihatkan look yang atraktif dari batik berbahan katun yang digabungkan dengan tekstur dan bahan unik seperti jeans hingga tule maupun kaos. Istimewanya, Basundari, Kala di Wedari menerapkan konsep zero waste dengan memanfaatkan sisa-sisa bahan.
“Koleksi Basundari mengadaptasi busana dengan perkembangan mode universal. Mempertemukan tren dengan tradisi untuk menggubah gaya baru dan berbeda. Misalnya pada busana muslim tidak lagi hanya bentuk lurus dan panjang seperti tunik, abaya, atau gamis.“, menurut Ayu Dyah Andari, yang sangat detail dalam mengerjakan karya-karyanya. (AP)
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more