presented by

Webinar “Living Beauty”: Kolaborasi Sandei, Coulisse, dan YWCAN

SHARE THIS
2.99K

Published by Sugar & Cream, Tuesday 29 June 2021

Text by Sunthy Sunowo, Photo Courtesy of Coulisse INK

LIVING BEAUTY: UPCYCLE PROJECT MENJADI WUJUD KEPEDULIAN PADA ALAM

Perjalanan mengenal Suku Dayak di Sungai Utik, Kalimantan membawa pemikiran dan kesadaran baru Jakarta bagi Sandei dan Coulisse|INK dalam memperlakukan bahan-bahan sisa dari produk window blind mereka. Mengawalinya dari sebuah project partisipatif yang melibatkan beberapa desainer untuk melakukan sebuah home project membuat suatu karya dari bahan-bahan sisa yang dikirimkan.

Kegiatan ini ternyata bersinergi dengan Coulisse di Belanda yang telah memanfaatkan bahan dari pengolahan botol PET untuk produk blind dan memiliki program CSR dengan berkolaborasi dengan Trashpacker.

“Kesadaran kami untuk mulai melakukan langkah nyata menjaga keindahan bumi dan alam teryata juga sejalan dengan kegiatan yang sudah dilakukan Coulisse di Belanda, bahkan beberapa produk mereka sudah ada yang ramah lingkungan,” jelas Jenfilia Suwandrei Arifin, Direktur PT Sandimas Intimitra dan INK.

Jenfilia Suwandrei Arifin

Simak webinar “Living Beauty” yang melibatkan beberapa nara sumber dan juga desainer ternama Indonesia di sini.


Presented by Coulisse | INK

Dengan mengambil nama “Living BeautySandei dan Coulisse INK mencanangkan program upcycle ini kemudian berjalan menjadi satu rangkaian kegiatan tersendiri. Sebuah nama yang juga digunakan oleh Coulisse sebagai konsep kampanyenya yang berarti ‘The Beauty of the World’. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya melakukan pengurangan sampah produksi, tetapi membuat sampah produksi memiliki wujud, fungsi dan ekonomi baru. Satu inisiatif untuk menjaga keindahan bumi.

Sandei, Coulisse INK, dan YWCAN kemudian berkolaborasi dalam kegiatan ‘Living Beauty’ mulai akhir 2020 hingga awal 2021 yang tidak hanya membangun wacana dan kepedulian akan alam, tetapi juga melibat desainer dan pemikiran kreatif mereka untuk memberikan fungsi dan ekonomi baru pada material sisa tersebut. Program ini mengawali inisiasinya dengan mengirimkan Upcycle Home Kits kepada 24 desainer yang berisi kain sisa dari Sandei dan Coulisse.

Sebuah awal yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan webinar pada tanggal 9 Desember 2020 dengan tema “Fostering the Potential to Create a Planet that Provides a Home for All Lifedan mengundang nara sumber Laura Nijhuis dan Eva Jongejan dari Coulisse, Belanda yang telah lebih dahulu memiliki produk yang ramah lingkungan.

Dari Trashpacker akan hadir Tijmen Sissing, seorang traveler yang sudah berkeliling dunia membersihkan sampah. Herkulanus Sutomo dan Kynan dari Sungai Utik mewakili masyarakat adat Dayak Sungai Utik yang begitu menghormati bumi dan alam semesta. Kemudian, Chitra Subiyakto dari Sejauh Mata Memandang juga mengisi webinar kali ini dan berbagi cerita tentang produk fashion-nya yang ramah lingkungan.

Setelah Webinar ini, ‘Living Beauty akan berlanjut dengan kegiatan yang melibatkan beberapa desainer, yaitu Purana (Fashion), Ong Cen Kuang (Decorative Lighting), Domisillium x Lana Daya (Interior), Atelier Riri (Arsitektur), Sandy Karman (Design Grafis) dan seniman Tutu. Hasilnya nanti akan diperlihatkan pada webinar kedua pada bulan Maret 2021 dan sekaligus peluncuran merek Föld untuk produk-produk upcyle yang diinisiasi oleh Sandei dan INK.

“Perjalanan masih panjang, tetapi kami harap program-program ini merupakan suatu permulaan berarti untuk mendukung pergerakan yang dapat menciptakan planet yang bisa menjadi rumah bagi semua makhluk diatas bumi.” tambah Jenfilia Suwandrei Arifin, Direktur PT Sandimas Intimitra dan INK.

Simak  lanjut penjelasan konsep “Living Beauty” dari Coulisse Belanda mengenai produk Coulisse yang berkelanjutan di sini

Coulisse | INKZipblind & VF