presented by

TOTON 2025—A SHOWCASE BY PEARS AT JWF 2025

SHARE THIS
1.79K

Published by Sugar & Cream, Thursday 14 November 2024

Images courtesy of TOTON, JFW, and DEWI

The Modern Volume Play Blends Traditional Elements

Tampil beda label fashion TOTON merilis koleksi SS 2025 di ajang JFW 2025 dalam bentuk presentasi instalasi seni di Sky Lobby Hotel InterContinental Jakarta, Pondok Indah.

Toton Januar

Direktur Kreatif Jakarta Fashion Week, Andandika Surasetja, yang juga Pemimpin Redaksi Dewi, mengajak para hadirin untuk menyelami visi kreatif sang desainer dan menikmati daya tarik dalam setiap busana yang dipamerkan, pada momen pembukaan instalasi. Menurutnya, fashion adalah bahasa universal yang dapat diekspresikan dalam berbagai format.

Berakhirnya pandemi dua tahun lalu membawa perubahan suasana hati yang besar, yang memungkinkan TOTON untuk kembali merasa bersemangat tentang dunianya. Kebebasan ini, Toton Yanuar sebagai kreator, membuat proses penciptaan menjadi lebih menyenangkan, karena terasa seperti lampu hijau sedang dinyalakan dan kita dapat melakukan apa pun yang kita inginkan.

TOTON beralih ke sistem produksi koleksi tahunan atau setahun sekali, mengutamakan efisiensi dan keberlanjutan, serta mengalihkan energinya ke ritme kreatif yang lebih personal dan reflektif.

Presented by Coulisse | INK

Koleksi TOTON 2025 mengeksplorasi relevansi penciptaan busana di masa perang dan ketidakstabilan politik, yang terinspirasi oleh Perajin Batik di Tuban dan Cirebon, berkolaborasi untuk melestarikan teknik tradisional mereka, yaitu menggambar dengan tangan dan mewarnai dengan warna alami. Kolaborasi ini menginspirasi Toton untuk terus bertekun dan memahami bahwa kontribusinya adalah bagian dari upaya bersama yang lebih besar.

Ia memadukan memadukan kain daur ulang dan kain yang terbuat dari serat daur ulang. Koleksi ini juga memperluas penggunaan tanah liat kertas dari koleksi sebelumnya, mengubah barang-barang pajangan seperti pelindung dada dan rok keramik pecah menjadi barang-barang yang dapat dikenakan seperti anting-anting, bros, dan jepit rambut. Koleksi yang rumit ini merupakan hasil kolaborasi mendalam antara desainer dan berbagai kolaborator.

Perjalanan TOTON menginspirasinya untuk menyajikan koleksinya dalam format yang berbeda, dengan mengundang PEARS untuk menata ulang koleksi mereka melalui pameran, bukan peragaan busana konservatif. ‘Pameran’ ini bertujuan untuk menonjolkan kemajuan kreatif label fashion dan desainer.

Januar mengajak undangan dan media untuk terlibat dengan koleksi tersebut, untuk menciptakan pengalaman yang melampaui batasan waktu. Seperti pengaturan koleksi yang terkesan tidak berdaya dan jarak melalui manekin, menawarkan keindahan yang hanya dapat dilihat dari jauh oleh pengunjung. Penempatan manekin di kejauhan juga memberikan kesan kesepian yang terasa kuat. Selain itu, konsep seni wayang atau wayang kulit juga diterapkan untuk menonjolkan keunikan siluet desain TOTON.

TOTON menekankan pentingnya tujuan dan alasan dalam proses kreatif. Ia menyarankan para kreator muda untuk mencari suara mereka dan memperluas wawasan mereka untuk menemukan tujuan yang autentik, terutama dalam industri kreatif yang bergerak cepat saat ini. Pesan ini penting bagi mereka yang mencari ‘jalan keluar’ dari kesibukan.

Coulisse | INKZipblind & VF