TISSOT – NEW TELEMETER 1938
Published by Sugar & Cream, Wednesday 24 August 2022
Images courtesy of Tissot
Relive the Glory Days of Sports Timekeeping with the Stylish New Tissot Telemeter 1938
Ketika Vital Thiébaud menggunakan kronograf Tissot untuk mencatat waktu pada perlombaan ski di Villars-sur-Ollo, Swiss, 84 tahun yang lalu, dia memulai kisah ketepatan waktu di dunia olahraga yang masih terus ditulis hingga hari ini. Kini, Tissot mengenang tombol kronograf pertama Thiébaud dengan memperkenalkan arlogi terbaru yang terinspirasi dari model kronograf di tahun 1938 bernama Telemeter 1938.
Dial cantik yang terinspirasi dari nuansa vintage melapisi wajah arlogi Telemeter 1938 menjadi salah satu hal yang menarik perhatian. Arlogi sport ini memiliki desain yang terinspirasi oleh masa kejayaan pencatat waktu di dunia olahraga dan yang terus mengikuti kemajuan gerakan mekanis baru yang canggih.
Sama klasiknya dengan desain dial, casing yang dibalut stainless steel berukuran 42mm meruncing dengan indah menjadi lug proporsional yang elegan. Strap kulit coklat Italia menjadi pelengkap yang sempurna pada jam tangan ini. Di sisi kanan casing, terdapat pusher kronograf yang dirancang secara ergonomis, dan dilengkapi crown besar dengan tepi bergalur yang terinspirasi oleh desain kronograf pertama Tissot. Sehingga melengkapi siluet jam tangan ini yang sangat berkharisma.
Presented by Interni Cipta Selaras
Telemeter 1938 dibekali automatic chronograph calibre Valjoux A05.231 yang ditingkatkan. Kali ini, dilengkapi dengan pegas keseimbangan Nivachron yang tahan lama dengan cadangan daya 68 jam. Desain rotornya pun mengikuti desain Tissot Heritage terbaru.
Dengan kecanggihan mesin dan desainnya yang elegan, Tissot Telemeter 1938 menjadi simbol sejarah pencatat waktu dalam olahraga. Dimulai dari Pegunungan Alpen dan berlanjut dengan NBA bola basket, Tour de France bersepeda, dan MotoGP motorsport. Di sini, Tissot telah membuktikan keahlian ketepatan waktu Tissot yang legendaris. (DR)
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more