Alluring Collaboration Through Installation Art
Published by Sugar & Cream, Thursday 09 May 2019
Text by Dinda Bestari image courtesy of Viro
Innovative way to process eco faux material
Viro, yang merupakan perusahaan penyedia solusi-solusi material inovatif untuk desain arsitektural dan interior, kembali hadir di ajang CASA Indonesia 2019 dengan membawa kejutan berupa kolaborasi dengan pematung Joko Avianto di karya berjudul Clouds. Selain bekerja dengan pematung yang sebelumnya populer dengan karya “Getah-Getih” yang dipamerkan di Bundaran Hotel Indonesia, Viro tetap menjalin kerja sama untuk membangun booth bertema The Nusantara Coast bersama desainer interior ternama Kezia Karin dari KEZIA KARIN Studio. Kolaborasi Viro dalam seni instalasi ini merupakan bentuk dari ekspansi bisnis perusahaan untuk secara lebih jauh menguji kemampuan bahan eco faux inovatif miliknya di ragam industri selain desain interior dan arsitektur.
Melalui Clouds, Joko Avianto, sang pematung menyampaikan bahwa kebenaran adalah hal subjektif sebagaimana manusia yang dapat berbeda-beda dalam memaknai sebuah gumpalan awan. Selain itu, penggunaan bambu dan materi eco faux dari Viro dalam instalasi seni ini bertujuan untuk menunjukkan harmoni antara bahan yang bersifat terurai dalam waktu tertentu (bambu) dan pilihan yang lebih berkelanjutan dan tahan lama (eco faux) untuk menggelitik rasa ingin tahu dari mereka yang melihat karya seni ini dan sebagai awareness terhadap lingkungan.
Presented by Maison Haim
Tahun ini, Kezia Karin membawa konsep segar, terinspirasi dari kepeduliannya terhadap isu lingkungan yang hangat saat ini yaitu; sampah plastik sekali pakai. Melalui konsep Makrame, Kezia berupaya untuk merefleksikan keharmonisan akulturasi budaya pesisir dengan keindahan biota laut. isu sampah plastik sekali pakai, seperti botol air mineral maupun makanan kemasan, paling berdampak pada mahluk yang hidup di laut, dan juga masyarakat yang ada di pesisir pantai. Hal itu ditunjukkan pada desain booth karya Kezia Karin, mencerminkan dua elemen tersebut yang direfleksikan melalui permainan warna kuning yang melambangkan pasir, serta gradasi biru dan hijau yang menggambarkan air laut.

SAHRAI SENSES "A SENSORIAL EXPERIENCE"
At Milano Design Week 2025, Sahrai Senses takes visitors on a sensory journey through 200 years of rug-making—combining family heritage, rare antique...
read more
A TRIBUTE OF HERITAGE, PARAKAN BY AGAM RIADI (IN COLLABORATION WITH INTERNI ASIA & MAISON SAVA)
The "Parakan" collection by Agam Riadi, created in partnership with Interni Asia and Maison Sava by Alphabirama, revitalizes interior design in Indonesia...
read more
KOLON HOUSE, GENTOFTE LAKE — BY NORM ARCHITECTS
Norm Architects transform Kolon House, a 1918 lakeside residence on Gentofte Lake, into a serene modern retreat where history and contemporary life...
read more
MOLTENI&C 2025 COLLECTION – THE COLLECTION BY YABU PUSHELBERG, GAMFRATESI, UNIFOR X LSM
MOLTENI&C 2025 COLLECTION – THE COLLECTION BY Yabu Pushelberg, GamFratesi, UniFor x LSM
read more
W RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the W Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from all...
read more
PELUNCURAN PERDANA LEGANO HOME MENGGANDENG AGAM RIADI DI ST REGIS RESIDENCE JAKARTA
Peluncuran perdana LEGANO HOME menggandeng Agam Riadi di St. Regis Residence Jakarta: menyatukan kemewahan dan jiwa dalam sebuah ruang.
read more