presented by

Inilah Tiga Kesatria Dewi Fashion Knight 2020

SHARE THIS
2.49K

Published by Sugar & Cream, Friday 27 November 2020

Text by Dira Rohmatun, images courtesy of Dewi Fashion Knights (DFK)

Sejauh Mata Memandang, Toton, dan Lulu Lutfi Labibi

Seiring berlangsungnya Jakarta Fashion Week 2021, Dewi Fashion Knights (DFK) akan kembali menjadi puncak acara penutup yang selalu dinantikan dalam rangkaian perhelatan Jakarta Fashion Week pada 29 November 2020 mendatang. Dengan mengusung tema GAIA atau Mother Earth, puncak acara JFW 2021 ini selalu menampilkan desainer terbaik negeri dengan kreasi terkini mereka yang dikurasi dengan cermat.

Chitra Subyakto (Sejauh Mata Memandang)

Gaia atau Mother Earth, kembali ke Ibu, ke akar, dan nurani. Kami melihat dan menengok kembali perjalanan di 2020 yang kebanyakan berisi refleksi dan perjalanan ke dalam diri bagi sebagian besar orang. Pandemi dan gejolak lainnya yang terjadi secara global tahun ini membuat banyak pihak mempertanyakan nilai-nilai, tak terkecuali di industri mode. Tentunya hal ini juga berkaitan erat dengan praktik keberlanjutan dan upaya-upaya untuk menuju roda industri yang perputarannya tertutup (closed loop),” ujar Editor in Chief Dewi Magazine, Margaretha Untoro.

Di tahun ini, sosok-sosok desainer yang disebut sebagai Kesatria Dewi Fashion Knights 2020 tersebut ialah Sejauh Mata Memandang, Toton, dan Lulu Lutfi Labibi. Ketiga sosok kreatif atau label yang memiliki visi misi serupa dengan tema DFK tahun ini.

“Ketiganya memiliki visi misi yang sesuai dengan tema DFK tahun ini, di mana mereka melakukan praktik keberlanjutan yang bisa dipertanggung jawabkan. Mereka juga selalu memiliki cerita yang menginspirasi dalam setiap koleksi, dan kehadirannya selalu ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya,” jelas Margaretha Untoro.

Toton

Nantinya, Chitra Subyakto lewat Sejauh Mata Memandang mencoba lebih dalam dengan tidak hanya memanfaatkan bahan ramah lingkungan namun juga memberi napas baru untuk barang yang terbuang. Inspirasinya datang dari pertanyaan dasar apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi kerusakan bumi. Khususnya yang disebabkan oleh sampah fashion.

Presented by Melandas Indonesia

Sementara, koleksi Toton untuk DFK 2020 kali ini sebagai bentuk renungan, yang berangkat dari pemikiran tentang sistem kepercayaan di Indonesia. Selain memiliki adat istiadat yang beragam, Indonesia juga punya sejarah cara melihat spritual yang kaya. Salah satu aspek yang menjadi inspirasi untuk koleksi ini adalah arca-arca peninggalan agama Hindu dan Buddha yang penuh makna.

Lain lagi dengan Lulu Lutfi Labibi yang terinspirasi dari puisi karya Joko Pinurbo tentang Sandang. Sebait puisi disembunyikan dalam kantong baju, celana, dan sarung. Puisi dimaknai sebagai peranti permenungan, jalan pulang ke dalam diri. Puisi juga sebagai penghantar untuk lebih menyelami misteri di balik peristiwa sehari-hari.

Lulu Lutfi Labibi

Setelah 13 tahun lamanya, untuk pertama kalinya DFK akan digelar secara digital dan bisa dinikmati oleh semua orang melalui JFW.TV, siaran langsung dari media sosial, dan siaran dari partner yang ikut berpartisipasi menyiarkan peragaan ini. Berbeda dengan peragaan lain di JFW 2021, ketiga Kesatria DFK 2020 akan memadukan unsur visual yang berbeda sebagai elemen penutup empat hari peragaan JFW. Selain itu, sebagai rangkaian dari Road to JFW, ketiga desainer DFK 2020 akan melakukan siaran langsung bersama DEWI di Instagram @dewimag. Jangan sampai terlewatkan!

Coulisse | INKZipblind & VF