Denny Wirawan – Peragaan Batik Kudus dalam “Wedari”
Published by Sugar & Cream, Friday 06 October 2017
Text by Astrid L, Images courtesy of Bakti Budaya Djarum Foundation
Merayakan Khasanah Kekayaan Ragam Motif Langka Batik Kudus – 28 September, 2017
Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Denny Wirawan mengangkat Batik Kudus ke panggung fashion melalui label Balijava dalam peragaan busana Wedari
Denny Wirawan & Renita Sari
Ada apa dengan Batik Kudus, Denny Wirawan dan Bakti Budaya Djarum Foundation? Mereka merepresentasikan kecintaan kain tradisional Indonesia dan bersemangat untuk membawa wastra nusantara ke panggung fashion. Melalui label Balijava hasil karya tangan terampil desainer fashion Denny Wirawan, Batik Kudus yang memiliki ciri khas kehalusan dan kerumitan isen-isen ini tampil menawan dalam busana siap pakai dan siap pakai madya. Dalam press conference yang diadakan Denny Wirawan juga memperkenalkan pengrajin batik Kudus kepada para journalis yang hadir. Pembinaan pengrajin ini terus berkesinambungan melalui program Bakti Budaya Djarum Foundation seperti yang diungkapkan dalam konfrensi pers.
Merayakan dua dekade berkarya lewat kain dan pola, Denny Wirawan yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation menampilkan koleksi terbaru Balijava Batik Kudus dalam peragaan busana Wedari yang dilaksanakan di Grand Balroom Hotel Indonesia Kempinski Tanggal 28 September lalu. Lebih dari 93 baju ( siap pakai, siap pakai deluxe hingga adibusana) ditampilkan dengan menjunjung tinggi kekayaan ragam motif langka Batik Kudus. Termasuk diantaranya busana pria tampil modern dan gagah.
Wedari tampil sebagai sebuah pagelaran busana yang penuh harmoni dengan memadukan elemen budaya, tarian, tata panggung dan video mapping karya generasi muda Indonesia, serta keindahan musik karya Yovie Widianto. Kentalnya sentuhan musik tradisional Kudus dan Jawa Tengah dipadukan secara apik dengan musik modern, tak ayal menghanyutkan khayal para penikmat fashion yang juga dimanjakan dengan indahnya detail dan beragam tampilan pola yang disuguhkan Denny Wirawan.
Peragaan busana ini terdiri dari empat bagian. Bagian 1, Sekar Murni, menampilkan 15 set koleksi ready to wear deluxe yang merupakan remake dari desain adibusana dan pola karya Denny terdahulu, yang kini hadir dalam nuansa warna putih kekinian yang elegan. Bagian 2, Taman Sari, merefleksikan masa kecil Denny yang ceria dan penuh warna, dilambangkan melalui hasil kolaborasi Balijava Batik Kudus yang berwarna cerah dengan motif bunga warna warni. Bagian 3, Ganda Arum, merepresentasikan kecantikan wanita Indonesia yang terpancar anggun dari luar maupun dalam, melalui batik sogan bernuansa monokrom dalam balutan busana siap pakai. Yang terakhir, Bagian 4, Ningrat, terinspirasi dari wanita Indonesia yang gagah berani namun penuh kharisma. Batik kelengan yang didominasi warna gelap tampil dalam busana malam yang mewah dengan motif flora dan fauna.
Peragaan yang dikemas apik dengan membaurkan budaya, musik dan teknologi digital memang tidak mudah. Namun tim Denny Wirawan dan Bakti Budaya Djarum Foundation berhasil menghipnotis para undangan dengan pergelaran busana menjadi 4 bagian dengan artistik dan tema rancangan yang skematis. Kehalusan dan detil yang rumit Batik Kudus hidup kembali di tangan desainer Denny Wirawan dengan dukungan penuh Bakti Budaya Djarum Foundation.
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more