“A TRIBUTE FROM INDONESIA TO ASEAN” BY WBI FOUNDATION
Published by Sugar & Cream, Tuesday 03 September 2024
Images courtesy of WBI Foundation and S&C
Batik Becomes A Uniter of Nations
Batik yang telah lama sebagai dentitas dari budaya Indonesia, kini bersamaan dengan HUT ASEAN ke – 57 makna Batik hadir menjadi ‘simbol pemersatu’ dari kesebelas negara yang ada di Asia Tenggara.
Memaknai hari jadi ASEAN yang jatuh pada 8 Agustus 2024 lalu, Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian RI bersama Warisan Budaya Indonesia (WBI) Foundation menghadirkan sebuah kolaborasi yang apik “Batik Kolaborasi Indonesia untuk ASEAN” , dan resmi dirilis kepada publik oleh Menko Perekonomian, Menteri Luar Negeri, Menteri Agraria, dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sekjen ASEAN, Perwakilan Laos untuk ASEAN, dan Ketua Yayasan WBI.
Motif Batik yang dipilih untuk dijadikan Batik ASEAN memiliki filosofis yang bermakna indah. Seperti Sekar Jagad Sewelas Nagari – melambangkan keindahan keberagaman suku bangasa yang ada – terlebih negara – negara ASEAN yang istilahnya masih satu rumpun, karena kemiripan dalam seni dan budayanya. Dan, Udan Liris Sewelas – melambangkan doa dan harapan – berharap bersama negara – negara ASEAN memiliki kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Serta, Lumbon Sewelas Nagari – bermakna hubungan harmonis antar manusia dengan alam semesta dan menjunjung tinggi nilai sosial masyakarat – hal ini pula yang diharapkan terjadi di ASEAN. Yang menurut Yanti Airlangga sebagai Ketua Umum WBI Foundation, berharap dengan makna simbolis dari motif Batik yang dipilih untuk Batik ASEAN menjadi pemersatu bangsa – bangsa di ASEAN.
Koleksi Batik Kolaborasi ini dirancang dan dibuat secara detail oleh pengrajin batik Indonesia, menggunakan motif klasik dipadukan dengan keindahan kekayaan flora yang ada di negara anggota ASEAN. Beberapa bunga khas Asia Tenggara, seperti melati (Indonesia), kembang sepatu (Malaysia dan Timor Leste), teratai (Vietnam), anggrek (Singapura), ratchaphruek (Thailand), padauk (Myanmar), romduol (Kamboja), dan simpor (Brunei Darussalam). Masing – masing flora mempunyai bentuk, warna, keunikan namun dapat menyatu dalam harmoni indah dalam sebuah karya yaitu “Batik”.
Presented by Melandas Indonesia
Kolaborasi Batik ini disuguhkan pada acara “A Tribute from Indonesia to ASEAN” yang diadakan oleh WBI Foundation di The Dharmawangsa, Selasa, 27 Agustus 2024. Turut mengundang beberapa perwakilan dari negara – negara sahabat sebagai saksi keindahan Batik Kolaborasi yang nantinya akan menghiasi Gedung Pusat ASEAN. Dan, Menko Ekonomi yang diwakili Staf Bidang Transformasi Digital dan Sumber Daya Manusia mengucapkan apreasiasi pada pengrajin batik dan WBI Foundation dalam menciptakan Batik Kolaborasi ini.
Sementara itu, Ketua Bidang Pelestarian WBI, Suyin Pramono menyebut, pembatik senior Nur Cahyo dipilih untuk mengerjakan Motif Batik yang dipilih untuk dijadikan Batik ASEAN ini, ia dikenal karena kehalusan motif-motif batiknya, dan juga memiliki kejelian memadukan warna dan motif batiknya sehingga terlihat sangat indah dalam proses pewarnaannya. Yang unik, ia menggunakan seduhan cacahan kayu secang, mahoni,tingi, tegeran, jalawe, sampai jambal untuk pewarnaan alami. Nur Cahyo sendiri merupakan penerus usaha batik turun temurun yang sudah dikenal di Pekalongan.
Mewakili generasi muda yang cinta akan Wastra Nusantara, dipilih pengrajin batik Azmi Alqamad Agsa, yang memiliki keinginan untuk mengajak generasinya masuk ke dalam industri dan mencintai Batik tanah air.
Selain itu, acara WBI ini memberi kesempatan kepada para desainer dan UMKM wastra Indonesia untuk mempromosikan karya dan mengembangkan teknik, sekaligus membuka peluang bagi batik Indonesia untuk bersaing secara global dan menarik konsumen dari berbagai belahan dunia, sehingga memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan selera pasar. Batik, sebagai ekonomi kreatif, dapat ditingkatkan secara signifikan melalui kolaborasi antara pemerintah, perajin, desainer, dan pelaku industri.
Beberapa desainer dan jenama ternama Indonesia turut meramaikan ajang ini dengan menyajikan produk – produknya seperti Didi Budiardjo, Carmanita, Mel Ahyar, Didiet Maulana, Nita Seno Adji, Wilsen Willim, Akhsan, Putroh Wastra Chandra, Sarita, dan juga Parang Kencana.
NILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreFORNASETTI HOME FRAGRANCES: THREE NEW DECORATIONS
Fornasetti's innovative approach has resulted in new home fragrance line designs featuring historical archive themes like Lina Cavalieri and ancient...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreJFW 2025 OPENING PARADE ''Kain Nusantara''
Jakarta Fashion Week 2025 kicked off with a vibrant "Kain Nusantara" fashion parade, showcasing designs and brands using wastra fabrics, in line with the...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more