BAKTI BUDAYA DJARUM FOUNDATION X TITIMANGSA : PENTASKAN ARIYAH DARI JEMBATAN ANCOL
Published by Sugar & Cream, Tuesday 01 August 2023
Images courtesy of Bakti Budaya Djarum Foundation & Titimangsa
Titimangsa Angkat Legenda Urban ke Atas Panggung
Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation kembali hadir mempersembahkan sebuah pementasan teater bertajuk “Ariyah dari Jembatan Ancol”. Produksi Titimangsa ke-63 ini akan berlangsung pada 27-28 Juli 2023 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.
Pementasan ini mengangkat legenda urban “Si Manis Jembatan Ancol” yang sudah ada dari abad ke-19. Kisah ini memiliki berbagai versi yang berkembang tentang awal kisah Si Manis Jembatan Ancol, namun satu kesamaan yang mencolok adalah tokoh utama dalam cerita, yaitu Ariyah. Melalui pementasan ini, penonton akan merasakan atmosfer yang mencekam dan mengenal lebih dekat sosok ikonik dari legenda urban yang telah dikenal luas oleh masyarakat.
“Pertunjukan ini bukan hanya menggembirakan, namun juga menegangkan. Ini pertama kalinya kami membuat sebuah pertunjukan yang sangat berbeda dari sebelumnya. Kami ingin mencoba dan menawarkan sesuatu yang baru. Selama ini, sastra sering dimunculkan sebagai teks di atas panggung, kali ini sastra dihadirkan dengan kuat sebagai peristiwa. Kalau biasanya menonton film horor itu sangat menegangkan, bayangkan bagaimana hal itu diwujudkan di atas panggung. Tidak hanya memberikan pengalaman batin, namun juga sensasi yang diterima oleh indera penglihatan, pendengaran, dan aroma yang dimunculkan di area pertunjukan. Selain itu, kita juga bisa melihat perspektif lain dari sejarah yang ada di Indonesia bahwa legenda urban itu sendiri bukan sesuatu untuk menakut-nakuti, namun itu adalah cerminan pplogis dan sosiologis masyarakat yang ada di sekitarnya,” ungkap Happy Salma yang berperan sebagai produser pementasan ini bersama dengan Pradetya Novitri.
“Ini adalah yang kedua kalinya saya terlibat dengan Titimangsa dan senang sekali rasanya bisa berkolaborasi kembali. Saya mengikuti perjalanan Titimangsa memproduksi pentas-pentas teater di tanah air. Kali ini cerita yang diangkat tidak biasa, cerita legenda urban yang dikemas tidak biasa,” ujar Melyana Tjahyadikarta sebagai Koproduser.
Dalam menampilkan cerita yang menghadirkan ragam emosi dan pengalaman hidup yang luar biasa dari para karakter, pementasan ini menghadirkan nama-nama besar di panggung teater dan dunia seni peran layar kaca. Kolaborasi Chelsea Islan, Mikha Tambayong, Ario Bayu, Gusty Pratama, Lucky Moniaga, Derry Oktami, Sarah Tjia, Rahayu Saraswati, Ririn Ekawati, Joind Bayuwinanda, Josh Marcy, dan Siko Setyanto, akan membawakan karakter-karakter kuat penuh emosi untuk menciptakan pengalaman panggung yang menarik dan memukau penonton.
Presented by Interni Cipta Selaras
“Legenda urban merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari budaya kita dan Titimangsa menghidupkan kembali kisah awal Si Manis Jembatan Ancol serta memadukannya dengan masa kini sehingga memberikan pengalaman yang berbeda kepada para penonton. Pementasan ini juga menjadi kebanggaan bagi kami karena melibatkan Gusty Pratama yang sebelumnya berhasil lolos audisi online untuk peran utama sebagai Maing dalam Serial Musikal Payung Fantasi. Ia terpilih untuk bergabung dengan aktor panggung lainnya dalam produksi Titimangsa ini membuktikan kemampuan dan bakatnya dalam seni pertunjukan Indonesia. Kami mengapresiasi Titimangsa yang selalu menggandeng berbagai pekerja seni untuk tampil dan menyajikan perspektif baru dalam panggung teater sehingga menjangkau khalayak luas untuk lebih dekat dengan seni pertunjukan Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Pementasan ini diawali tahun 1817-an di mana Ariyah, seorang wanita yang menjadi jaminan utang ibunya kepada Juragan Tambas. Namun, ketika mereka tidak bisa membayar utang, Ariyah terpaksa menjadi istri muda si Juragan. Hal ini mendapat pemberontakan dari kekasihnya Karim yang akhirnya berujung pada tragedi dan kematian keduanya. Mayat Ariyah dibuang dari Jembatan Ancol, sedangkan mayat Karim tidak diketahui keberadaannya. Ariyah yang tidak pernah merasa dirinya mati akhirnya gentayangan mencari kekasihnya. Ia juga gentayangan karena tak sempat meminta maaf dan berpamitan pada ibunya setelah usulnya menjadi jaminan utang berakhir petaka.
Di masa kini, Ariyah yang gentayangan bertemu bersama dengan Yulia, Yudha, dan Tante Mus yang berusaha menghadapi mafia tanah bernama Bos Mintarjo yang mengancam rumah mereka. Dalam prosesnya, hubungan masa lalu dan aroma kayu manis menjadi kunci dalam memecahkan misteri yang melibatkan cinta, dendam, dan keberanian. Perjumpaan yang tak kunjung ada, perpisahan dengan orang-orang tercinta dan perasaan bersalah adalah hantu yang sesungguhnya.
Naskah yang ditulis oleh Kurnia Effendi ini akan ditampilkan di atas panggung dengan arahan sutradara Joned Suryatmoko dan Heliana Sinaga. “Pengalaman kita dengan cerita hantu sangat beragam dan semakin termediasi dalam budaya populer mulai dari komik, novel, film hingga video di media sosial. Berlimpahnya bahan tentang cerita ini seringkali menumpulkan kepekaan kita pada hantu itu sendiri. Pementasan Ariyah ingin memunculkan kembali pengalaman bertemu dengan cerita hantu itu lewat medium langsung di atas panggung teater. Lebih dari pada itu, pementasan Ariyah memberi kita waktu untuk memikirkan ulang siapa dan apa sebenarnya hantu yang ada dalam kehidupan modern sekarang ini,” ujar Joned Suryatmoko yang berperan sebagai Sutradara dan Direktur Artistik.
Sneak Peak – Ariyah Dari Jembatan Ancol
“Ariyah dari Jembatan Ancol merupakan pertunjukan yang berbasis legenda urban dilandasi oleh gagasan solidaritas/persaudaraan sesama perempuan. Teks dan pemanggungannya hilir mudik antara masa lalu dan masa kini, namun saling berkelindan akan membuat pertunjukan ini menjadi lebih dinamis dan intens. Kita akan merayakan kerja-kerja keaktoran yang memiliki latar belakang disiplin dan metode keaktoran yang berbeda: realis, tubuh, musikal dan komedi; berkolaborasi dengan seluruh tim yang terlibat,” tambah Heliana Sinaga sebagai Sutradara.
Selain menonton pertunjukan utama, akan diadakan diskusi tentang demonisasi perempuan dalam kisah horor di Indonesia; Backstage Tour di mana penonton akan dipandu untuk masuk dalam pertunjukan yang site-spesifik yakni gedung dan panggung itu sendiri; serta Meet & Greet bersama para pemain Ariyah dari Jembatan Ancol.
Mikha Tambayong
Pementasan ini disponsori oleh Jeeves Indonesia dan didukung oleh media partner: kompas.com, detik.com. Titimangsa juga untuk kali pertama berkolaborasi bersama fashion designer, Adrie Basuki menghadirkan exclusive merchandise Ariyah dari Jembatan Ancol.
Tim Produksi
Produser : Happy Salma, Pradetya Novitri
Koproduser : Melyana Tjahyadikarta
Penulis Naskah : Kurnia Effendi
Sutradara : Joned Suryatmoko, Heliana Sinaga
Direktur Artistik : Joned Suryatmoko
Penata Artistik : Iskandar Loedin, Fiametta Gabriela
Komposer : Achi Hardjakusumah
Penata Cahaya : Alim Jeni
Penata Suara : Imam Maulana
Penata Kostum : Retno Damayanti
Penata Ria : Yudin Fakhrudin & Sena Sukarya
Penata Video : Tito
Manajer Teknis : Ignatius Sugiarto
Manajer Panggung: Rr. Firsty Dewi
Pimpinan Produksi: Nega Yoselina Banuampu
Gusty Pratama
Pemain
Chelsea Islan sebagai ARIYAH
Mikha Tambayong sebagai YULIA
Ario Bayu sebagai TAMBAS/MINTARJO SASONGKO
Gusty Pratama sebagai KARIM/YUDHA
Lucky Moniaga sebagai BIQI/BARDI
Derry Oktami sebagai SURYA/CAKIL
Sarah Tjia sebagai IPEH/ GIWANG
Rahayu Saraswati sebagai TANTE MUSTIKA
Ririn Ekawati sebagai MAK SABILAH
Joind Bayuwinanda sebagai HASAN/BARZAH/NARATOR
Josh Marcy sebagai HANTU PUTIH
Siko Setyanto sebagai HANTU JENGLOT
Ario Bayu
Detail Program Pendukung
1. Diskusi “Hantu Perempuan dan Pertunjukan”
Tanggal 26 Juli 2023 Pukul 13.30 WIB
Lobby Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki
(GRATIS!) Reservasi : 085216578851
2.Tur Panggung “Ariyah dari Jembatan Ancol”
Tanggal 27 dan 28 Juli 2023 Pukul 11.00, 11.30, 13.00, 13.30 WIB
Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki
Rasakan pengalaman teater immer8 sive di panggung!
Mengintip ada apa di atas dan belakang panggung!
Ini BUKAN FILM. Ini PERTUNJUKAN langsung!
Tiket: Rp. 350.000
Pemesanan Tiket 085172175949
3.Meet & Greet (Temu Salam) Pemain “Ariyah dari Jembatan Ancol”
Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Waktu : Setelah Pementasan
Lobby Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki
Bertemu, berfoto bersama dan ngobrol dengan para pemain Ariyah dari Jembatan Ancol.
–Berfoto bersama pemain 1 on 1
–Ramah Tamah
–Poster dan Booklet bertanda tangan
Tiket: Rp. 600.000
Dapatkan promo bundling discount 5% untuk penonton yang sudah memiliki tiket pentas Ariyah dari Jembatan Ancol!
Pemesanan Tiket 085172175949
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreJFW 2025 OPENING PARADE ''Kain Nusantara''
Jakarta Fashion Week 2025 kicked off with a vibrant "Kain Nusantara" fashion parade, showcasing designs and brands using wastra fabrics, in line with the...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more