presented by

Pemenang UOB Painting of the Year 2020 Indonesia

SHARE THIS
4.57K

Published by Sugar & Cream, Wednesday 02 December 2020

Text by Dira Rohmatun, images courtesy of UOB Indonesia

Perupa Prabu Perdana, lukisan “Isolated Garden” (Kategori Seniman Profesional) & Michelle Felicia Darmawan, lukisan “This Too Shall Pass” (Kategori Seniman Pendatang Baru)

Pandemi virus corona menyebabkan beberapa sektor usaha luluh lantah, yang mengakibatkan penurunan ekonomi hingga resesi. Namun, siapa sangka? Di tengah wabah yang mengancam kesehatan manusia bahkan sampai merenggut nyawa, ternyata mampu memancing kreativitas banyak orang untuk menghasilkan suatu karya, salah satunya termasuk para seniman. Seperti yang terlihat dalam ajang penghargaan UOB Painting of the Year (Indonesia) 2020 kali ini.

Setelah melalui seleksi ketat dan penjurian karya Prabu Perdana, seniman berusia 36 tahun asal Bandung, Jawa Barat, atas lukisannya yang berjudul Isolated Garden terpilih sebagai pemenang penghargaan dalam Kategori Seniman Profesional. Melalui karya seninya, Prabu merefleksikan tema ‘Solidaritas’ dengan menggambarkan kesadaran untuk menjaga jarak di tengah pandemi yang sedang berlangsung.

Prabu Perdana – Isolated Garden, 2020 (2020 UOB Painting of the Year Award)

Sang perupa terinspirasi dari kesendiriannya saat berada di taman, dan Ia mengubahnya menjadi ruang kerja yang nyaman dan kondusif. Kreativitasnya berkembang saat Ia mengelilingi dirinya dengan barang-barang pribadinya, ditemani oleh ketenangan lanskap taman. Suasana taman tersebut menyerupai suasana di Taman Batu yang terletak di dataran tinggi Bandung Jawa Barat.

Danni Febriana – Dialogue With the Other, 2020 (Gold Award)

“Karya seni saya menekankan pentingnya kebersamaan dan persatuan bahkan saat kita memperoleh kekuatan dari kesendirian di tengah jarak sosial untuk mengatasi pandemi ini. Hal ini juga melambangkan harapan bahwa ditengah ketidakpastian yang disebabkan COVID-19, kita harus tetap tangguh dalam solidaritas untuk menghadapi masa depan. Sebagai perupa profesional, saya merasa terhormat memenangkan penghargaan UOB Painting of the Year (Indonesia) 2020 dan saya berharap dapat mewakili Indonesia untuk bersaing mendapatkan penghargaan UOB Southeast Asian Painting of the Year. Saya selalu mengikuti perkembangan kompetisi ini dan tahun ini merupakan keempat kalinya saya berpartisipasi. Kemenangan ini sangat berkesan bagi saya karena momen ini berlangsung ditengah pandemi global yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Prabu.

Farhan Siki – On the Way, 2020 (Silver Award)

Karya seni Prabu Perdana telah mencuri ruang hati tersendiri bagi para juri yang terdiri dari para praktisi seni rupa Indonesia, yaitu Dr Agung Hujatnikajennong, kurator seni independen dan dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung; Asikin Hasan, Kurator Salihara dan Anggota Dewan Kurator Galeri Nasional Indonesia; dan Ay Tjoe Christine, salah satu perupa wanita kontemporer terkemuka di Indonesia yang karyanya telah dipamerkan di Asia.

Etza Meisyara – Eternal Duality, 2020 (Bronze Award)

Sebagai pemenang kompetisi UOB Painting of the Year (Indonesia) 2020, Prabu Perdana mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp250 juta. Karya seninya ini, nantinya akan bersaing dengan pemenang dari Malaysia, Singapura, dan Thailand untuk penghargaan UOB Southeast Asian Painting of the Year, yang akan diumumkan pada 3 Desember 2020. Ia juga berkesempatan untuk memenangkan program residensi di Fukuoka Asian Art Museum.

Enka Komariah – Our Prayers/Doa Kami, 2020 (Highly Commended Award)

Presented by Coulisse | INK 

Lebih lanjut lagi, penerima penghargaan UOB Painting of the Year (Indonesia) 2020 dalam kategori Seniman Professional lainnya ialah Danni Febriana, Farhan Siki, Etza Meisyara, dan Enka Komariah.

Michelle Felicia Darmawan – This Too Shall Pass, 2020 (2020 Most Promising Artist of the Year Award)

Sementara, untuk pemenang Kategori Perupa Pendatang Baru yaitu Michelle Felicia Darmawan yang berusia 17 tahun, memenangkan penghargaan Most Promising Artist of the Year 2020 untuk lukisannya yang berjudul This Too Shall Pass. Karya seni tersebut mewakili situasi pandemi yang tidak pasti dan dampak yang ditimbulkan. Tetapi, masyarakat tetap menghadapi masa yang sulit dengan semangat yang gigih dalam situasi adaptasi baru ini. Michelle berharap lukisannya tidak hanya menjadi catatan masa-masa sulit bagi mereka yang menghadapi gejolak batin, tetapi juga sebagai pengingat bahwa situasi ini akan berlalu. Penerima penghargaan dalam kategori pendatang baru lainnya ialah Salsabila Yasmin, Agapitus Ronaldo, dan Desta Aji Saputra.

Salsabila Yasmin – Scheming Visions, 2020 (Gold Award)

“Kompetisi ini merupakan wadah bagi kami untuk menghubungkan perupa lokal dengan lebih banyak peluang di pentas seni regional dan internasional. Kami telah melihat seni Indonesia berkaliber tinggi yang diciptakan oleh banyak perupa berbakat, termasuk para alumni pemenang UOB Southeast Asian Painting of the Year, dan kami berharap dapat melihat lebih banyak perupa berbakat Indonesia yang memperoleh pengakuan atas prestasi mereka. Saya mengucapkan selamat kepada para pemenang tahun ini atas pencapaian mereka dan saya berharap mereka akan terus mengejar prestasi dan mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam karir artistik mereka,” kata Hendra Gunawan, Presiden Direktur UOB Indonesia.

Agapitus Ronaldo – Kerinduan, 2020 (Silver Award)

Sebelumnya, para peserta yang mengikuti ajang ini mengirimkan karya mereka selama kurun waktu 14 Agustus hingga 18 Oktober 2020, dalam portal daring yang disediakan khusus oleh UOB Indonesia. Acara penghargaan virtual yang diadakan pada 19 November 2020 lalu ini diikuti oleh publik di Indonesia maupun dari luar negeri.

Desta Aji Saputra – Ayo. Ayo. Ayo!, 2020 (Bronze Award)

Coulisse | INKZipblind & VF