Mario Merz’s Iconic Works : ‘’Igloos”
Published by Sugar & Cream, Tuesday 07 August 2018
Text by Annisa Zahra, Images courtesy of Pirelli HangarBicocca
Pirelli HangarBicocca, Milan : 25 October 2018- 24 February 2019
Pirelli HangarBicocca menyajikan “Igloos” pada 25 Oktober 2018-24 Februari 2019 di Via Chiese 2 Milan, sebuah pameran seniman Mario Merz (Milan, 1925-2003) yang menyatukan kelompok karyanya yang paling ikon.
Pameran penting ini dikurasi oleh Vicente Todoli, direktur Artistik Pirelli HangarBicocca bekerjasama dengan Fondazione Merz, pameran ini mencakup 5.500 meter persegi. 50 tahun sejak penciptaan igloo pertama, pameran ini memberikan gambaran umum tentang karya Mario Merz, tentang kepentingan historisnya dan jangkauan inovasinya yang luar biasa.
Vicente Todoli mengatakan, “Sebagai titik awal, pameran “igloos” di mulai dari pameran tunggal Mario Merz yang dikelola oleh Harald Szeemann pada tahun 1985 di Kunsthaus di Zurich, di mana semua jenis igloo diproduksi sampai dibawa dan diatur sebagai desa, kota, ‘ieale Citta’ di ruang pameran yang besar, pameran kami di Pirelli HangarBicocca akan menjadi kesempatan sekali bagi generasi berikutnya untuk menghidupkan kembali pengalaman yang diciptakan oleh salah satu seniman paling penting dari generasi pasca perang.”
Pameran ini juga mencakup karya-karya yang dibuat selama dekade-dekade berikutnya. Melalui karyanya, Mario menyelidiki dan mewakili proses transformasi alam dan kehidupan manusia, menggunakan elemen dari ilmiah dan matematika.
Karya ini, secara visual dapat dilacak ke habitat primordial, serta metafora untuk berbagai hubungan antara interior dan eksterior, antara ruang fisik dan konseptual. Igloos dicirikan dengan struktur logam yang dilapisi berbagai macam bahan seperti tanah liat, kaca, batu, dan baja.
Kerumitan dari instalasi ini sangat penting secara simbolik, membuka refleksi seniman pada kehidupan kontemporer seperti yang dikatakan Merz : “Igloo adalah rumah, tempat berlindung sementara. Karena saya menganggap itu pada akhirnya, hari ini kita hidup di era yang sangat sementara, bagi saya rasa temporer bertepatan dengan tema ini: Igloo”
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more