Museum MACAN Open In Jakarta Indonesia
Published by Sugar & Cream, Thursday 09 November 2017
Text by JW, Images courtesy of Museum MACAN and S&C
Indonesia’s First Museum Dedicated to Modern and Contemporary Art.
Dihadiri sekitar 100 journalis lokal dan manca negara, dan tamu undangan khusus termasuk duta besar dari beberapa negara, Museum MACAN (Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara) resmi dibuka di Jakarta pada tanggal 3 November 2017.
Dengan inaugrasi ini, Museum MACAN menjadi museum pertama di Indonesia yang mendedikasikan secara eksklusif koleksinya dengan karya seni modern dan kontemporer. Membuka akses ke publik dengan sederetan program pameran dan pertukaran budaya, pendidikan, ruang seni bagi anak dan lainnya.
Patut dikagumi, museum ini memiliki sekitar 800 karya seni termasuk karya seni berskala internasional yang diakui oleh dunia. Pada pembukaannya, digelar sebuah pameran bertajuk “Art Turns. World Turns. Exploring the Collection of Museum MACAN’. Memamerkan 90 karya cukup spektatuler dan bahkan langka dari 70 seniman Asia, Eropa, Amerika yang berhubungan dengan tema dari judul pameran perdana ini.
Dalam pameran perdana yang bergengsi tersebut terdapat karya sejumlah nama besar dalam wacana seni internasional seperti Mark Rothko, Raden Saleh, Robert Rauschenberg, Richard Prince, Gerhard Richter, James Rosenquist, Cai Guo-Qiang, Damien Hirst, Ai Weiwei, Ay Tjoe Christine, Takashi Murakami, Andy Warhol, Zhang Xiaogang , Jiro Yoshihara, I Nyoman Masriadi, Rudi Mantofani, Entang Wiharso dan lainnya.
Menempati Menara AKR di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, museum ini merupakan perwujudan visi Haryanto Adikoesoemo yang bercita-cita membangun ruang seni permanen terbuka untuk publik sekaligus bisa turut andil dalam peran penting seni di Asia Tenggara.
Agung Hujatnika, Aaron Seeto, Fenessa Adikoesoemo, Charles Esche
“Museum yang dibuka untuk publik hari ini adalah sebuah realisasi dari visi yang ayah saya miliki selama lebih dari 10 tahun, dan diwujudnyatakan oleh Yayasan Museum MACAN dan sebuah tim profesional yang dipimpin oleh Aaron Seeto,” kata Fenessa Adikoesoemo, Chairwoman Yayasan Museum MACAN. “Selain memajang karya-karya yang telah dikoleksi selama lebih dari 25 tahun, museum ini juga akan menjadi sebuah pusat budaya yang didedikasikan untuk tempat pembelajaran, dan sebuah institusi yang berperan penting dalam perkembangan bangsa Indonesia.”
Fenessa Adikoesoemo – Chairwoman Yayasan Museum MACAN
Boleh diakui kehadiran Museum MACAN dengan koleksinya yang prestigius ini, telah merubah lansekap kota Jakarta menjadi destinasi wajib dalam pusaran seni internasional. Contohnya pencinta seni bisa melihat lukisan langka dari seniman kontemporer ternama dari Tiongkok seperti Cai Guo-Qiang di Jakarta. Megahnya interior dan tingginya ceiling yang signifikan, museum dengan luas 4000 m2 adalah hasil rancangan dari Met Studio dari London yang berpengalaman dalam merancang berbagai museum.
Karya seni Cai Guo-Qiang
Akhirnya, Indonesia, khususnya Jakarta memiliki sebuah museum berkelas internasional, memiliki koleksi bertaraf internasional yang diakui, dirancang khusus dengan sarana lengkap seperti layaknya sebuah museum bertaraf internasional dan mampu turut berperan dalam percaturan seni di kawasan Asia Tenggara maupun Asia. Tidak heran bila Jakarta kini masuk dalam daftar wajib destinasi seni bergengsi bagi pencinta seni, kolektor, seniman, pemerhati seni, kurator dan khalayak umum lainnya.
Karya seni Rudi Mantofani
Karya seni Agapetus Kristiandana
Karya seni Damien Hirst
Karya seni Raden Saleh (1879)
Interior and Architecture by Met Studio
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more