Imperfettolab in Paris
Published by Sugar & Cream, Thursday 20 September 2018
Teks by Dira Rohmatun, images courtesy of Imperfettolab
Maison&Objet 2018 and Paris Design Week 2018
Selamat tinggal rutinitas dan sambutlah hal diluar dugaan. Inilah debut Imperfettolab dari Italia yang dikenal dengan rancangan kontemporernya. Imperfettolab merayakan dan menyatukan seni, desain dan ketrampilan tangan tinggi dalam ranah rancangannya. Berkesan unik, futuristik dan bersinggungan dengan cutting edge design.
Studio Imperfettolab baru saja mengikuti kedua ajang pesta begengsi yang membenamkan Ibu Kota Perancis dengan sebuah eforia desain yang diisi oleh berbagai pameran, instalasi, talkshow, dan juga acara budaya yaitu ajang pesta Maison&Objet yang bersinergi dengan Paris Design Week dari tanggal 6 hingga 15 September.
Nido, Design Imperfettolab (2008)
Imperfettolab, bersama para seniman profesional, galeri, musuem, maupun lembaga berpartisipasi dalam dua ajang pesta ini turut merayakan acara desain terbesar ini.
Bioma_Seduta in Vetroresina_Seat Fibreglass, Verter Turroni (2016)
Plateau_Tavolo Circolare in Vetroresina_Round Table fibreglass, Verter Turroni (2018)
Di ajang Maison &Objet, Imperfettolab mendapat kehormatan untuk menempatkan display pamerannya di area Unique&Eclectic. Sebuah arena khusus bagi label dengan kreativitas yang unik dengan desain yang eklektik.
Olivia_Seduta in Vetroresina _Seat Fibreglass, Verter Turroni (2018)
Sedangkan di ajang Paris Design Week, Imperfettolab berkolaborasi dengan BOON_Room dalam peresmian BOON_Room Boutique Gallery & Concept Store. Sebuah butik galeri seluas 250 m2 dan showroom seluas 400 m2 yang didedikasikan untuk mempromosikan bakat unik di bidang seni, desain, dan fashion. Di sini Imperfettolab menyajikan beberapa bagian yang paling representatif dari koleksinya termasuk karya seni Erich Turroni dan Verter Turroni.
Fondamenta-Fermaporta – Door Stop- Verter Turroni (2014)
Verter Turroni 2012- Modernità Fossile – Fibreglass – 260x67X44 cm
Sementara itu, di ajang Maison&Objet 2018 yang telah dimulai tanggal 7 hingga 11 September ini, Imperfettolab menghadirkan theatrical booth set-up yang terbuat dari produk kreatif dengan daya tarik estetika yang kuat. Dengan menampilkan potongan yang unik dan halus serta pengerjaan maupun desainnya yang menarik, membuat Imperfettolab terpilih sebagai studio yang unik dan ekletik.
Erich Turroni 2017- Senza Titolo – Mixed Media and Polyester on Wood – 252x187X7 cm
Koleksi Imperfettolab turut hadir juga di ruang Le Club eksklusif pada ajang Maison&Objet 2018. Ruang yang dirancang oleh Cédric Martineaud, direktur seni 14 September, menampilkan kursi Midi dan Olivia dari Imperfettolab untuk menyambut aktor-aktor yang paling berpengaruh dalam industri art de vivre.
Ciottolo#1_Seduta in Vetroresina Laccata_Seat Fibreglass, Imperfettolab (2017)
Arenaria_Seduta Tavolino in Vetroresina_Seat Coffee Table Fibreglass, Verter Turroni (2014)
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more