Hermes SS21 Women’s Silk Collection
Published by Sugar & Cream, Wednesday 05 May 2021
Text by Dira Rohmatun, images courtesy of Hermès
Bold and Beautiful
Setiap pergantian musim selalu ditandai dengan pembaruan koleksi shawl yang menjadi kebanggaan rumah mode Hermès. Begitu juga dalam menyambut musim semi dan panas 2021 kali ini. Semburat warna berani digabungkan dengan variasi motif yang unik ini, tampil dalam variasi ukuran dan tentunya tak ketinggalan khas spaghetti fringes yang ikonis, ditampilkan khusus untuk musim ini. Memberikan penampilan gaya yang lebih modis.
Simak koleksi terbaru dan juga variasi gaya pemakaiannya
Soie Spaghetti
Perpaduan motif Gavroches “À vos crayons” karya Leigh Cooke dan “Fantaisi e botanique dé tail” oleh Virgini e Jamin dipasangkan dengan sutra berpola polos untuk membuat syal panjang merah merona ini. Pinggiran spageti sutranya dicetak dengan cara diikat secara halus menggunakan tangan.
Cheval de fête
(Carré 90 cm)
Shawl yang dirancang oleh Jan Bajtlik ini dihadirkan oleh sang desainer grafis sebagai penghormatan kepada Sekolah Poster Polandia dari tahun 1950-an hingga 1970–an, saat Jan Bajtlik membuat ulang rulebook-nya dengan garis-garis sederhana, yang ditampilkan dengan kokade, pita, dan motif geometris yang unik. Seperti biasanya, sang desainer “berani” menyelipkan kepala anjing Kluska ke dalam komposisi grafis syal tersebut.
Space Derby
(Carré 90 cm)
Terinspirasi dari komik Amerika pada pertengahan abad ke-20, Ugo Bienvenu menciptakan Space Derby yang penuh warna. Dalam grafisnya, Ugo Bienvenu menggambarkan enam tim mengenakan pakaian futuristik, bersaing dalam perlombaan yang mencekam, melaju cepat dari planet ke planet di lintasan yang diterangi bintang.
Le Pégase d’Hermès
(Carré 140 cm)
“Le Pégase d’Hermès” ditafsirkan kembali oleh Christian Renonciat dalam versi “potong”: satu setengah dalam garis rinci dan yang lainnya dalam warna. Pada syal berwarna cantik ini, tampak Pegasus melebarkan sayapnya di atas kemeja sutra bergaris-garis pastel, dengan sentuhan sapuan yang super lembut.
Presented by MOIRE Rugs
La Danse des chevaux
(Carré 90 cm)
La Danse des chevaux dibuat oleh Jean-Louis Sauvat, seorang pematung, juru gambar Prancis terkenal, dan juga seorang pengendara yang ulung. Shawl yang dicetak dua sisi ini menampilkan garis-garis yang kuat. Menggambarkan tiga kuda di putaran yang seakan sedang mengayuh secara seirama.
Circuit 24 Faubourg
(Carré 90 cm)
Benoit Pierre Emery menafsirkan semangat olahraga Chaîne d’ancre yang terkenal, dalam kemeja sutra bergaris-garis pastel dengan sentuhan yang lembut. Menariknya, garis-garis paralel pada shawl ini menunjukkan kurva, jalur lurus, dan trek sirkuit balap motor. Sangat cocok untuk Anda yang menyukai otomotif.
Rencontre heureuse
(Carré 90 cm)
Dua buah syal dalam warna senada yang dipilih secara acak ini, dipotong di bagian tengah dan dijahit dengan sulaman satin. Sehingga memunculkan motif yang tidak terduga. Membuat siapapun pemakainya tampak menawan.
Kaléidoscope
(Carré 140 cm in cashmere and silk)
Dalam warna merah yang menggoda, shawl Kaléidoscope menampilkan sudut “Couvertures et tenues de jour” dalam cashmere and silk, yang dihiasi oleh empat karya Christiane Vauzelles bertajuk “Tigre royal fleuri”. “Tigre royal fleuri” mengukir keindahannya di atas sutra bergaya vintage ini, yang diaplikasikan menggunakan tangan. Menunjukkan keahlian yang luar biasa.
APARTAMENTO X BD COLLECTION
Apartamento and BD Barcelona have partnered to create a unique collection of everyday objects by four artists, showcasing creative freedom and...
read moreSEJAUH MATA MEMANDANG PRESENTS ''Republik Sebelah Mata'' AT JFW 2025
Sejauh Mata Memandang, in collaboration with Eko Nugroho and Felix Tjahyadi, presented a special collection at JFW2025, "Republik Sebelah Mata,"...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more