Borbonese Autumn/Winter 2021 Collection
Published by Sugar & Cream, Thursday 25 March 2021
Text by Auliya Putri, Images Courtesy of Borbonese
The 50s
Borbonese menyambut musim dingin tahun ini dengan estetika gaya klasik 50an. Potongan yang persisi dan kaku terlihat jelas pada koleksi yang terinspirasi oleh pengaruh cottagecore: gerakan Arcadian yang lahir di era digital, jaringan dan subkultur Generasi Z yang merayakan kehidupan pedesaan yang ideal.
Koleksi ini berpusat pada outerwear quilted padding atau sailing jackets. Ada juga blazer, blus, hingga gaun dan celana panjang dengan material suede dalam potongan maxi. Warna di selimuti dengan nuansa netral seperti crème, biru, abu-abu hingga cokelat.
Salah satu protagonis dalam koleksi ini ialah blus dengan panel depan yang memanjang seperti tunik, yang merupakan sebuah penghormatan kepada Björk yang seninya sering kali terinspirasi oleh kekuatan alam. Ada juga syal panjang dengan kerah yang memberikan ilusi setelan jaket.
Presented by MOIRE Rugs
Melalui koleksi ini, Borbonese juga menampilkan serangakain koleksi tas terbaru dengan potongan kaku dalam warna dan detail yang berani. Tas 75 dan 110 juga kembali hadir dalam versi mikro atau makro. Serta La Augusta, yang disajikan melalui material nilon daur ulang baru. Ini juga sejalan dengan prinsip pendekatan ramah lingkungan yang dilakukan rumah mode ini. Dimana meraka mendukung proyek Green Pea di Turin, taman ritel hijau pertama di dunia.
APARTAMENTO X BD COLLECTION
Apartamento and BD Barcelona have partnered to create a unique collection of everyday objects by four artists, showcasing creative freedom and...
read moreSEJAUH MATA MEMANDANG PRESENTS ''Republik Sebelah Mata'' AT JFW 2025
Sejauh Mata Memandang, in collaboration with Eko Nugroho and Felix Tjahyadi, presented a special collection at JFW2025, "Republik Sebelah Mata,"...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more