Timothy Oulton – 2018 Lighting Collection Cultivated By Hand
Published by Sugar & Cream, Friday 24 August 2018
Text byt Dira Rohmatun, images courtesy of Timothy Oulton
Spectaculer Chandeliers
Koleksi terbaru dari kepiawaian tangan sang desainer Timothy Oulton, mampu mempersembahkan serangkaian koleksi lampu kristal gantung dengan desain yang elegan. Dengan memelopori penggunaan kaca kristal kuno pada setiap furniturnya, Timothy Oulton berhasil memanjakan para pecinta desain.
Berikut beberapa koleksi lampu kristal gantung terbaru dari Timothy Oulton yang masih mengandalkan ketrampilan tangan tingkat tinggi :
Bark Pendant
Bark Pendant merupakan lampu gantung yang terbuat dari 261 prisma-prisma yang dipoles dari potongan kaca bertekstur seperti efek kulit pohon yang bergelombang. Potongan kaca tersebut disusun dan diratakan sesuai pola lampu dan dilekatkan dengan bingkai kuningan yang membuat lampu ini terlihat glamour dengan nuansa alamnya yang menampilkan kesan geometri Art Deco. Koleksi lampu gantung dari Bark Pendant terdiri dari Bark Round Pendant (berbentuk bulat), Bark Square Pendant (berbentuk persegi), dan Bark Rectangle Pendant (berbentuk persegi panjang).
Bark Round Pendant, Bark Square Pendant & Bark Rectangle Pendant
Discs pendant
Discs pendant, lampu gantung yang berbentuk cakram ini terdiri dari dua koleksi yaitu Moonstone discs pendant dan Onyx Discs Pendant. Lampu gantung Moonstone memiliki bentuk cakram yang beraturan dan memiliki pola yang halus berwarna perak alami dan berserat. Sementara itu, Onyx Discs Pendant berbentuk cakram dengan tepi yang tidak beraturan. Keduanya dibentuk dengan tingkatan saling tumpah tindih yang terdiri dari 85 cakram yang dapat memancarkan cahaya yang hangat.
Moonstone discs pendant & Onyx Discs Pendant
Inception Pendant
Lampu gantung ini terbuat dari cermin pada bagian sisinya yang datar ditambah dengan aksen kuningan yang membuatnya terlihat elegan. Di dalamnya terdapat kumpulan batang kaca saling berbaris yang akan memancarkan cahaya jika dinyalakan. Keunikan dari lampu ini yaitu apabila dinyalakan akan menampilkan urutan pantulan cahaya seolah-olah seribu lampu menyala. Koleksi dari Inception Pendant ini tampil dalam dua jenis berbeda yaitu, Inception rectangular pendant yang berbentuk persegi panjang dan Inception round pendant yang berbentuk bulat. Kedua jenis ini sangat cocok jika disandingkan dengan Inception Coffee Table dan Inception Mirror kreasi Timothy Oulton.
Inception rectangular pendant & Inception round pendant
Rock crystal rain Pendant
Sesuai dengan namanya, lampu gantung ini membentuk seperti kumpulan tetesan air hujan yang membeku. Dibuat dari butiran batu kristal yang diukir dengan tangan serta dipasangkan satu-persatu pada setiap rangkanya, membuat lampu ini terlihat unik dan dapat memancarkan cahaya yang ramah kesegala arah.
Rock crystal rain Pendant
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more