presented by

The First Edition of ARCH:ID

SHARE THIS
3.99K

Published by Sugar & Cream, Tuesday 31 March 2020

Text by Auliya Putri, Images Courtesy of ARCH:ID

27 – 29 February 2020 @ ICE BSD City, Tangerang

Tidak banyak pameran yang berbicara penuh tentang industri arsitektur di Indonesia. Melihat ini, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) mengadakan konferensi dan pameran arsitektur berkolaborasi dengan PT Citra Inovasi Strategi (CIS) Exhibition dalam nama ARCH:ID. Acara ini telah terselenggara pada 27 – 29 Februari 2020 lalu di Indonesia Convention Exhibition BSD City, Tangerang.

Gate Installation

Melalui tema “Let’s Talk! Mari Bicara!”, ARCH:ID mengajak seluruh insan arsitektur Indonesia untuk berpartisipasi di dalamnya. Dan melihat antusiasme para exhibitor dan pengunjung yang datang, acara ini terbilang cukup untuk menjadi wadah baru bagi industri arsitektur Indonesia. Seperti kata Ahmad Djuhara pada konferensi pers ARCH:ID, bahwa acara ini merupakan salah satu tanda perjuangan untuk mengajak masyarakat dan pemerintah untuk lebih peduli dalam menghargai sebuah desain. Yang dikemas melalui pameran maupun beragam kegiatan dialog dan seminar untuk mengedukasi lebih jauh lagi. Dimana total ada 172 booth yang diisi oleh 70 label lokal maupun internasional yang telah mendatangkan 8.520 pengunjung selama pameran berlangsung.

Mill Aluminium, designed by Wilis Kusuma

Dikuratori oleh Andra Matin, Danny Wicaksono, dan Wiyoga Nurdiansyah, acara ini turut memperlihatkan instalasi-instalasi unik seperti Gate Installation oleh FFFAAARRR, Pavilion & ARCH:ID Square oleh Andra Matin, Media Pavilion & Pods oleh HMP Architects, dan Theater Pavilion oleh MODERNSPACE Design. Tak sampai disitu, ARCH:ID juga menampilkan 5 featured exhibition berskala internasional yaitu Aga Khan Awards Exhibition oleh studiodasar & spoa, Architecture Student Exhibition oleh ARA Studio, Indonesia Architect Creation Exhibition oleh Dua Studio, Inisiatif Scriptura Exhibition oleh Each Other Company & studiodasar, serta Re-Framing Louis Khan Exhibition by Cemal Emden oleh Andra Matin & studiodasar. Beberapa booth dari label partisipan pun memiliki instalasinya masing-masing seperti Sandei Blinds dengan Puncarana oleh Ary Indra maupun booth ZipBlind yang di desain oleh Manuel Conrad. Tak terkecuali, pameran menarik ini juga menjadi ajang prestrasi bagi para supplier ingin tampil primadona dengan produk-produk andalan terkininya.

Instalasi – AGA Khan Award


Presented by Zipblind & Vivianne Faye

Pameran yang terkurasi cukup serius ini pun melibatkan beragam panggung seminar dalam INDUSTRI X ARSITEK Talk Series yang berlangsung bersama pembicara ternama dari dalam maupun luar negeri. Seperti Aaron Roberts (Australia), Farshad Mehdizadeh (Iran), Manuel Cervantes (Mexico), Ary Indra (Indonesia), Budiman Hendropurnomo (Indonesia), Sofian Sibarani (Indonesia), dan Gunawan Tjahjono (Indonesia). “Pembicara yang dihadirkan adalah mereka yang bisa memberikan pandangan-pandangan dan perspektif baru atau yang berbeda mengenai arsitektur,” ujar Danny Wicaksono.

Instalasi Reliving Gedek – Byo Living, designed by Yanto Effendi

Pameran perdana dari ARCH:ID ini memang masih belum bisa dibilang sempurna, masih banyak pembelajaran yang bisa diambil untuk membuat yang selanjutnya menjadi yang terbaik. Dengan ini, Anda pun diundang untuk sekali lagi menjadi saksi edisi kedua ARCH:ID yang akan terselenggara pada 25 – 27 Februari 2021. See you!!

Instalasi – Inisiatif Scriptura

Coulisse | INKZipblind & VF