Ong Cen Kuang’s New Collection
Published by Sugar & Cream, Wednesday 20 July 2016
Bagi pencinta desain lampu yang menonjolkan perpaduan sofistikasi bentuk, ketrampilan tangan tinggi dan keunikan material yang diaplikasikan dalam wajah modern, nama label Ong Cen Kuang dari Bali sudah tidak asing lagi. Sejak didirikan tahun 2008 di Bali, oleh desainer Budiman Ong, label ini aktif melansir kreasi-kreasi lampu cantiknya yang selalu diwarnai dengan permainan bentuk dan pemakain material yang memikat.
Barusan ini, Ong Cen Kuang melansir dua koleksi lampu terbarunya bertajuk ŒAKONG dan ŒAMAH yang merupakan penambahan koleksi dari lampu edisi lipat sebelumnya. Diambil dari bahasa Hokien, kedua nama tersebut memiliki arti yaitu ‘kakek’ dan ‘nenek’. Selain seni lipat, keunikan lampu Kakek dan Nenek terletak dari fleksibitas bentuk kap lampu yang dapat dirubah menyesuaikan suasana hati atau ruang.
Ataupun sebaliknya, kalau sudah bosan, bentuk kap lampu bisa dikembalikan seperti aslinya.
“Bagi saya, desain adalah sebuah proses. Saya tidak selalu mengetahui kemana sebuah ide akan mengalir sampai saya mengeksplorasi materinya dan mengembangkan imaginasi saya hingga kepada sebuah bentuk lampu,” ungkap Budiman Ong, desainer yang pernah duduk diperguruan tinggi Robert Gordon di Skotland.
Untuk keterangan lebih lanjut klik disini.
Lihat juga video mengenai Ong Cen Kuan melalui Youtube.
BAROVIER&TOSO: THE HOLIDAY WINDOW DISPLAY
Barovier&Toso has just unveiled its new holiday window display curated by vandersandestudio featuring iconic vases and the new collection.
read moreHERMÈS CHEZ MIX JAKARTA
At Hermès Pacific Place, guests invited to participate in simple games via Chez Mix Conveyour displaying a curated selection of Hermès Fashion Jewelry.
read moreTHE (NEW) PAUL CLASSIC AT SEIBU, GRAND INDONESIA
PAUL Classic at SEIBU Grand Indonesia offers a unique dining experience in Jakarta, blending French flavors with an authentic Parisian atmosphere.
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more