Molteni&C – New Ideas for Contemporary Living
Published by Sugar & Cream, Wednesday 08 June 2016
New Collections 2016
Dalam perhelatan Salone Internazionale del Mobile di Milan beberapa waktu lalu, Molteni&C mempersembahkan koleksi terbaru yang memberikan pernyataan kuat atas gaya hidup kontemporer. Dikreasikan oleh sejumlah nama prestisius di dunia desain, jajaran produk terkini dari Molteni&C meliputi:
Home
Paul
Jan & Quinten
Paul, Jan, Quinten – Vincent Van Duysen
Vincent Van Duysen terinspirasi dari para maestro seni lukis di wilayah Flanders, Belgia, yaitu Jan van Eyck (1390-1441), Quinten Massijs (1466-1530), dan Pieter Paul Rubens (1577-1640). Tiga furnitur terbaru Vincent yaitu Paul, Jan dan Quiten mewarnai ajang pameran yang juga dikurasi oleh dia.
Paul merupakan rangkaian sofa dengan proporsi elegan dan garis desain yang menenangkan. Meliputi sofa linear, komposisi angular, dan chaise lounge, yang seluruhnya menggunakan single seat cushion. Paul menampilkan ragam dimensi, jahitan ganda yang unik, dan kenyamanan tingkat tinggi. Ringan adalah impresi seketika yang terpendar.
Jan adalah tentang elemen struktural, terbuat dari metal, dengan finish berupa pewter dan tembaga. Membawa keringanan dan ketenangan pada volume yang tersaji.
Sedangkan Quinten adalah sideboards yang diproporsikan secara sempurna, dengan material pilihan dan atensi terhadap detail untuk memastikan bahwa garis desain dan volume menyatu secara harmonis.
Asterias – Patricia Urquiola
Asterias, kaktus yang tumbuh di wilayah pegunungan di Meksiko, menjadi inspirasi meja ini. Terdiri dari central base yang desainnya mengadopsi kaktus dan enam panel kayu 3D printed. Untuk bagian top, menampilkan bentuk bundar dengan ukuran 160 atau 180 cm. Asterias tersedia dalam material graphite oak, grey oak, dan eucalyptus.
Glove-Up – Patricia Urquiola
Glove-Up merupakan evolusi dari tema desain yang akurat, menampilkan garis-garis desain yang sarat lekukan, namun terhubung dengan lembut. Sebuah keseimbangan bentuk, mengalir dari luwesnya backrest ke ringannya kaki kursi.
Chelsea – Rodolfo Dordoni
Koleksi yang didesain tahun 2014 ini kini diperkaya dengan tiga item baru: sofa, armchair (keduanya memiliki snug backrest), dan bangku. Semuanya dirancang untuk menciptakan sudut nyaman di sebuah living room besar. Rangka dari solid wood dan garis geometris yang clean-cut dilengkapi bentuk backrests yang ‘cair’, menjamin aspek kenyamanan. Setiap komponen Chelsea mengekspresikan nilai keahlian tradisional dalam mengolah material mentah berkualitas mumpuni.
5050 – Rodolfo Dordoni
Kekayaan material dan desain yang atentif adalah elemen-elemen yang membentuk karakter 5050, sebuah koleksi furnitur kamar tidur. Bagian permukaan dengan pernis gloss atau matt, bagian atas dari kayu, dan tray Eco Skin, menciptakan efek-efek warna pemanja mata dan permainan desain geometris. Kontur bulat dari elemen struktural pada bedside table dan chest of drawers menjadi fitur yang menarik.
Gliss Master – Vincent Van Duysen
Wardrobe system yang diluncurkan tahun lalu, kini hadir dengan finish internal baru: Silver Cembran, yang dikarakterisasikan oleh tampilan hangat dan nyaman. Sistem LED baru juga ditambahkan, yang diposisikan pada bagian depan rak dan top.
Reticolo – Ron Gilad
Keterkaitan antara geometri zat padat dan desain industrial adalah ramuan yang secara konstan ditawarkan oleh Ron Gilad melalui kreasi furniturnya. Tidak terkecuali Reticolo, sebuah sistem modular dari walnut Italia yang menampilkan metal joint inovatif. Ini memungkinkan elemen-elemen furnitur dengan berbagai ukuran dan fungsi, tersusun dan menyatu menjadi rak buku terbuka atau kotak tertutup.
505 – Nicola Gallizia
Sistem modular utama dari Molteni&C ini diperbarui secara signifikan untuk menyesuaikan dengan gaya hidup kontemporer. Inovasi utama yang ditawarkan adalah tipe baru untuk reinforced surface, yang menggunakan material komposit ringan di dalamnya. Kreasi ini dapat difungsikan sebagai meja tulis, kompartemen terbuka atau tertutup, dan menata serta menyimpan buku maupun objek-objek lainnya.
Domino Next – Nicola Gallizia
Dalam pencariannya akan bentuk penuh gaya dan material yang berkarakter, Nicola Gallizia mengembangkan rangkaian unit yang serba guna dan saling melengkapi, sehingga dapat membentuk meja oval kecil, bangku dan pouf. Produk ini menggunakan ragam material seperti baja, kayu, batu, tekstil, dan kulit.
Random Rug – Altai
Pesona permadani kuno menjadi sumber inspirasi bagi Random. Tampilan usang justru menjadi fitur utama, yang mengekspresikan diri melalui tekstur permadani yang dibuat dengan teknik tenun tangan nan inovatif.
Home Office
Kebutuhan akan area dan perangkat kerja di dalam hunian sulit terelakkan seiring dengan perkembangan gaya hidup yang kerap meleburkan fungsi-fungsi ruang. Tahun ini, Molteni&C menghadirkan dua produk yang menjawab kebutuhan tersebut.
Ink – Jasper Morrison
Jasper Morrison mendesain Ink, sebuah meja kerja dengan bentuk yang merupakan konsekuensi dari tujuannya, yaitu meja kerja yang lebih dari sekedar objek. Ia menjadi bagian dari proses lahirnya gagasan hingga mewujud menjadi karya. Ink terbuat dari walnut Amerika dengan bentuk trapesium dan Anda dapat mengaksesnya dengan membuka pintu yang dimiringkan untuk menjadi work top.
Secretello – Michele De Lucchi
Secretello adalah sebuah meja kerja yang didesain menyerupai workstation modern yang fungsional dan dapat berdiri sendiri. Menginterpretasi ulang tema secrétaire yang diasosiasikan dengan kabinet kaca kontemporer. Secretello seluruhnya terbuat dari kayu dan kaca pengaman dengan frame dari solid natural oak. Sebuah solusi konstruksi yang elegan.
Molteni Heritage Collection
Sebuah proyek mewarnai Salone Internazional del Mobile 2016, menyajikan produk-produk historikal dari Molteni&C yang kembali dirilis dalam balutan pembaruan.
MHC – Werner Blaser
Prototipe dari furnitur modern pertama yang diproduksi Molteni&C, lemari baju yang didesain oleh Werner Blaser di tahun 1955, kini tersedia dalam edisi terbatas sebanyak 100 buah. Terbuat dari kayu avodire seperti versi aslinya.
MHC 2 – Yasuhiko Itoh
Kembali ke tahun 1959, desainer Jepang Yasuhiko Itoh menciptakan prototipe berupa rak buku yang terbuat dari kayu yang dibengkokkan. Kreasi elegan ini kini tersedia dalam jumlah yang terbatas sebanyak 100 buah.
Miss – Tobia Scarpa
Sebuah remake dari kursi Miss yang didesain oleh Afra dan Tobia Scarpa di tahun 1986. Bagian kaki dibuat langsing dan bercabang untuk mendukung stabilitas. Dua kaki di bagian depan dibengkokkan untuk membentuk sandaran lengan hingga lekukan pada bagian sandaran punggung. Sementara dua kaki di bagian belakang menjangkau sandaran punggung dan menyokongnya. Tobia Scarpa merancang ulang sambungan sandaran lengan untuk meningkatkan kenyamanan kursi sekaligus membuatnya menjadi lebih linier.
D.355.1 – Gio Ponti
Tahun ini, koleksi Molteni&C yang didesain oleh Gio Ponti, diperkaya dengan rak buku gantung D.355.1. Sebuah objek yang beberapa kali didesain ulang oleh sang arsitek Milan, yang kini tampil dalam versi yang diperuntukkan bagi rumah Gio Ponti di Milan dengan finish elmwood, cat putih, dan dua partisi.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai koleksi terbaru dari Molteni&C bisa menghubungi Molteni&C Indonesia/heim.
VIVERE GROUP CELEBRATES 40 YEARS OF INNOVATION
VIVERE Group celebrates its 40th anniversary with the theme "PANCA WINDU - YEARS OF EXCELLENCE" to commemorate its four decades of achievement,...
read moreLEMA’S NEW SHOWROOM IN PARIS
Lema opened a Paris showroom featuring Italian design and custom-made furniture, collaborating with My Design to create unique spaces that balance design,...
read moreGARIN NUGROHO AKAN TAMPILKAN PERTUNJUKAN CINE-CONCERT SAMSARA
Garin Nugroho akan menampilkan pertunjukan Cine-Concert bertajuk Samsara di Yogyakarta dan Jakarta. Sebuah pertunjukkan film bisu hitam putih dibintangi...
read moreDIOR: MEN’S EXCEPTIONAL GIFT SELECTION FOR THE FESTIVE SEASON
Discover Dior Men’s exceptional gift selection for the festive season. #diorspring#25
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more