Lalique New Collections 2017
Published by Sugar & Cream, Friday 03 February 2017
Celebrating the 90th Anniversary of the Bacchantes vases
Lalique label asal Prancis menyapa tahun 2017 dengan memperkenalkan koleksi terbarunya. Dimulai dari Muses Collection yang terinspirasi dari “The Woman”. Sejak dahulu, perempuan memang merupakan objek maupun subjek dari mahakarya ciptaan René Lalique melalui kekagumannya atas keanggunan, keramahan, kehalusan dan sensualitas yang memikat serta sikap misterius dari perempuan. Seperti vas Bacchantes yang sejak peluncurannya tahun 1927 telah menjadi produk iconic dari Lalique. Dan merayakan tahun ke-90 nya, Lalique meluncurkan edisi spesial terbatas dari Bacchantes yang hanya tersedia sebanyak 90 buah saja. Dibuat berdasarkan harmoni yang indah dari sentuhan kristal murni dan emas mulia. Lengkungan dari Bacchus dilapasi daun emas 24k dibuat dengan tangan oleh pengrajin dari Ateliers Gohard, dan satin-finish yang dilakukan memberikan kesan fresh untuk karya ini. Siluet yang transparan mengungkapkan berharganya daun emas, memulai sebuah dialog antara klasisme emas dan modernitas garis melalui iluminasi. Keahlian pengrajin yang ditorehkan dalam setiap karya membuat kristal menjadi hidup dan merubahnya menjadi karya seni yang indah. Vas ini dibuat dalam berbagai bentuk.
Kristal Lalique bisa di beli di Elite Graha Cipta, Jakarta.
Bacchantes
Dalam Muses Collection juga diperkaya dengan decanter Aphrodite untuk memenuhi keinginan para kolektor. Ditingkatkan dengan kristal satin-finish, Aphrodite dengan keindahannya dan pose sensualnya menggambarkan bagaimana Lalique memetamorfosiskan kristal kedalam kreasi yang unik. Terbuat dari kristal kualitas terbaik, Aphrodite membuka pintu alam semesta dalam kehidupan mewah sehari-hari.
Aphrodite Vintage decanter
Karya berikutnya adalah vas Sirenes oleh seniman dan pematung Terry Rodgers. Merupakan intepretasi kontemporer dari vas Bacchantes yang melegenda. Memberikan warna yang tercipta dari sembilan perempuan dibentuk dalam vas buatan Rodgers ini. Dibuat dengan material kristal murni di pres ke dalam cast-iron mold dengan dekorasi yang mewah, Sirenes diperkuat dengan sentuhan polesan platinum. Sirenes merupakan edisi terbatas yang dibuat dalam warna hitam, midnight blue, hijau dan ungu menggunakan teknik lost-wax yang telah disempurnakan oleh René Lalique sendiri pada masanya.
Sirenes
Yang terakhir adalah karya kolaborasi dari Lalique dan Delisle menciptakan koleksi lampu Ginkgo yang menawan. Pembuatan dari koleksi ini terinspirasi oleh kecantikan ginkgo biloba, sebuah pohon suci dari bangsa Timur, menyimbolkan harapan, kekayaan dan keabadian serta biasa disebut dengan “tree of thousand crowns”. Koleksi ini menyediakan chandeliers, ceiling lamps, wall scones dan lamp, semua berbentuk geometrik dalam kesan Art-Deco. Dikombinasikan dari kemurnian kristal dan harmoni dari bentuk, Ginkgo menampilkan kemewahan desain dan proporsi sempurna dalam setiap detailnya.
Terry Rodgers
Semua koleksi tersebut telah dipamerkan dengan sukses dalam Maison et Objet yang berlangsung dari tanggal 20-24 Januari 2017 lalu. (AP)
Ginkgo
MINOTTI JAKARTA'S NEWLY RENOVATED KEMANG FLAGSHIP STORE
Minotti Jakarta's newly renovated Kemang flagship store honors Italian craftsmanship, design innovation, and contemporary interiors, setting a new...
read moreGIORGETTI PRESENTS A NOVELTY FOR THE DINING ROOM
Giorgetti introduces novelties of dining room designs that perfectly mix aesthetics and comfort, with remarkable craftsmanship.
read moreSEJAUH MATA MEMANDANG PRESENTS ''Republik Sebelah Mata'' AT JFW 2025
Sejauh Mata Memandang, in collaboration with Eko Nugroho and Felix Tjahyadi, presented a special collection at JFW2025, "Republik Sebelah Mata,"...
read moreURBAN PULSE: SPECTRUM OF CONTEMPORARY ART IN SINGAPORE
Visit 'URBAN PULSE: Spectrum of Contemporary Art in Singapore" featuring some artistic works by Singaporean artists at WTC 2 (World Trade Center,...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more