ETHIMO NEW 2022 OUTDOOR COLLECTION
Published by Sugar & Cream, Monday 21 February 2022
Images Courtesy of Ethimo
Flexible Vision and Bold Solution
Baru saja, Ethimo memperkenalkan barisan koleksi furnitur outdoor terbarunya untuk tahun 2022. Gaya mediterania menjadi tema utama yang dikombinasikan dengan kreativitas luar biasa. Koleksi ini pun menyampaikan gaya baru yang dapat menjadi jawaban atas kebutuhan Anda. Sebut saja lounge set yang menawarkan relaksasi maupun area untuk bersosialisasi, hingga dekorasi pencahayaan yang elegan menyeimbangkan detail pengaturan dengan apik.
Apa saja koleksi outdoor 2022 terbaru dari Ethimo?
Yang pertama ialah koleksi lounge yang fleksibel. Calipso dari Ilaria Marelli memberikan solusi lounge modular yang mengekspresikan desain serbaguna dengan garis minimalis dan elegan. Tersedia dalam tiga tipe berbeda yang masing-masing terdiri dari alas yang terbuat dari natural teak slats, dalam berbagai ukuran. Dilengkapi dengan coffee table berbasis aluminium juga dengan dua tipe berbeda, oval atau lingkaran.
Calipso by Ilaria Marelli
Lalu Rotin yang merupakan hasil kolaborasi dengan Studio Zanellato/Bortotto. Dimana dalam pembentukannya, koleksi terinspirasi dari tradisi Asia yang menjadikan bamboo sebagai bahan utama dalam produksi furnitur. Oleh karena itu, Rotin bermain dengan material ini untuk memberikan kombinasi tidak biasa yang terlihat dari perhatian pada detail, proporsi, dan warna. Dan yang terakhir dari lini lounge ialah Venexia rancangan Luca Nichetto. Koleksi yang diperkenalkan pada tahun 2020 lalu ini mendapat warna baru untuk lebih menonjolkan desainnya.
Rotin by Studio Zanellato/Bortotto
Venexia by Luca Nichetto
Selanjutnya ialah koleksi pencahayaan. Dalam lini ini, Ethimo memperkenalkan Kilt yang menginterpretasikan ulang desain Kilt lounge yang ikonis. Dimana lampu berbentuk bulat ini seolah menyaring cahaya dan menciptakan efek yang menyenangkan. Memberikan sentuhan ringan namun tetap dalam estetika yang elegan.
Kilt by Ethimo
Presented by Zipblind
Selanjutnya ialah Gaia rancangan Marc Sadler yang juga memainkan teak sebagai material utamanya. Lampu yang tersedia dalam dua versi (meja dan lantai) ini menampilkan desain komtemporer yang bersahaja dan elegan. Bentuknya yang unik menciptakan suasana tenang dan ramah yang mengundang. Istimewanya, Gaia memiliki port USB untuk pengisian daya yang memberikannya fleksibilitas khusus. Melalui desainer yang sama, Ethimo juga menyajikan lampu Tetris dengan bentuknya seperti meja samping menjadikan koleksi ini juga fleksibel dalam pemakaiannya. Cahaya lembut yang berasal dari LED pun dapat diisi ulang yang tersembunyi di dalam filter melalui sambungan untuk menerangi area sekitarnya.
Gaia by Marc Sadler | Tetris by Ethimo
Tersedia pula kursi Sling dari Studiopepe yang terinspirasi dari kemah vintage tahun 70-an. Dimana kesederhaan dan fungsional menjadi daya tarik utama dari koleksi ini. Bentuk ergonomisnya pun menyampaikan solusi tempat duduk yang nyaman dan stabil. Ditambah pilihan warna yang beragam memberikan personalisasi berbeda di tiap produknya. Dan yang terakhir ialah Swing dari Patrick Norguet yang ikonis dengan tambahan terbaru yaitu “alcove”. Penambahan ini memberikan kenyamanan tersendiri seperti diselimuti perlindungan walau berada di alam bebas.
Selengkapnya tentang Swing bisa Anda simak di sini.(AP)
Sling by Studiopepe
Swing by Patrick Norguet
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more