Dior Cruise 2020 Collection
Published by Sugar & Cream, Saturday 18 May 2019
Text by Astrid L, images courtesy of Dior
Marrakech, April 29, 2019
« (…) because it is the common ground on which discourse among women across their myriad differences can occur. »
Naomi Zack, Inclusive Feminism: A Third Wave Theory of Women’s Commonality.
“Culture teaches us to live together, teaches us that we’re not alone in the world, that other people have different traditions and ways of living that are just as valid as our own.”
Tahar Ben Jelloun, Racism Explained to My Daughter, © Editions du Seuil, 19
Maroko mendadak menjadi sorotan pencinta fashion internasional. Dior singgah di Maroko dengan menggelar koleksi Cruise 2020 yang kental dengan nuansa tradisi dan warisan budaya lewat tangan dingin Maria Grazia Chiuri.
Presented by MOIRE Rugs
Maria Grazia Chiuri membayangkan koleksi Dior Cruise 2020 seperti peta yang menggambarkan topografi penuh sentimen tradisi dan budaya. Koleksi ini kaya akan kolaborasi kreatif, seperti dengan Uniwax dan Pathe’O, yang masing-masing membawa warna unik tersendiri.
Uniwax – yang didirikan di Abidjan- adalah salah satu pabrik penghasil wax terakhir yang melakukan teknik produksi tradisional. Misinya untuk mendukung dan melindungi budaya serta fashion di Afrika selaras dengan tujuan Dior. Hasilnya adalah Édition Spéciale Christian Dior – Uniwax.
Sementara itu, desainer Inggris-Jamaika Grace Wales Bonner serta seniman Afrika-Amerika Mickalene Thomas me-reka ulang jaket Classic Bar dan rok New Look. Sedangkan pembuat kemeja Afrika, Pathe’O mendesain chemise sebagai tribute untuk Nelson Mandela. Dari sisi aksesori, Stephen Jones berkolaborasi dengan pembuat topi Martine Henry dan Daniella Osemadewa lewat beragam turban dan penutup kepala khas Afrika.
Motif singa, makhluk mitologi bersayap serta burung, mendominasi koleksi ini. Suits dan jumpsuits, ball gowns model pinggang empire, serta jaket yang menjadi ciri khas Chiuri – outerwear bergaya boyish yang dipadukan dengan rok feminin.
Semuanya dibungkus cantik dalam sebuah pagelaran menakjubkan yang settingnya merupakan kolaborasi Chiuri dengan Sumano, asosiasi yang bertujuan untuk mengembangkan kerajinan perempuan tradisional di Maroko, terutama lukisan dan keramik, serta tenun dan teknik celup. Di era ketika fashion menjadi sesuatu yang eksklusif, Dior berusaha menerapkan cultural appropriation dan membawanya ke dalam konsep global.
APARTAMENTO X BD COLLECTION
Apartamento and BD Barcelona have partnered to create a unique collection of everyday objects by four artists, showcasing creative freedom and...
read moreSEJAUH MATA MEMANDANG PRESENTS ''Republik Sebelah Mata'' AT JFW 2025
Sejauh Mata Memandang, in collaboration with Eko Nugroho and Felix Tjahyadi, presented a special collection at JFW2025, "Republik Sebelah Mata,"...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more