Chanel Le Château des dames Métiers d’art 2020/21 Show
Published by Sugar & Cream, Tuesday 05 January 2021
Text by Dinda Bestari, Image courtesy of Chanel
“Le Château des Dames”
Setiap Desember sejak 2002, Chanel meluncurkan koleksi yang didedikasikan untuk Fashion Métiers d’art. Koleksi ini menyoroti dialog kreatif antara Virginie Viard, Artistic Director of Chanel’s Fashion, dan Maisons d’art, yang mempersembahkan koleksi sarat kreativitas dari rumah mode ini. Koleksi Ready-to-Wear khusus untuk Chanel ini merayakan keterampilan para ahli: paruriers dari Desrues, feathermakers dari Lemarié, milliners dari Maison Michel, embroiderers dari Lesage – Atelier Montex, shoemakers dari Massaro, goldsmiths dari Goossens, glovemakers dari Causse Gantier, dan pleater dari Lognon, di Paris dan juga di Prancis.
Pagelaran Chanel 2020-2021 Métiers d’Art Collection kali ini membawa kita ke dimensi lain ke era lain yaitu, Renaissance. Periode ini memiliki deretan keanggunan dari sosok wanita – wanita hebat yang pernah menjadi sumber kekaguman dan inspirasi bagi Gabrielle Chanel, kini diwujudkan kembali oleh Virginie Viard.
Terletak di Loire Valley sekitar dua ratus kilometer barat daya Paris di desa kecil Chenonceaux, Château de Chenonceaux dibangun pada awal abad ke-16 dengan perluasan yang membentang melintasi Sungai Cher ditambahkan pada pertengahan 1550-an oleh arsitek Renaissance asal Prancis, Philibert de l’Orme dan Jean Buillant, struktur tambahan yang ditugaskan oleh Diane de Poitiers – istri Raja Henry II menawarkan pemandangan kastil yang reflektif dari permukaan sungai. Kastil ini umumnya dikenal sebagai Le Château des Dames – kastil khusus wanita karena sejarahnya terkait erat dengan wanita legendaris yang tinggal di sana, Katherine Briçonnet, Diane de Poitiers, Catherine de ‘Medici, Louise de Lorraine, Gabrielle d’Estrées, dan Louise Dupin.
“Showing at the Château de Chenonceau, at the “Château des Dames”, was an obvious choice. It was designed and lived in by women, including Diane de Poitiers and Catherine de’ Medici. It is a castle on a human scale. And Catherine de’ Medici’s emblem was a monogram composed of two intertwined Cs, just like that of Chanel.” – Virginie Viard –
Presented by Zipblind
“We don’t know if Coco was directly inspired by her, but it is highly likely because she so admired Renaissance women. Her taste for lace ruffs and the aesthetics of certain pieces of her jewelry comes from there. Deep down, this place is part of Chanel’s history. Deep down, this place is a part of Chanel’s history. In 1936, Gabrielle Chanel wrote an article on the women of that era: “I have always been struck by a strange feeling of sympathy and admiration towards the women who lived from François I er to Louis XIII, perhaps because I find them all to be great, with a magnificent simplicity and a majesty imbued with onerous duties.” Virginie Viard
Di galeri besar runway show berlangsung, motif kotak-kotak hitam dan putih di lantai mengingatkan pada permainan catur seukuran aslinya dan muncul di rok mini berpayet, serta rok panjang dengan kain tambal wol geometris berpohon. dikenakan dengan sweater jacquard hitam – putih. Mantel panjang beludru hitam – “yang memiliki aspek “The Bride Wore Black”, karena, setelah kematian Raja Prancis Henri II, Catherine de ‘Medici hanya mengenakan pakaian hitam” – terbuka untuk memperlihatkan desain pas badan dengan bahan wol nuansa pucat. Warna hangat dari jubah wol menggemakan permadani kastil yang terkenal, sedangkan bunga dari dua taman, satu dibuat oleh Diane de Poitiers dan yang lainnya oleh Catherine de ‘Medici, yang terletak di kedua sisi kastil, menginspirasi sulaman bunga di kerah lebar jaket.
Untuk koleksi Chanel 2020-2021 Métiers d’Art ini, para pengrajin rumah mode ini memenuhi ekspektasi lebih dari sebelumnya, seperti gaun renda hitam panjang yang terdiri dari kisi-kisi yang diselingi dengan kancing, dibuat oleh Lemarié; bagian atas gaun damask yang seluruhnya dibordir oleh Lesage; sandal platform perak berkilau dua warna dan sepatu bot hitam meruncing dengan manset lipat dan sepatu hak tinggi buatan Massaro.
“Dan topi hitam besar dari Maison Michel, for a look that is very Milady! Saya juga meminta Atelier Montex untuk membuat sulaman dari kastil dengan gaya mainan anak-anak bertingkat. Karena saya suka semuanya dipadu padan semua era yang berbeda, antara Renaissance – romantisme, antara kokoh dan sesuatu yang sangat feminin, semuanya sangat Chanel,” tambah Virginie.
Yang menarik dari pagelaran tersebut adalah kehadiran aktris Kristen Stewart, sebagai brand ambassador sekaligus muse untuk kampanye koleksi Chanel 2020-2021 Métiers d’Art ini.
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more