“ARUNA”- SEJAUH REKAH FAJAR ROMANTIS (SEJAUH MATA MEMANDANG)
Published by Sugar & Cream, Wednesday 15 January 2025
Text by Lynda Ibrahim & Images courtesy of Sejauh Mata Memandang
Garis Feminine Bernuansa Romatis
Sejauh Mata Memandang (SMM) dikenal luas sebagai jenama yang menawarkan busana dengan siluet sederhana yang mudah dikenakan banyak bentuk badan, rajin merujuk pada warisan kaya budaya Indonesia, dan bernuansa feminin menjurus romantis.
Dalam perjalanan beberapa tahun terakhir ini, SMM berkembang menjadi jenama yang peduli isu sosial, terutama lingkungan hidup dan keberlangsungan siklus mode. SMM mulai menghindar memakai sutra, yang sempat muncul di tahun-tahun awal, dan beralih ke rayon Tencel. SMM juga beberapa kali bekerjasama dengan lembaga peduli alam untuk mendaur-ulang berbagai benda yang dikumpulkan dari masyarakat. Salahsatu hasil daur-ulang pakaian dari publik diolah menjadi tekstil baru untuk koleksi yang digelar dalam Jakarta Fashion Week ke-16 di akhir 2023.
Dalam Jakarta Fashion Week ke-17 pada akhir 2024, SMM berkolaborasi dengan seniman ternama dari Yogyakarta, Eko Nugroho, untuk membangun koleksi kontras hitam-putih yang mengilustrasikan kemarahan kolektif terhadap situasi sosial-politik negara terkini.
Presented by Zipblind
Lalu di awal tahun 2025 ini, dalam acara akrab yang digelar oleh Harper’s Bazaar Indonesia di Orient8, Hotel Mulia Jakarta, SMM mengunjungi kembali nuansa halus romantisnya. Dikemas untuk perayaan Tahun Baru Lunar mendatang, koleksi ini terinspirasi warna langit saat fajar tahun baru merekah.
Merah dan kuning keemasan mendominasi koleksi, diramaikan oleh sapuan pink dan hijau pastel yang menggambarkan musim semi di awal Tahun Baru Lunar. Motif ayam dan garis bak rintik-rintik hujan khas SMM ditemui sepanjang koleksi diperagakan model di antara undangan di Orient8. Siluet khas SMM seperti kamisol, tunik, sarung, celana palazzo dan kemeja longgar berdampingan dengan kain dan kebaya bordir kerancang nuansa Peranakan. Katun, denim hasil daur-ulang tekstil, juga tenun Sengkang dari Sulawesi Selatan membentuk desain menjadi busana siap dikenakan.
Secara kasat mata, koleksi ini nampak seperti koleksi Tahun Baru Lunar yang sedang banyak ditawarkan jenama lain. Namun bagi mata yang tekun mengikuti perjalanan SMM, koleksi ini terasa seperti kembalinya sang jenama ke garis feminin bernuansa romantis.
Selamat Tahun Baru Lunar. (LI)
GIOVANNI RASPINI’S FIRST FLAGSHIP STORE IN CHINA DESIGNED BY VUDAFIERI-SAVERINO PARTNERS
Giovanni Raspini arrives in China: the first Shanghai flagship store designed by Vudafieri- Saverino Partners.
read moreWILSEN WILLIM – LUNAR NEW YEAR 2025 COLLECTION
Discover the beauty of Lunar New Year 2025 Collection by Wilsen Willim in auspicious red colors.
read moreW RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the W Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from all...
read moreTHE LAUNCHING OF "MOLTENI MONDO: An Italian Story" – THE FIRST MONOGRAPHY OF MOLTENI &C
Molteni&C marks its 90th anniversary with the release of its first monograph, "Molteni Mondo: An Italian Design Story," at its Jakarta flagship store.
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more