PURANA X AGAN HARAHAP VOL. 2: CARING FOR INDONESIAN CULTURAL DIVERSITY
Published by Sugar & Cream, Monday 31 October 2022
Images courtesy of PURANA
“Mardijker Photo Studio” Series
Siap mengulang kesuksesan PURANA X Agan Harahap Vol. 1 dengan ciri khas potret tempo doeloe, yang memperlihatkan orang-orang yang berbusana adat Indonesia serta orang-orang yang mengenakan pakaian Eropa. Seniman digital Agan Harahap telah berhasil mewujudkan niat berkolaborasi kembali, dengan peluncuran koleksi PURANA X Agan Harahap Vol. 2 yang menampilkan serial foto fiktif “Mardijker Photo Studio” (MPS).
Mereka yang tampak pada sederetan potret dalam serial MPS ini mewakili kaum mardijker – kelompok masyarakat yang secara etnis dibentuk oleh keturunan budak yang telah dimerdekakan dan keturunan perkawinan campuran dengan orang Eropa. Setelah pengakuan kedaulatan RI pada 1949, identitas kebangsaan para mardijker ini menjadi tidak jelas.
MPS menjadi adalah salah satu karya Agan yang akan tetap relevan sampai kapanpun selama kita sebagai sebuah bangsa masih disibukkan dengan persoalan identitas berupa pertanyaan seperti ‘apa agamamu’ atau ‘kamu aslinya orang mana’. Hal itulah yang menjadi ide kolaborasi kolaborasi kali ini tercipta. Agan juga menekankan bahwa MPS bercerita dan mencoba mengkritisi identitas bangsa Indonesia: “Apa itu pribumi, apa itu pendatang” serta pentingnya proses akulturasi yang membentuk kita sebagai satu kesatuan sampai hari ini.
Dan akhirnya, fashion sebagai salah satu penanda identitas, maka tampilnya MPS pada busana dapat menyampaikan pesan dan ceritanya kepada audiens yang lebih luas. Nonita Respati, direktur kreatif PURANA, melihat kesempatan emas untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya nasionalisme Indonesia dengan kolaborasi bersama Agan. Melalui karya kolaboratif ini, Nonita menemukan jalan untuk berbagi kenangan masa kecil dan remajanya sebagai bagian dari keluarga keraton yang sangat sering memakai busana adat. Karena sejak kecil, Nonita memakai busana adat bukan hanya pada perayaan hari nasional atau saat diwajibkan oleh sekolah saja, tetapi juga di kehidupan sehari-hari untuk berbagai acara seremonial.
Menurut Nonita, busana adat dengan sederetan aksesorinya merupakan produk budaya bernilai craftsmanship tinggi, yang untuk memakainya pun memerlukan ketekunan dan keterampilan tersendiri.
Presented by Coulisse | INK
Nonita merasa bangsa Indonesia perlu mempertahankan kebanggaan akan busana adatnya, juga banyak aspek kebudayaan lainnya, dan perasaan ini sejalan dengan apa yang disampaikan Agan melalui Mardijker Photo Studio.
PURANA X Agan Harahap Vol. 2 banyak memakai kembali formula dari koleksi kolaborasi sebelumnya, yaitu esensi busana casual, ready-to-wear sehari-hari yang nyaman dipakai. Hanya saja, kali ini PURANA mengaplikasikan lebih banyak intrikasi desain untuk tampil lebih dressed-up. Seperti kolaborasi sebelumnya, dalam koleksi PURANA X Agan Harahap Vol. 2 terdapat pilihan menswear yang tetap pantas dipakai oleh perempuan (uniseks). Dan, ada kejutan istimewa yang hadir dalam bentuk t-shirt yang untuk pertama kalinya diproduksi oleh PURANA.
Koleksi PURANA X Agan Harahap Vol. 2 terdiri dari shirt dress dan outerwear yang selama ini menjadi trademark PURANA. Ada pula kimono dan kemeja uniseks dengan ciri khas cross-pattern antara pola kotak-kotak yang berbeda-beda. Serta pengaplikasian foto-foto karya Agan yang dicetak sebagai patchwork dan ditempelkan pada baju.
Material yang dipakai untuk koleksi ini so comfortable, karena dipilih dari serat alami untuk katun, denim, linen, serta jersey kaus dari katun. (DB)
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more