FORIS USE 3D PRINTING FOR SPIGOLO
Published by Sugar & Cream, Friday 01 April 2022
Images Courtesy of Foris
Minimalist Profile
Foris melanjutkan perjalanan penelitiannya dengan sebuah inovasi 3D printing untuk koleksi pencahayaan yang diberi nama Spigolo.
Koleksi dengan profil sederhana ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan estetika yang praktis. Dengan bentuk liniernya, Spigolo dapat mudah beradaptasi bahkan ditempatkan di antara dua permukaan sudut atau di dinding, sendiri bahkan dalam sebuah komposisi sekalipun. Memungkinkan lampu diposisikan dengan cara yang berbeda untuk menciptakan desain bercahaya di dinding.
Presented by MOIRE Rugs
Spigolo memiliki ujung yang didesain dengan enam varian warna, memungkinkannya dipasang secara horizontal, vertikal maupun diagonal. Memberikan kesempatan untuk memilih jenis aplikasi yang paling sesuai dengan kebutuhan. Dukungan ini dirancang untuk kebutuhan aplikasi khusus, dibuat oleh perusahaan berkat bahan plastik tertentu yang menggunakan teknologi pencetakan 3D.
Untuk pencahayaanya, Spigolo memancarkan cahaya yang dapat diputar tiga ratus enam puluh derajat, memperoleh efek yang berbeda: frontal, menyerempet dinding atau menyebar, ketika menghadap ke dalam, menghasilkan atmosfer yang terselubung. Dan seperti produk Foris lainnya, Spigolo juga mendapat fitur ‘touch switch’ yang memungkinkan Anda menyesuaikan kecerahan sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan pribadi. (AP)
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more