40 Years Journey of Hublot
Published by Sugar & Cream, Monday 14 December 2020
Text by Auliya Putri, Images Courtesy of Hublot
A Motor for Innovation
“The revolutionary concept of the Art of Fusion has forged Hublot’s success throughout its journey, and has led it to be first, unique, and different. Its most powerful expression—the iconic Big Bang in 2005—defined Hublot’s identity and became the driving force behind its Manufacture and its Research & Development department. Today, this best-seller continues to inspire the brand to reinvent itself and look to the future. This principle is part of Hublot’s genetics, and a success story that is only just beginning.” Ricardo Guadalupe, CEO of HUBLOT
Pada tahun 2020, label jam tangan asal Swiss ini genap berumur 40 tahun. Selama itu pula, Hublot tak pernah henti untuk terus mengembangkan visi dan misinya dalam menciptakan jam tangan mewah dengan desain dan inovasi terkini. Mari telusuri keindahan watchmaking dalam konsep Art of Fusion khas Hublot:
Iconic Watches
Hublot merupakan pelopor yang berani untuk memadukan material emas dan karet pada sebuah jam tangan, Classic Original. Koleksi inilah yang menjadi penentu akan filosofi label yang membentuk seluruh landasan dalam berkreasi. Dan koleksi ikonis Big Bang Original lah yang membawa Hublot menjadi sebuah fenomena dalam dunia jam tangan. Ini juga merupakan awal yang membawa label untuk menciptakan kronograf UNICO sehingga menjadi lambang perkembangan manufakturnya.
Art & Materials
Sejak pertama kali digunakan dan dikombinasikan dengan emas pada tahun 1980, karet telah menjadi bahan penting dan simbolik yang menentukan dari merek tersebut. Hublot juga mengembangkan beragam material di laboratoriumnya seperti King Gold yang memiliki rona merah, keramik dalam warna cerah seperti merah tua atau biru royal, dan material safir dalam warna hitam, kuning, biru, hingga merah muda.
Presented by HOME | BAR
Making History
Dimulai oleh Carlo Crocco sang pendiri pada tahun 1980 hingga Ricardo Guadalupe sang CEO sejak 2004, Hublot telah menorehkan sejarah dunia yang turut dibantu oleh para penggemarnya. Tak tanggung, penggemar Hublot datang dari para orang penting dunia sebut saja Usain Bolt, Pelé, Kylian Mbappé, Richard Orlinski, Maxime Plescia-Buchi, hingga Lapo Elkann.
Worlds of Passion
Pada tahun 2006, Hublot dengan gembira menjadi label jam tangan mewah pertama yang masuk dalam dunia sepak bola bersama tim nasional Swiss dan turut bermitra dengan UEFA dan FIFA. Disamping itu, pada tahun 2011 label merapatkan hubungan dengan Ferrari selain sebagai Official Timekeeper, label juga merilis koleksi kolaborasi.
New Interior Design
Samuel Ross ditunjuk sebagai desainer untuk menata kembali interior butik dalam estetika yang Ia dapat dari menerjemahkan sejarah Hublot selama 40 tahun. Dengan detail yang halus, sang desainer merancang ruang agar terasa luas dengan fokus pada material beton, baja, dan kaca. Ruang minimalis dan sederhana ini menempatkan jam tangan pada kotak spesial untuk pengalaman melihat lebih nyaman. Secara keseluruhan, Ross menggambarkan Hublot melalui konsep monokrom yang bersih. Pendekatan estetika minimalis dan dinamis ini menawarkan butik pementasan yang berpusat pada bahan dan fungsi.
40-Year Exhibition
Mengambil lokasi Hublot H2 Manufacture (lantai 3) di Nyon di Swiss, pameran ini telah terlaksana pada 23 November 2020 lalu secara virtual 3D. Ricardo Guadalupe memandu seraya menunjukkan empat tema pameran yang menceritakan kisah Hublot mulai dari produknya, para pemakainya, hingga cara berkomunikasinya. Sejarah Hublot juga bisa Anda temukan melalui buku HUBLOT XL yang sudah tersedia melalui Hublot.com.
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more