Nemo Lighting Celebrates a Century of Vico Magistretti
Published by Sugar & Cream, Tuesday 09 June 2020
Text by Auliya Putri, Images Courtesy of Nemo Lighting
Claritas & Kuta
Merayakan satu abad Vico Magistretti, Nemo Lighting mengajak para pecinta untuk kembali menelusuri sejarah melalui dua mahakarya sang desainer untuk label ini yaitu Claritas dan Kuta. Lahir pada tahun 1920, maestro dari Italia ini memiliki beragam portofolio produk dalam desain yang sederhana namun memproyeksikan keanggunan khas negara ini.
Vico Magistretti
“The most important thing for me is conceptual simplicity, which is usually translated into constructive clarity. A conceptually simple object could be made just using the telephone” — Vico Magistretti
Claritas
Claritas
Presented by Interni Cipta Selaras
Claritas sendiri merupakan koleksi perdana Vico Magistretti pada tahun 1946 bersama Mario Tedeschi, memulai gaya geometri yang memang menjadi prinsip desain khasnya. Terbuat dari tabung logam berwarna hitam dimana sebagian strukturnya terbuat dari logam chrome. Dengan ‘tutup’ melengkung dibagian atasnya, lampu ini bisa memberikan pencahayaan yang terfokus sesuai kebutuhan. Sedangkan Kuta memiliki dua varian yaitu versi meja dan dinding. Terbuat dari piringan aluminum berwarna putih atau hitam, koleksi ini pun terbuat sebagian dari logam chrome. Magistretti mendapat inspirasi untuk lampu ini dari gaya minimalis Jepang yang memang sedang menjadi tren pada tahun 70-an.
Kuta Table
Kuta Wall
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more