Pesona Jakarta dalam Batik Betawi Kreasi Wignyo Rahadi
Published by Sugar & Cream, Monday 24 February 2020
Text by Dira Rohmatun, images courtesy of Tenun Gaya
“Kleurrijk de Batavia”
Pesona Jakarta tak terlepas dari kekhasan budaya Betawi yang melegenda. Salah satunya ialah kain batik dengan motif yang kaya akan kultur Betawi. Mulai dari motif klasik seperti Salakanagara, Rasamala, Melati Gambir, Pucuk Rebung, dan Kembang Sepatu, hingga motif kontemporer yang terinspirasi dari ikon Jakarta, melengkapi keindahan batiknya yang identik dengan warna cerah. Inilah yang dipotret oleh Desainer Wignyo Rahadi dalam koleksi terbaru bertajuk Kleurrijk de Batavia yang bermakna Warna-Warni Jakarta. Sebuah koleksi ready-to-wear dalam kreasi baru yang mengangkat ragam keindahan Batik Betawi, yang tampil dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta pada akhir tahun lalu.
Sang desainer merancang koleksi tersebut menggunakan kain batik tulis motif kontemporer karya pengrajin Batik Betawi binaan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi DKI Jakarta dan Dekranasda DKI Jakarta, yang menghasilkan perpaduan corak yang memesona. Diantaranya yaitu, nampak motif kombinasi ikon Kota Jakarta dan kebudayaan Betawi seperti Ondel-ondel, Kembang Kelapa, Ornamen Gigi Balang, Baju Sadariah, Kebaya Kerancang, Kerak Telor, dan Bir Pletok karya Batik Elemwe yang menyatu selaras.
Kemudian, kain batik motif aneka fauna Kupu-kupu dipadu Tumpal Pucuk Rebung, yang dipercaya oleh masyarakat Betawi sebagai penolak bala karya Rumah Kebaya Milla House. Selanjutnya, perpaduan antara motif kontemporer Ondel-odel dan motif klasik Daun Sirih kreasi Batik Gobang Jakarta. Dan, motif Bebek Menari karya Batik Marunda yang merupakan kelompok pengrajin batik dari tiga rumah susun di Jakarta, yaitu Marunda, Rawabebek, dan Pesakih. Tak hanya itu, sentuhan berbeda juga ditampilkan oleh Desainer Wignyo dengan memadukan kain Batik Betawi menggunakan tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) dengan corak full bintik dan salur bintik yang indah.
Ragam Batik Betawi tersebut didominasi oleh warna klasik “sogan” yang berwarna dasar hitam dengan corak warna cerah, seperti putih, merah, oranye, ungu, dan biru – yang dituang dalam variasi desain seperti, blus, celana, dan dress. Yang dilengkapi juga dengan outer, seperti bolero, cape, dan cardigan dengan siluet yang indah.
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more