Fabbian : Armilla F50 by Lorenzo Truant
Published by Sugar & Cream, Tuesday 03 September 2019
Text by Dira Rohmatun, images courtesy of Fabbian
Salone del Mobile.Milano 2019
Dalam perhelatan pesta desain bergengsi Salone del Mobile.Milano 2019 pada April lalu, salah satu kreasi yang tak luput dari perhatian adalah Armilla F50, ragam kreasi lampu terbaru dari Fabbian dengan keindahan desainnya yang menawan, sebuah lampu gantung dan lampu meja rancangan dari desainer Lorenzo Truant.
Armilla merupakan lampu dari gabungan kaca dan metal dengan tiga cincin yang terinspirasi dari penggambaran gerakan Renaisans pertama dari bintang dan planet. Dengan kepiawaian tangan Lorenzo Truant, Armilla memancarkan estetika desain pada sebuah lampu berbentuk bola bercincin menyerupai bola Armillary dari kaca semi transparan mengkilap yang didesain secara khusus dengan cincin logam mulia berisi diffuser yang mengelilinginya – seperti bola-bola baja yang diimpikan oleh para Copernican cosmographers dengan pandangan heliosentris mereka tentang dunia.
Presented by MOIRE Rugs
Tak hanya itu, keanggunan Armilla juga terletak pada kabel pendukungnya yang terbuat dari logam, menyatu secara sempurna dengan keindahan cincin logam yang dibalut dengan gold and chrome plating – menambah kesan elegan dalam Armilla dengan pancaran cahaya yang ramah dipandang. Sementara itu, lampu ini dapat dinyalakan dengan daya listrik yang juga cocok menggunakan lampu LED.
APARTAMENTO X BD COLLECTION
Apartamento and BD Barcelona have partnered to create a unique collection of everyday objects by four artists, showcasing creative freedom and...
read moreSEJAUH MATA MEMANDANG PRESENTS ''Republik Sebelah Mata'' AT JFW 2025
Sejauh Mata Memandang, in collaboration with Eko Nugroho and Felix Tjahyadi, presented a special collection at JFW2025, "Republik Sebelah Mata,"...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more