Tokujin Yoshioka Designs Torch for Olympic 2020 in Tokyo
Published by Sugar & Cream, Saturday 27 March 2021
Text by Auliya Putri, Images Courtesy of Tokyo2020
2nd Publication (1st publication on 29 July, 2019)
Fire Cherry Blossom
Terinspirasi dari bentuk bunga sakura khas Jepang, Tokujin Yoshioka merancang obor Olympic 2020 Tokyo. Terintegrasi dengan konsep “Hope Lights Our Way”, obor ini akan memulai perjalanannya di seluruh Jepang pada bulan Maret 2020, berbarengan dengan kedatangan musim bunga sakura di Jepang.
Menyatukan tradisi dan teknologi modern, Tokujin membentuk obor ini menyerupai lambang bunga sakura tradisional yaitu “Sakura-mon” dan memakai material aluminium yang sama dengan yang digunakan oleh bullet train terkenal Jepang. Memenuhi hasrat konsep keberlanjutan, obor berwarna rose gold mengilap ini pun memakai material sisa dari perumahan sementara yang dibagun setelah gempa besar dan tsunami di Jepang tahun 2011 lalu. Memiliki lima bagian kelopak yang terpisah, Tokujin Yoshioka berharap ini bisa menjadi simbol perdamaian bagi seluruh masyarakat bumi.
Uniknya, obor rancangan Tokujin ini menghasilkan api dari kelima kelopak yang menyatu di tengah obor, menciptakan nyala api yang lebih besar dan terang. Dan Tokujin menambahkan rancangan dimana obor ini mudah untuk dipegang siapapun, bahkan untuk mereka yang memiliki gangguan penglihatan sekalipun.
Presented by Som Santoso
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more