ZEGNA SUMMER 2025 – US, IN THE OASI OF LINEN
Published by Sugar & Cream, Friday 26 July 2024
Images courtesy of ZEGNA
Exploring The Fields of Plurality Through The Paths of Individuality
“Now that our reformed vocabulary has been established. It is the moment to focus on how items are or can be used, on the singular ways they mold to individual personalities. Linen is a wonderful medium in this sense: Oasi Lino is not only traceable and true to our commitment to sustainability, but it is also as malleable and sensual as the idea of summer dressing we are prompting. There is something quintessentially Italian to this collection, in the gentry world the shapes suggest and the insouciant manner they are worn by men who play buoyantly with their appearance.” – Alessandro Sartori –
Alessandro Sartori
Kali ini ZEGNA memeragakan koleksi terbaru yang berlatar di sebuah bangunan industri yang kosong, sangat kontras dengan keindahan alam yang alami. Pagelaran busana ini menampilkan tanaman linen yang tumbuh subur, dan mengubah tempat itu menjadi runway darurat. Namun, bilah linen, yang terbuat dari logam dan dipernis dengan warna kuning Sentiero, tidak terbuat dari tumbuhan, melainkan logam, yang bergetar seolah-olah di udara. Pagelaran busana ini mengeksplorasi persimpangan antara alam dan manusia, memadukan sifat industri dan industrialisme alami. Meskipun pengerjaannya sangat presisi, tidak ada dua hal yang benar-benar sama, bahkan bilah linen atau manusia yang berjalan di atas catwalk dan bertujuan untuk menumbuhkan pluralitas sebagai kumpulan perbedaan, yang menonjolkan individualitas yang muncul saat barang-barang terlihat identik. Menghadirkan ini tentang Us, in the Oasi of Linen.
Presented by Som Santoso
Direktur Artistik ZEGNA, Alessandro Sartori, dikenal karena eksperimennya dengan bentuk, sikap, dan kain. Di musim panas, linen menjadi katalis bagi etos ZEGNA. Oasi Lino, kain yang lembut, kokoh, dan sensual, digunakan dalam menenun dan merajut, menciptakan rangkaian pakaian yang mewujudkan tampilan musim panas yang mewah dengan potongan-potongan ringan dan fleksibel.
Peragaan busana label fashion Italia ini menyuguhkan siluet yang lembut dan kasual, dengan volume yang menyelimuti, seperti mantel, jaket, dan blazer yang memanjang. Kerah tanpa lekukan menjadi ciri khas kemeja rajutan dan kemeja luar yang dirancang khusus. Jaket “Il Conte” yang ikonis disajikan dalam berbagai versi, termasuk outer, pakaian kulit, jaket, dan gaya tanpa lengan. Penempatan saku pada celana panjang dan jaket menunjukkan berbagai postur dan gerakan tubuh. Kaus oblong yang dirancang khusus dan rajutan linen digunakan sebagai pakaian luar. Polo jala dan motif cetak dengan celana pendek yang serasi menambah sensualitas. Sepatu loafer baru, “Mocassin” mendefinisikan sikap Made in Italy yang hangat di musim panas. Koleksi ini menampilkan warna-warna netral, tekstur kromatik, dan bobot yang sangat ringan seperti cotton/linen, silk, technical silk, silk dupion, cotton/silk, mohair/silk, Oasi Cashmere, dan light calf, serta nubuck SECONDSKIN untuk aksesori.
BAROVIER&TOSO: THE HOLIDAY WINDOW DISPLAY
Barovier&Toso has just unveiled its new holiday window display curated by vandersandestudio featuring iconic vases and the new collection.
read moreHERMÈS CHEZ MIX JAKARTA
At Hermès Pacific Place, guests invited to participate in simple games via Chez Mix Conveyour displaying a curated selection of Hermès Fashion Jewelry.
read moreTHE (NEW) PAUL CLASSIC AT SEIBU, GRAND INDONESIA
PAUL Classic at SEIBU Grand Indonesia offers a unique dining experience in Jakarta, blending French flavors with an authentic Parisian atmosphere.
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more