presented by

WILSEN WILLIM X KAWAN LAMA GROUP UNTUK CITA TENUN INDONESIA – FASHION NATION 2025

SHARE THIS
70

Published by Sugar & Cream, Wednesday 01 October 2025

Images courtesy of Wilsen Willim

Doa yang Tersulam di Tenun Dayak Iban

Di sebuah rumah kayu di tepian Kapuas Hulu, suara alat tenun beradu ritmis dengan hembusan angin sungai. Di sanalah para perempuan Dayak Iban mengikat benang, menenun bukan sekadar kain, melainkan doa, harapan, dan kisah hidup. Para pria membuatkan alat tenunnya, para perempuan melanjutkan tradisi lintas generasi. Dari tangan-tangan inilah sehelai tenun menjadi sumber penghidupan yang menyatukan keluarga dan menjaga identitas budaya mereka.

Cerita itu yang membekas di hati Wilsen Willim. Bersama Cita Tenun Indonesia, dengan dukungan Kawan Lama Group, ia datang bukan hanya sebagai desainer, tetapi sebagai teman belajar. Mereka membagikan pengetahuan tentang pewarnaan alami, teknik menjahit, cara membaca pasar, hingga memanfaatkan media sosial. Tujuannya sederhana tapi mendalam: agar para penenun tetap bisa berkarya, sekaligus mendapatkan penghidupan yang lebih baik.

Presented by Magran Living

Di Fashion Nation Senayan City 2025, cerita itu menjelma busana. Wilsen Willim mengangkat potongan-potongan Tenun Dayak Iban—yang sebagian besar berupa selendang berlebar kecil—lalu merangkainya menjadi luaran tailoring khasnya, rok, kemeja, celemek, hingga celana. Setiap potongan diberi sentuhan payet mutiara dan batu alam, memunculkan keindahan eklektik yang terasa hangat sekaligus modern. Koleksi ini juga disempurnakan oleh aksesori Subeng Klasik dan sepatu Rajnik, membentuk tampilan yang bukan hanya modis tapi juga penuh cerita.

Dari tepian Kapuas Hulu ke panggung Jakarta, Wilsen Willim membawa lebih dari sekadar kain. Ia membawa harapan, doa, dan wajah-wajah perempuan Dayak Iban yang menenun masa depan mereka sendiri. Di setiap helai yang ia tampilkan, ada denyut kehidupan yang lahir dari sungai, hutan, dan tangan-tangan yang sabar.

Magran LivingCoulisse | INK