presented by

WILSEN WILLIM SHOW AT PLAZA INDONESIA FASHION WEEK 2024

SHARE THIS
1.42K

Published by Sugar & Cream, Friday 29 March 2024

Images courtesy of Wilsen Willim

‘Dulu, Kini, Nanti’

Wastra Nusantara yang sudah diakui dunia sebagai heritage asli Indonesia, Batik, kini mampu bersaing dengan wastra dari mancanegara. Bahkan tidak hanya selebriti Indonesia saja, dan beberapa selebriti internasional pernah memakai busana dengan kain Batik, tidak hanya acara formal bahkan tampil kasual pun, kain Batik menjadi versatile untuk dirancang.

Dan, fashion designer ternama asal Indonesia, Wilsen Willim memaknai Batik tidak hanya sekadar motif, fabric, yang harus dilestarikan, namun ia menjadikan kain Batik menjadi coutoure indah dan bisa dijadikan koleksi busana memukau.

Bersamaan dengan pagelaran fashion terkemuka di Jakarta tepatnya Plaza Indonesia Fashion Week 2024, Wilsen Willim berkolaborasi dengan Batik Keris untuk melahirkan ready – to – wear collection yet sophisticated! Wilsen menampilkan 20 tampilan busana siap pakai dengan sentuhan batik koleksi dari Batik Keris yang melegenda dalam sebuah kolaborasi yang apik. Koleksi kolaboratif ini menjadi eksistensi Wilsen sebagai perancang yang dalam beberapa tahun terakhir kerap menyuguhkan sentuhan wastra dalam karyanya.

“Kami memiliki tujuan yang sama yaitu melestarikan budaya dan mengembangkannya dalam inovasi yang modern sesuai perkembangan zaman, tanpa meninggalkan ciri khas dari budaya batik asli Indonesia,” ujar Ibu Lina Handianto Tjokrosaputro selaku Komisaris Utama dari Batik Keris.

Bersama Batik Keris kali ini Wilsen Willim memilih batik tulis dan cap bercorak klasik, Batik pesisir khas Cirebon, dan Batik Hokokai yang merupakan perpaduan budaya Jepang dan Jawa, yang berbahan dasar katun primisima, dengan warna batik bernuansa coklat, putih, hitam, dan nuansa terang khas batik pesisir Cirebon. Kesemuanya dikemas dalam potongan rok, sarung, dan atasan seperti kemeja ataupun luaran.

Presented by Som Santoso

Yang membanggakan adalah pada koleksi ini Wilsen Willim juga bereksplorasi dengan potongan busana tradisional Indonesia yang dikemas kontemporer, seperti yang pernah dilakukannya saat merancang busana beskap dengan potongan samping khas Wilsen Willim untuk dikenakan Dian Sastrowardoyo pada Busan Film Festival 2023 sebagai bagian dari promosi serial Gadis Kretek lansiran Netflix.

Potongan busana tradisional seperti Beskap, Surjan, Kebaya Janggan, Kebaya Kutu Baru, hingga Kebaya Kartini diolah dengan potongan modern yang bermain dengan potongan pendek, potongan meliuk, aksen lipit, drapery, dan permainan volume dramatis. Pilihan warna netral seperti hitam, putih, biru gelap, dan kelabu gelap dipilih untuk menetralisir corak Batik yang menyita perhatian.

“Pada koleksi kali ini saya kembali menemukan tujuan saya dalam berkarya, yaitu pelestarian budaya. Melestarikan tak hanya dengan merawat dan menjaga, namun juga mengembangkan dan memperkenalkan kembali kepada generasi muda agar tumbuh kecintaan dalam mengenal dan merawat warisan budaya di tanah air,” tutup Wilsen menjelaskan koleksinya kali ini.

Seperti kretek yang terbakar habis menjadi asap sesaat setelah dinikmati, batik pun dapat dengan mudahnya menjadi abu tanpa adanya pelestarian yang baik dari generasi mendatang. Lebih dari sekadar kain, tak hanya sebatas corak yang dapat dicetak mesin, budaya dan filosofi Batik wajib untuk diperkenalkan kepada generasi penerus. Terinspirasi dari masa dulu, berkarya di masa kini, untuk nanti yang lebih baik.

Coulisse | INKZipblind & VF