presented by

Wignyo Rahadi for La Mode Sur La Seine à Paris

SHARE THIS
2.17K

Published by Sugar & Cream, Friday 01 November 2019

Text by Auliya Putri, Images Courtesy of Tenun Gaya

“Rising Tapis”

Kain tradisional Indonesia memiliki keindahan dan mengandung arti tersendiri bagi setiap desainnya. Wignyo Rahadi, desainer busana yang sudah terkenal dengan kain tenun-nya, untuk pertama kalinya mengunjungi pasar Eropa untuk memperkenalkan kain tradisional Indonesia. Melalui acara fashion show internasional La Mode Sur La Seine à Paris yang berlangsung akhir September 2019 lalu, Wignyo membawa kain Tapis Lampung dalam koleksi “Rising Tapis”.

Simak juga kisah Risa Maharani pada pagelaran La Mode Sur La Seine à Paris di sini.

Koleksi “Rising Tapis” ini berfokus pada pengaplikasian benang emas secara penuh dan mendetail diatas kain tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Terdiri dari outer, cape, dress, rok, hingga celana, koleksi ini pun merupakan hasil dari para pengrajin kain Tapis binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung. Teknik lain juga disematkan pada busana-busana tersebut seperti full bintik, patchwork, dan benang putus. Demi mengambil pasar Eropa yang lebih lagi, Wignyo memilih konsep busana modern dengan warna-warni musim gugur seperti hijau olive, marun, dan emas demi memberikan kemewahan nan elegan.


Presented by Zipblind & Vivianne Faye

“Dengan mengangkat Tapis, kami berharap Tapis sebagai salah satu dari keragaman kain Nusantara yang patut dikembangkan, dapat dikenal secara internasional. Sejalan dengan acara La Mode Sur La Seine à Paris yang bertujuan untuk mempromosikan karya desainer Indonesia di pasar global, melalui Eropa yang memiliki pengaruh besar terhadap industri fashion dunia,” papar Desainer Wignyo Rahadi.

Coulisse | INKZipblind & VF