WIDYA SEGARA – INSTALASI IKONIK KARYA ARKIV VILMANSA DI BALI
Published by Sugar & Cream, Friday 17 January 2025
Images courtesy of Widya Segara
Perayaan Seni dan Budaya di Bali
First publication January 06,2025
Di tepi indahnya pantai Jimbaran, Pameran seni Widya Segara hadir melengkapi pesona alam yang indah dengan karya arsitik dari seniman Indonesia ternama, Arkiv Vilmansa. Diselenggarakan oleh Galeri ZEN1 di Locca Sea House, acara ini menjanjikan sebuah perayaan budaya yang memadukan seni kontemporer dengan keindahan alam Bali.
I nyoman gede gunawan S.Sos. MSi (Plt assisten 3 Sekda), Putu agung prianta (Jimbaran hijau), Rizky Zaelani (kurator), dan Gung iwan (tokoh budaya)
Arkiv Vilmansa dikenal dengan karya-karyanya yang menggabungkan elemen tradisional serta modern, yang menghadirkan koleksi unik yang menangkap esensi dari kekayaan warisan budaya dan seni Bali. Pameran ini menjadi bukti eksplorasi berkelanjutan Arkiv terhadap seni, masyarakat, dan alam, memberikan perspektif baru yang mendalam bagi penonton lokal maupun internasional.
Yang menjadi daya tarik dalam pameran ini adalah kehadiran Ragga, instalasi paus terapung berwarna pink berukuran 30x12x9 meter, yang merepresentasikan persimpangan antara mitos, alam, dan kesadaran lingkungan. Kemudian, Ragga dan Runna, instalasi paus yang berukuran sedikit lebih kecil, terinspirasi oleh refleksi Arkiv tentang kerentanan lingkungan dan kebutuhan mendesak untuk disadarkannya kembali hubungan manusia dengan alam. Paus, makhluk yang melambangkan kekuatan, misteri, dan luasnya samudra, melayang dengan anggun di atas laut di Locca Sea House, menciptakan pengalaman visual yang kuat. Ragga tidak hanya menjadi instalasi yang memukau tetapi juga simbol harapan untuk pelestarian lingkungan dan persatuan
Presented by Coulisse | INK
“Saya sangat antusias untuk berbagi karya terbaru ini dengan masyarakat Bali,” ujar Arkiv Vilmansa, seniman di balik pameran ini. “Seni selalu menjadi cara saya terhubung dengan dunia di sekitar saya, dan koleksi ini terinspirasi oleh lanskap, budaya, dan tradisi Bali. Ini adalah perayaan masa lalu sekaligus masa depan.”
Di sisi Ragga tampak karya ikonik Arkiv yaitu Domma, sebuah figur mitos yang menggambarkan kondisi manusia dan hubungan rumit antara manusia dan alam. Bersama-sama, Ragga dan Domma mengundang pengunjung untuk merenungkan keseimbangan yang rapuh antara manusia dan dunia alam, serta mempertimbangkan kekuatan besar yang membentuk masa depan kita.
Lebih dari itu, Pameran Widya Segara juga menampilkan lukisan dari sejumlah seniman kontemporer Bali yang berlangsung pada 14 Desember hingga 11 Januari 2025. Para seniman tersebut diantaranya Teja Astawa, Ida Bagus Purwa, Made Bayak, Suarnata, Satya Cipta, Nyoman Sani, Made Wianta, Kun Adnyana, Kenyem, Made Wiradana, Apel Hendrawan, Npaw, Kencut, Dully, Bayu Pramana, dan Putu Winata. Karya-karya mereka memberikan interpretasi unik tentang budaya, spiritualitas, dan alam Bali, menciptakan narasi dinamis yang melengkapi visi artistik Arkiv.
Nicolaus Kuswanto, Pendiri Galeri ZEN1 sebagai penyelenggara acara, menyampaikan, “Kami bangga mempersembahkan karya Arkiv Vilmansa sebagai bagian dari pameran Widya Segara. Seni beliau berbicara pada inti budaya Indonesia sekaligus menantang batasan praktik kontemporer. Kolaborasi ini merupakan momen penting bagi kami, dan kami sangat antusias melihat bagaimana karya ini akan diterima oleh audiens lokal dan internasional.”
“Arkiv bersama Ragga dan Runna adalah peristiwa Ulam Agung yang terulang di masa lalu, di mana di kehidupan lalu ikan paus terdampar di area pantai Tabanan, dan dipercaya menjadi simbol sumber berkat bagi masyarakat Bali—bernilai suci dan luhur,” tutur Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.
Pameran Widya Segara akan berlangsung hingga 11 Januari 2025. Selaras dengan komitmen Arkiv terhadap keberlanjutan lingkungan, Ragga dan Runna nantinya akan didaur ulang dan diubah menjadi sebuah karya seni baru, memastikan tidak ada limbah plastik. Pameran ini menjanjikan pengalaman budaya yang mendalam, di mana seni Arkiv Vilmansa dan seniman-seniman terbaik Bali berpadu menciptakan ruang untuk refleksi dan koneksi. (DR)
USP RESIDENCE PROJECT IN SINGAPORE BY TSDS INTERIOR ARCHITECTS
TSDS Interior Architects' USP Residence project in Singapore is a two-and-a-half-story apartment designed in collaboration with a recognized designer and...
read moreTONELLI DESIGN: ATEREA, WARM REFLECTIONS, AND FUSED GLASS TEXTURES
Tonelli Design's Aterea is a timeless sideboard that blends modernity, tradition, technology, and craftsmanship, allowing for customization and...
read moreW RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the W Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from all...
read moreMINOTTI JAKARTA'S NEWLY RENOVATED KEMANG FLAGSHIP STORE
Minotti Jakarta's newly renovated Kemang flagship store honors Italian craftsmanship, design innovation, and contemporary interiors, setting a new...
read moreW RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the W Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from all...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read more