WIDYA SEGARA – INSTALASI IKONIK KARYA ARKIV VILMANSA DI BALI
Published by Sugar & Cream, Monday 06 January 2025
Images courtesy of Widya Segara
Perayaan Seni dan Budaya di Bali
Di tepi indahnya pantai Jimbaran, Pameran seni Widya Segara hadir melengkapi pesona alam yang indah dengan karya arsitik dari seniman Indonesia ternama, Arkiv Vilmansa. Diselenggarakan oleh Galeri ZEN1 di Locca Sea House, acara ini menjanjikan sebuah perayaan budaya yang memadukan seni kontemporer dengan keindahan alam Bali.
I nyoman gede gunawan S.Sos. MSi (Plt assisten 3 Sekda), Putu agung prianta (Jimbaran hijau), Rizky Zaelani (kurator), dan Gung iwan (tokoh budaya)
Arkiv Vilmansa dikenal dengan karya-karyanya yang menggabungkan elemen tradisional serta modern, yang menghadirkan koleksi unik yang menangkap esensi dari kekayaan warisan budaya dan seni Bali. Pameran ini menjadi bukti eksplorasi berkelanjutan Arkiv terhadap seni, masyarakat, dan alam, memberikan perspektif baru yang mendalam bagi penonton lokal maupun internasional.
Yang menjadi daya tarik dalam pameran ini adalah kehadiran Ragga, instalasi paus terapung berwarna pink berukuran 30x12x9 meter, yang merepresentasikan persimpangan antara mitos, alam, dan kesadaran lingkungan. Kemudian, Ragga dan Runna, instalasi paus yang berukuran sedikit lebih kecil, terinspirasi oleh refleksi Arkiv tentang kerentanan lingkungan dan kebutuhan mendesak untuk disadarkannya kembali hubungan manusia dengan alam. Paus, makhluk yang melambangkan kekuatan, misteri, dan luasnya samudra, melayang dengan anggun di atas laut di Locca Sea House, menciptakan pengalaman visual yang kuat. Ragga tidak hanya menjadi instalasi yang memukau tetapi juga simbol harapan untuk pelestarian lingkungan dan persatuan
Presented by Coulisse | INK
“Saya sangat antusias untuk berbagi karya terbaru ini dengan masyarakat Bali,” ujar Arkiv Vilmansa, seniman di balik pameran ini. “Seni selalu menjadi cara saya terhubung dengan dunia di sekitar saya, dan koleksi ini terinspirasi oleh lanskap, budaya, dan tradisi Bali. Ini adalah perayaan masa lalu sekaligus masa depan.”
Di sisi Ragga tampak karya ikonik Arkiv yaitu Domma, sebuah figur mitos yang menggambarkan kondisi manusia dan hubungan rumit antara manusia dan alam. Bersama-sama, Ragga dan Domma mengundang pengunjung untuk merenungkan keseimbangan yang rapuh antara manusia dan dunia alam, serta mempertimbangkan kekuatan besar yang membentuk masa depan kita.
Lebih dari itu, Pameran Widya Segara juga menampilkan lukisan dari sejumlah seniman kontemporer Bali yang berlangsung pada 14 Desember hingga 11 Januari 2025. Para seniman tersebut diantaranya Teja Astawa, Ida Bagus Purwa, Made Bayak, Suarnata, Satya Cipta, Nyoman Sani, Made Wianta, Kun Adnyana, Kenyem, Made Wiradana, Apel Hendrawan, Npaw, Kencut, Dully, Bayu Pramana, dan Putu Winata. Karya-karya mereka memberikan interpretasi unik tentang budaya, spiritualitas, dan alam Bali, menciptakan narasi dinamis yang melengkapi visi artistik Arkiv.
Nicolaus Kuswanto, Pendiri Galeri ZEN1 sebagai penyelenggara acara, menyampaikan, “Kami bangga mempersembahkan karya Arkiv Vilmansa sebagai bagian dari pameran Widya Segara. Seni beliau berbicara pada inti budaya Indonesia sekaligus menantang batasan praktik kontemporer. Kolaborasi ini merupakan momen penting bagi kami, dan kami sangat antusias melihat bagaimana karya ini akan diterima oleh audiens lokal dan internasional.”
“Arkiv bersama Ragga dan Runna adalah peristiwa Ulam Agung yang terulang di masa lalu, di mana di kehidupan lalu ikan paus terdampar di area pantai Tabanan, dan dipercaya menjadi simbol sumber berkat bagi masyarakat Bali—bernilai suci dan luhur,” tutur Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.
Pameran Widya Segara akan berlangsung hingga 11 Januari 2025. Selaras dengan komitmen Arkiv terhadap keberlanjutan lingkungan, Ragga dan Runna nantinya akan didaur ulang dan diubah menjadi sebuah karya seni baru, memastikan tidak ada limbah plastik. Pameran ini menjanjikan pengalaman budaya yang mendalam, di mana seni Arkiv Vilmansa dan seniman-seniman terbaik Bali berpadu menciptakan ruang untuk refleksi dan koneksi. (DR)
25HOURS HOTEL JAKARTA THE ODDBIRD OPENS ITS DOORS IN JAKARTA
25hours Hotel The Oddbird Jakarta, a blend of quirky design, comfort, and local character, is set to become a landmark in Jakarta's rapidly evolving...
read moreSABA'S NEW 2024 ACCESSORIES
Saba showed off its new 2024 accessories, including classic coffee tables and beautiful rugs, emphasizing how important craftsmanship is for making a...
read moreTHE LAUNCHING OF "MOLTENI MONDO: An Italian Story" – THE FIRST MONOGRAPHY OF MOLTENI &C
Molteni&C marks its 90th anniversary with the release of its first monograph, "Molteni Mondo: An Italian Design Story," at its Jakarta flagship store.
read moreBATTILOSSI – PREVIEW PARIS DÉCO OFF / HOME 2025
Discover the preview of “Battilossi Moodboards” with over 250 designs and color for Paris Déco Off/Home 2025, 15 -18 January 2025
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more