The Premiere of Artisanal Initiative in Bali
Published by Sugar & Cream, Thursday 18 October 2018
Text by S&C, Images courtesy of Artisanal Initiative, Bali
A Catalyst for Young Designers & Artisans
Artisanal Initiative, wadah komunitas desain yang diharapkan bisa menjadi pusat berbagi dan berkolaborasi untuk elemen-lemen yang terkait dalam komunitas desain khususnya di Bali diadakan untuk pertama kalinya pada tanggal 4 Oktober hingga 7 Oktober 2018. Ong Cen Kuang dan Eva Natasa, dua studio desain berbasis di Bali, memutuskan untuk menginisiasi Artisanal Initiative. Kedua studio, Ong Cen Kuang maupun Eva Natasa membentuk Artisanal Initiative sedemikian rupa dengan melibatkan berbagai pihak yang cukup esensial dalam berkembangnya dunia desain di Indonesia.
Nama Artisanal Initiative dipilih untuk menggambarkan apresiasi mereka pada kerajinan tangan, tehnik tradisional dan material lokal. Ong Cen Kuang dan Eva Natasa percaya bahwa desain, pengetahuan dan teknik tradisional pembuatan dengan tangan adalah sesuatu yang harus dijaga dan dikembangkan. Mereka menyadari bahwa tehnik pembuatan produk dengan sentuhan artisan belum terlalu dihargai di Indonesia. Namun karena saat ini penghargaan terhadap karya tangan sedang tinggi-tingginya di pasar internasional, kedua desainer memutuskan untuk memulai langkah kecil menuju yang lebih besar dalam menumbuhkan kesadaran pentingnya identitas desain dengan teknis artisan.
Dalam empat hari, Artisanal Initiative menghadirkan berbagai event yang terbuka untuk umum : Rountable Dialogue, Artisan Exhibition, Artisan Workshops, Pop up Eatery and Artisan Market.
Roundtable Participants
Roundtable Dialogue adalah inti acara yang diadakan pada hari pertama, merupakan diskusi terbuka dimana Abie Abdillah dari Studio Hiji, Santi Alaysius dan Hamphrey Tedja dari Domisilium Studio, Hermawan Dasmanto dari ARA Studio, Jindee Chua dari CushCush, Budi Lim, Michela Foppiani dari Gaya Ceramic, Lim Masulin dari BYO Living, Eko Priharseno dari AEDI, Melia Winata dari Du’Anyam dan I made Arsana Yasa dari Tarum Bali. Selama dua jam, para peserta berdialog tentang berbagai isu dan persoalan seputar peran dan nilai-nilai kerajinan tangan dan kearifan lokal dalam desain. Acara dilanjutkan dengan pembukaan pameran Artisan Exhibition yang memamerkan produk dari Studio Hiji, Eva Natasa, Ong Cen Kuang dan Gaya Ceramic dan juga instalasi khusus yang dibuat untuk acara ini. Acara pembukaan juga diramaikan dengan pertunjukan gamelan kontemporer dari Bali Ceraken.
Roundtable Dialogue
Pada hari-hari selanjutnya, acara dilanjutkan dengan Artisan Workshops, dimana peserta akan dibimbing oleh Naruse Kiyosi untuk belajar membuat kertas dari bahan alami berupa serat pisang, dan pewarna alami seperti kunyit dan pohon lipstik. Abie Abdillah dari Studio Hiji memperkenalkan peserta kepada keunikan rotan untuk membuat stationery. Budiman Ong dan Ong Cen Kuang mengajarkan peserta bagaimana membuat lampu dan Eva Natasa berbagi pengetahuan tentang bagaimana mengembangkan kreativitas dan berpikir kreatif dengan menggunakan barang-barang bekas yang bisa didaur ulang dan bahan lokal dan organik yang tersedia di sekeliling kita.
Artisan Workshop
Tanggal 6 malam untuk pertama kalinya Pop Up Artisan Dinner diadakan, mengusung konsep makan malam ditempat yang tidak biasa, tim Artisanal Initiative berkolaborasi dengan The Odd Table dan Chef Ryoichi Kano dari Tirtha Bridal untuk menyajikan konsep Raw & Refined dimana meja panjang yang terbuat dari bunga menjadi center piece di workshop pembuatan produk besi, dimana bahan-bahan lokal disajikan dalam penyajian fine dining yang elegan dalam keramik buatan Gaya Ceramic, memberikan pengalaman makan malam unik yang berkesan.
Raw&Refined – tablesetting for the ultimate dinner
SOM SANTOSO, Kitchen & Wardrobe Solutions
Pada dua hari terakhir, Artisan Market yang merupakan pasar barang-barang home decoration pertama di Bali, menjual produk-produk yang dikurasi oleh tim Artisanal Initiative dari Studio Hiji, Spa Factory, Du’Anyam, Lagi-Lagi, Lovelife Studio, Studio Dapur, Celia Carpet, Steam dan Toko Konsep.
Artisan Market on Sunday
Artisanal Initiative edisi pertama ini bertempat di workshop Ong Cen Kuang di Dalung, Denpasar, Bali. Pemilihan tempat berupa bengkel kerja dimana artisan menciptakan produk-produk buatan tangan, diharapkan memberikan pengalaman nyata tentang dunia kreatif kepada masyarakat luas.
AXOR X ANTONIO CITTERIO: AXOR CITTERIO C
AXOR X Antonio Citterio's AXOR Citterio C reimagines the washbasin faucet for the modern day, with a delicate curve and sensuous design that complements...
read moreDIOR: MEN’S EXCEPTIONAL GIFT SELECTION FOR THE FESTIVE SEASON
Discover Dior Men’s exceptional gift selection for the festive season. #diorspring#25
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more