presented by

TÊTE-À-TÊTE WITH RIESKA ACHMAD

SHARE THIS
1.69K

Published by Sugar & Cream, Monday 29 April 2024

Images courtesy of Rieska Achmad and Studio RWA

Serenity, Design, and Elegance

Dengan cita-cita sedari kecil menjadi arsitek atau desainer interior, yang kemudian dijadikan profesi serta dukungan dari kedua orang tua bisa menjadi salah satu faktor kesuksesan Rieska Achmad dalam karirnya.

Rieska Achmad

Tapi tahukah Anda, Rieska Achmad mempunyai cerita perjalanan karir yang cukup penuh warna? Mulai dari tantangan dalam mendesain untuk klien, serta mengganti nama studio desain yang sekaligus “re-branding” diri maupun studio desainnya.

It is an honor for S&C to be able to interview Rieska Achmad and talk about her career!

Apa proyek pertama Anda? Pengalaman berharga apa yang Anda dapatkan dari sana?
Proyek pertama yang dipercayakan kepada saya proyek sewaktu saya bekerja di salah satu konsultan di Singapore. Proyek kantor untuk perusahaan IT di salah satu Gedung bergengsi di area Marina saat itu. Karena belum banyak pengalaman dan memang menganggap mudah, sewaktu bertemu klien, saya tidak bisa menjawab dan menjelaskan dengan baik. Mungkin karena waktu itu saya masih terlihat muda, klien memberikan nasehat kalo saya sebaiknya datang ke meeting atau koordinasi selalu siap (prepared), sehingga meeting atau koordinasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Mulai saat itu, saya selalu mempersiapkan diri dengan materi meeting dalam setiap kesempatan, baik meeting, koordinasi, presentasi ataupun klarifikasi memberikan solusi yang terbaik dalam setiap problem desain dan konstruksi.

Anda bisa dikatakan menjadi salah satu dari sedikit desainer interior wanita yang memiliki segudang pengalaman dalam mendesain bangunan hunian pribadi. Bagaimana pandangan Anda secara umum mengenai perkembangan desain interior di Indonesia atau mungkin lebih spesifik Jakarta dalam 5 tahun terakhir (di luar masa pandemi)?
Jakarta akan selalu menjadi arena untuk berekspresi yang terbaik di Indonesia dalam hal desain. Hal ini dikarenakan kebanyakan klien senang untuk bereksplorasi dan banyak melihat hal-hal baru setiap kali mereka travelling. Klien juga banyak belajar dari online mengenai desain Interior dan Arsitektur yang menjadikan banyak ide-ide yang dituangkan ketika mendelegasi seorang desainer. Area yang nyaman untuk multi fungsi juga menjadi penting, karena waktu di rumah yang lebih banyak, misalnya area untuk gym dan entertainment. Demikian juga area Pantry dan Ruang Makan, menjadi focus dalam rumah, karena ada kebiasaan untuk menyiapkan makan sendiri.


Presented by Coulisse | INK

Beberapa klien menginginkan area transisi, dimana ada ruang khusus untuk menerima tamu umum. Jadi tamu tersebut tidak perlu masuk ke dalam rumah. Ada juga yang masih menginginkan area dimana mereka mempunyai tempat untuk sterilisasi barang.

Sedikit cerita di penghujung tahun 2023, Anda akan melakukan re-branding dan memperkenalkan studio rwa kepada masyarakat dan pecinta interior. Bisakan Anda sedikit menceritakan latar belakang alasan dan tujuan re-branding tersebut?
Saya ingin membuka lembaran baru yang lebih baik dan bersifat personal. Nama sebelumnya. I -design, berasal dari ide bersama dengan partner lama ketika saya mulai serius bekerja sendiri tahun 2012. Karena beberapa tahun terakhir ini saya mengelola RWA (sebelumnya I -design) sendiri, maka ada cita-cita dan visi yang ingin  dituangkan dalam berkarya. Putra saya, yang akan ikut bersama menjalankan RWA, mengusulkan nama tersebut, yang merupakan singkatan dari nama saya.

Saya ingin membuka lembaran baru dan  menerapkan idealisme dalam desain. Semakin banyak desainer-desainer baru yang hadir, banyak juga yang baik. Tetapi saya percaya bahwa pengalaman dan exposure saya terhadap dunia desain masih memberikan saya banyak vocabulary dan passion yang tidak dipunyai desainer baru.

Saya juga tidak ingin terpaku kepada satu standar saja. Saya tidak pernah berhenti untuk belajar, meng-eksplorasi dan tidak takut kepada hal-hal baru dan kemajuan teknologi. Studio RWA adalah nafas saya yang baru, yang lebih bersemangat dalam mencipta dan tidak membatasi diri.

Apa yang paling menginspirasi Anda/tim Anda saat mendesain interior atau proyek?
Yang menjadi inspirasi saya adalah masing-masing klien.Cita-cita dan harapan mereka kepada saya menjadi inspirasi untuk saya agar selalu mendengar dan memberikan yang terbaik untuk mereka, sesuai dengan kriteria yang mereka perlukan. Dari klien saya belajar banyak, mengeksplorasi setiap masukan, mempelajari latar belakang dan kebiasaan setiap klien yang berbeda-beda, mengelola desain dari harapan berbeda-beda yang ingin dicapai dan menyatukan semua hal diatas dalam produk desain yang masih mencirikan diri saya.

Apa arti ‘beauty’ dalam interior menurut Anda? Apakah Anda menerapkan dalam proyek Anda?
Beauty dalam kamus saya artinya selaras (harmony). Selaras antara inspirasi klien yang sifatnya kebanyakan praktikal dengan estetika. Selaras antara ‘indah’ yang dimaksud klien dengan ‘indah’ yang ada di dalam vocabulary saya. Proporsi yang sesuai secara 3 dimensi, dalam hal detail-detail desain, furniture, pilihan material dan warna. Beauty sendiri menjadi estetika tanpa mengabaikan kenyamanan.

Pencapaian terbesar sejauh ini yang tidak akan Anda lupakan?
Setiap completion dari proyek adalah pencapaian. Pengalaman yang didapat dalam meyelesaikan pekerjaan dan proyek selalu berbeda. Apabila klien menggunakan rumah atau kantornya dan terlihat puas, itulah pencapaian saya yang terbesar. Buat saya berarti setiap langkah dan waktu yang saya dedikasikan untuk pekerjaan tersebut, terbayar lunas. Penyelesaian dari setiap kesalahan, baik teknis dan non teknis juga pencapaian yang menjadi guru paling berharga. Saya selalu belajar dari setiap proyek, yang menjadikan proyek berikutnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Proyek apa yang sedang Anda kerjakan saat ini/segera? Bisakah Anda ceritakan tentang inspirasi, material, desain/bentuk yang diterapkan? Dan, mungkin bisa sebutkan 3 proyek favorit Anda dalam 5 tahun ini?
Saat ini ada beberapa proyek aktif yang sedang berjalan. Walaupun beberapa masih menginginkan American Style, tetapi approach yang saya terapkan pada proyek-proyek tersebut berbeda-beda tergantung personality dari masing-masing klien.

Saya sedang menggarap proyek di Jakarta dimana berawal dari ide Classic Mediterranean. Namun ide ini tentunya berkembang semakin dalam saya terlibat. Klien sangat excited dengan berkembangnya ide-ide awal. Semakin berani saya mengungkapkan ide, semakin berani klien tersebut untuk support, dalam hal material, furniture dan eksplorasi desain. Proyek ini akan menjadi sangat berbeda dengan proyek-proyek yang saya kerjakan sebelumnya. Saya sangat excited melihat hasilnya, karena proyek dalam tahap finishing dan di-schedule selesai di tengah tahun.

Saya merasa senang karena pada proyek ini saya bisa memberikan inspirasi kepada klien dan kepada Arsitek serta Kontraktor. Kami semua Bersama-sama ingin memberikan solusi desain dan konstruksi yang terbaik untuk klien.

Proyek lainnya yang menginspirasi adalah di Malang, dimana klien sangat ingin mewujudkan ide desain yang saya berikan tetapi ada  batasan budget. Tentunya perihal biaya, saya berkewajiban memenuhi batasan klien. Tetapi kepercayaan dari klien membuat saya bisa memberikan solusi yang baik.

Siapa desainer favorit Anda atau siapa yang menginspirasi karya Anda? Jika diperbolehkan berkolaborasi dengan mereka, apa yang akan Anda lakukan?
Saya 12 tahun bekerja di PAI sebelum bekerja sendiri, dan saya menikmati setiap proyek yang saya kerjakan bersama PAI. Saya akan sangat senang apabila bisa berkolaborasi dengan tim dari PAI, karena menurut saya mereka selalu all-out dalam mendesain dan dalam memikirkan semua detail desain dan konstruksi.

Bagaimana Anda memandang diri Anda selama 5 tahun ke depan dalam hal karier atau pekerjaan Anda?
Saya sebelumnya adalah Desainer Interior. Sekarang saya mengembangkan diri sebagai Desain Enterpreneur. Bersama anak saya Faiz, kami akan berkolaborasi dalam hal-hal baru dalam mengeksplorasi dunia desain.

Apa saja fun fact yang belum pernah diketahui orang lain tentang Anda dan desain studio Anda?
Saya tidak pernah mempunyai rencana untuk bekerja dengan nama sendiri.  Beberapa teman-teman dekat yang memberikan semangat, bahkan proyek agar saya bisa punya ‘modal’ untuk bekerja sendiri. Dan bukan itu saja, di masa awal  memulai, teman-teman ini benar-benar make sure kalo proyek-proyek referensi mereka cukup untuk saya memulai hidup tanpa gaji bulanan.

RWA sendiri merupakan singkatan dari Rieska Wulansari Achmad. Saya mungkin lebih dikenal sebagai Rieska Achmad saja, nama yang selalu saya pakai karena sewaktu saya sekolah di Australia, banyak orang memberikan pujian terhadap nama saya yang menurut mereka bagus. Penyebutan nama saya sebenarnya adalah Ri-es-ka, walaupun disini (Indonesia) disebut Ris-ka.

Coulisse | INKZipblind & VF