Text by Dinda Bestari Image courtesy of Spica (Nathalie Krag).
Kolaborasi inpirasi budaya Asia dengan referensi desain Milain yang kental, menciptakan ambience penuh warna, multikultural, serta fun di restoran Spica, Milan, Italia.
Dirancang oleh Studio Italia Vudafieri-Saverino Partners, restoran ini bercerita kisah perjalanan dua koki selebritis ke seluruh dunia, yang akhirnya internationality, research, and conviviality: menjadi karakteristik Spica, restoran baru di jantung distrik Milan di Porta Venezia. Dua koki selebriti, Ritu Dalmia dari India dan Viviana Varese dari Italia, berbagi hasrat yang sama untuk masakan internasional oleh karena itu restoran ini membawa keragaman, menawarkan perjalanan gastronomi dari empat wilayah geografis, Asia Tenggara, India, Eropa, dan Amerika.
Sebuah ‘perjalanan’ yang tercermin mulai dari dapur hingga ke dalam desain interior berkat Studio Vudafieri-Saverino Partners – yang berbasis di Milan dan Shanghai – pengalaman mereka tak perlu diragukan lagi sehingga mampu mengembangkan konsep restoran baru ini. Sang arsitek merancang restoran lebih ‘hidup’ dan penuh warna, yang akhirnya mampu ‘mengejutkan’ kolaborasi yang tidak biasa dari budaya Asia dan penghormatan kepada para master desain Milan di abad 20.
The Concept
Spica diterjemahkan ke dalam kisah koki Ritu Dalmia ke bahasa dekorasi interior. Berawal dari India hingga penjelajahannya ke seluruh Asia lalu ke Milan, Ritu Dalmia mengikuti tradisi gastronomi, spiritualitas, serta keramahtamahan dari berbagai negara yang ia kunjungi. Sehingga di Spica, mencerminkan budaya kosmopolitan kontemporer bertemu dengan pengaruh estetika desain dari Masters of Milanese. Dalam kutipan mereka tentang tradisi Milan, Vudafieri-Saverino Partners menggabungkan kebebasan dan desain radikal arsitek asal Italia, Ettore Sottsass, dengan hasratnya yang mendalam terhadap India, dan keanggunan dan ketelitian gerakan modern Franco Albini. Dua dunia berbeda yang berinteraksi secara harmonis di restoran ini.
Penghormatan kepada Sottsass terbukti dalam gaya portal yang bebas, ditandai dengan wallpaper dengan pola berwarna dan sisipan bentuk geometris berwarna neon serta sedikit sentuhan dari kisah stratifikasi budaya dan kekayaan warna negara-negara yang dikunjungi oleh Ritu Dalmia. Untuk pemilihan furnitur dapat kita dapat lihat karena mengingatkan para master Milan era 1950-an dan 1960-an terutama sosok Fabio Albini, yang menjadi inspirasi dari dua karya untuk di pintu masuk dan juga ruang makan.
Referensi lain untuk interiornya, mereka terinspirasi pada kultur Asia terhadap ketaatan spiritualitasnya akan tata ruang, untuk mengikuti aturan doktrin arsitektur Vastu. Suatu disiplin yang lahir di India lebih dari 5.000 tahun lalu, pembangunan rumah dan kota harus memperhitungkan hukum dan pengaruh alam. Alhasil, ruangan-ruangan di Spica menghadap ke titik-titik kardinal yang direkomendasikan oleh Vastu, agar tercipta ruang yang dapat memancarkan kesejahteraan dan harmoni
The Interior Design
Seperti biasa, Vudafieri-Saverino Partners menghargai layout yang telah ada. Terletak di sebuah bangunan industri, Spica masih mempertahankan existing form dari masa lalu, seperti lantai beton dan dinding yang masih dengan penampilan aslinya. Bar sepanjang 8 meter yang mengesankan di area pintu masuk, yang desainnya terinspirasi oleh masyarakat Milan pada tahun 1960-an, dengan rak botol yang digantung untuk cocktail station.
Area lounge berdekatan terdiri dari empat meja bundar yang dirancang oleh sang arsitek. Kursi berlengan, dibuat oleh perusahaan India, merupakan penghormatan kepada Franco Albini, kursi Luisa yang terkenal diinterpretasikan kembali. Lampu-lampu besar di ruang makan menggambarkan bentuk-bentuk alat pertanian khas India, sementara lantai kayu dan tanaman di atas kerikil membuat sudut yang menawan, memberikan atmosfir serasa berada di taman.
Presented by Coulisse
Yang unik, di kamar mandinya dibedakan oleh ambience yang segar dan penuh warna, dengan wastafel panjang dan wastafel tunggal serta cermin Seletti yang ikonis pada dinding.