Promemoria Jakarta – Au Bout De La Nuit
Published by Sugar & Cream, Monday 07 August 2017
Special Collection Preview – Art Jakarta 2017
Pesta seni ART Jakarta 2017 lalu turut dimeriahkan oleh Promemoria Jakarta. Melalui sebuah pesta cocktail yang hangat, MOIE (Promemoria Jakarta) mengundang desainer ternama, penggemar maupun kawan media pada 27 Juli 2017 di Promemoria Pasific Place Jakarta. Label ini sekaligus merayakan kembali salah satu masterpiece andalan dari koleksinya tahun 2016 yaitu Au Bout De La Nuit writing desk.
Au Bout De La Nuit diberi gelar sebagai ‘the missing part of history’ dengan material yang elegan sampai bentuknya yang menampilkan keanggunan. Kemewahan morado, perunggu dan kulit moro sungguh membuatnya sebagai treasure chest dari elemen yang tak terlihat dan akan diagungkan saat menunjukan apa yang tersembunyikan. A fusion of elegance of materials and practicality. (AP)
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreJFW 2025 OPENING PARADE ''Kain Nusantara''
Jakarta Fashion Week 2025 kicked off with a vibrant "Kain Nusantara" fashion parade, showcasing designs and brands using wastra fabrics, in line with the...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more