Poltrona Frau 2016 Collection

SHARE THIS
4.38K

Published by Sugar & Cream, Thursday 21 July 2016

Text by S&C, images courtesy of Poltrona Frau

Poltrona Frau, brand premium Italia yang melegenda, tetap tampil konsisten melalui koleksi furnitur terbarunya yang sempat mencuri perhatian para pengamat desain di ajang Salone de Mobile di kota Milan bulan April yang lalu.

Brand yang identik dengan kualitas terbaik dari bahan kulit, serta kerap merangkul desainer ternama dunia untuk berkolaborasi menghasilkan beragam produk furnitur ikonis, kembali tampil prima di acara tersebut. Selain ruang pameran yang digarap tematik dengan judul “Stage”, rangkaian furnitur terbaru Poltrona Frau ditata cantik dalam ruangan dengan ketinggian ceiling yang mencengangkan.

Seperti sebelumnya, koleksi furnitur brand ini sebagian besar digarap oleh para desainer ternama yang sudah tidak asing lagi di percaturan dunia desain. Sebut saja seperti Jean-Marie Massaud, Neri&Hu, Kensaku Oshiro, Gracia Cumini, Shi-Chieh Lu dan Roberto Lazzeroni. Berikut ulasan singkat dari masing-masing produk terbaruPoltrona Frau untuk koleksi 2016. (AL)

Untuk keterangan lebih lanjut produk Poltrona Frau silakan menghubungi Ambiente Indonesia.
1
Aida
Aida armchair hadir kembali dengan material upholstery baru, yaitu Cuoio Saddle Extra leather untuk eksterior, yang dikombinasikan dengan Pelle Frau leather atau fabric untuk bagian interiornya. Ciri khas kursi yang didesain oleh Roberto Lazzeroni ini adalah desainnya yang tampak seperti kelopak bunga, dengan gaya ala tahun 1950-an yang dipadukan dengan era modern melalui garis-garis geometri yang bersih dan sederhana. Kombinasi teknik konstruksi yang historis dengan proses dan material masa kini, membuat Aida tampil sebagai salah satu primadona koleksi tahun ini.
3
Bob
Kesan minimalis yang sophisticated adalah satu hal yang memisahkan Bob side table dari produk sejenis lainnya. Dalam versi terbaru ini, Bob hadir dengan Calacatta gold marble top, dalam pilihan polished atau semi-polished finish. Bagian atas dari struktur meja ini terbuat dari baja yang dilapisi oleh kulit dengan warna yang serasi. Sementara itu bagian kaki meja tersedia dalam pilihan gunmetal grey atau Canaletto walnut wood. Bob side table diproduksi dalam berbagai ukuran, kecuali model diameter 120 cm.
4
Bullit
Bullit sofa rancangan Jean-Marie Massaud kini tampil lebih eklektik, modular dan nyaman. Berbagai elemen sudah ditambahkan ke dalam sofa ini, termasuk high back cushions, dengan sandaran kepala built-in dan lumbar cushion. Versi armrest baru dengan desain rendah yang lebar juga diperkenalkan di dalam koleksi ini, menghadirkan nuansa asimetris. Bullit juga dilengkapi dengan meja tray dari bahan kulit Cuoio Saddle Extra. Sementara itu, bagian kaki sofa yang minimalis tersedia dalam pilihan material kayu beech maupun alumunium dengan finish baja.
5
Montera
Koleksi Montera kini hadir dengan lebih banyak artikel yang dinamis. Setelah kursi, armchair dan fixed height stool, Roberto Lazzeroni kembali merancang stool yang tingginya bisa disesuaikan, dengan kolom dan pegas. Masih mempertahankan desain yang ergonomis dan nyaman, stool ini dilapisi dengan Pelle Frau leather dari Color System atau Nest, dan dilengkapi detail jahitan dekoratif di sudut-sudutnya. Ketinggian stool ini dapat disesuaikan menggunakan pegas yang dioperasikan melalui lever baja di bagian bawah dudukan.6
Nabucco
Satu lagi meja rancangan Roberto Lazzeroni yang merupakan desain ulang dari model klasik yang terdahulu. Nabucco menyatukan konsep keahlian tangan artisan dengan teknologi milling masa kini, menghasilkan produk estetik unik dengan sentuhan kontemporer. Permukaan yang berbentuk lingkaran tampak seperti melayang karena koneksi dengan struktur dasar yang dibuat tidak biasa. Kaki meja yang terbuat dari kayu padat dengan karakteristik segitiga, tetap terlihat ringan. Meja makan yang biasanya tradisional kini menjadi elegan dan stylish. Nabucco tersedia dalam tiga ukuran yang berbeda.
7
Suzie Wong
Inspirasi untuk Suzie Wong bed datang dari film komedi romantis tahun 50-an, serta lebih jauh lagi, konsep cekungan kubah dari abad ke-18. Roberto Lazzeroni berhasil memadukan ide-ide tersebut ke dalam desain tempat tidur yang ringan, feminin, dan cantik. Referensi model Suzie Wong adalah tempat tidur klasik dengan gaya perahu, yang disederhanakan melalui desain modern. Tempat tidur ini terlihat tetap seimbang dengan kaki yang ramping dan dilapisi oleh bahan kulit. Sedangkan kepala tempat tidurnya dibungkus dengan kulit yang dibordir dengan jahitan geometris.
10
GranTorino Coupe
Jean-Marie Massaud telah sukses merancang versi yang lebih kompak dan minimalis dari GranTorino Bed. Komposisi kunci dari GranTorino Coupe Bed adalah headboard-nya yang lebih kecil, sehingga menciptakan nuansa elegan yang kontinu dengan rangka tempat tidurnya. Detail “x” quilting buatan tangan menambahkan dekorasi cantik pada padding headboard. Material lain pada tempat tidur ini masih merupakan kombinasi yang sempurna, mulai dari rangka headboard dan tempat tidur yang seluruhnya dilapisi dengan Cuoio Saddle Extra leather, quilt yang terbuat dari Pelle Frau Heritage, serta headboard yang juga tersedia dalam material Poltrona Frau jacquard.
12
Lloyd
Rak buku dan sistem penyimpanan rancangan Jean-Marie Massaud ini hadir dengan beragam bentuk geometris yang memikat. Rangkaian struktur kayu tipis vertikal didesain dari atas ke bawah dengan rel horisontal yang tidak nampak. Setiap grid dapat dipindahkan sesuai dengan keinginan penggunanya, menciptakan tampilan yang berbeda setiap saat. Desain yang playful ini memungkinkan benda-benda yang disimpan di dalamnya terlihat sebagian tanpa harus memperlihatkan keseluruhan bentuknya. Teknologi canggih produk Lloyd dikombinasikan dengan material tradisional seperti kayu dan saddle leather, membentuk struktur yang solid dan minimalis, dan menghadirkan efek transparan yang memukau.11
Lepli
Koleksi Lepli terdiri dari padded stool, bench dan footrest dan dapat digabungkan dengan mudah dengan koleksi Poltrona Frau lainnya. Desainer dari Jepang, Kensaku Oshiro, telah merancang tiga item yang sangat fleksibel namun tetap memiliki identitas yang kuat. Untuk koleksi ini, Oshiro terinspirasi dari proses produksi dan dekorasi tradisional Poltrona Frau, dan memadukannya dengan ide-ide baru dari dunia fashion. Jahitan klasik dan lipatan lembut memperkuat kesan minimalis, sementara kombinasi tekstil dan kulit menambahkan efek yang elegan. Stool dengan desain penuh lekuk menyerupai bentuk tubuh perempuan, membuatnya tampil unik dan tidak biasa.
2
Almo
Saat merancang sofa Almo, Gracia Cumini terinspirasi dari sebuah elemen khas Spanyol tahun 50-an, yaitu almohada – bantal tradisional Iberia berbentuk panjang yang sangat nyaman serta sering digunakan sebagai cushion atau arm rest. Almo melipatgandakan efek visual dari cushion, menghasilkan desain yang harmonis melalui serangkaian garis horisontal. Lapisan pertama berupa cushion lembut mendominasi sepanjang sofa, sementara lapisan di bawahnya juga tetap menghadirkan kenyamanan yang sama. Almo merupakan inovasi sofa yang menawarkan ruang pribadi, personal, dan dapat disesuaikan dengan kebiasaan serta kebutuhan penggunanya: apakah itu mendengarkan musik, makan, menonton film, bahkan menyelesaikan pekerjaan.14
Ming’s Heart
Timur dan Barat. Itulah dua dunia yang mengilhami proyek Ming’s Heart, dan diimplementasikan melalui filosofi dan visi yang digunakan oleh sang perancang. Shi-Chieh Lu, arsitek dan desainer dari Taiwan, menelusuri kedua akar dunia ini dan menerjemahkannya ke dalam produk baru yang memiliki berbagai makna. Karena keseriusannya, Shi-Chieh Lu berhasil memenangkan kontes bergengsi Taiwan Design Contest melalui Ming’s Heart armchair. Garis-garis yang murni dianggap sebagai ekspresi sempurna dari konsep spritual China dan Oriental, yang berpadu dengan formalitas kubik dari visi dunia Barat. Hasilnya adalah bentuk kursi yang ringan, mengalir, bernuansa grafis layaknya karya pahatan konseptual yang berseni.
8
Diva
Diva chair yang didesain oleh Roberto Lazzeroni merupakan evolusi natural dari Vittoria chair, yang tahun ini merayakan anniversary ke-20. Sebagai remake dari furnitur klasik, Diva chair juga layak disematkan gelar timeless. Desainnya yang tampak murni membawa kita jauh ke awal sejarah panjang Poltrona Frau dan bisa langsung dikenal dengan mudah sebagai produk brand tersebut. Kesan klasik terlihat dari backrest dengan detail melengkung, sementara tradisi Poltrona Frau juga bisa diamati dari desain lipatan di ujung kursi serta suspensi biconical springs yang khas. Paduan nuansa tradisional dan dinamis menjadi daya tarik utama Diva chair.
9
Fidelio
Koleksi unit penyimpanan ini sangat cocok diletakkan di ruang manapun di dalam rumah. Didesain oleh Roberto Lazzeroni, Fidelio terdiri dari kabinet rendah untuk ruang tamu, lemari dengan laci serta bedside table untuk kamar tidur. Desain yang simpel dan fungsional dilengkapi dengan detail estetis seperti bentuk pegangan laci yang menambahkan unsur grafis di permukaan. Sedangkan warna yang kontras antara Cuoio Saddle Extra leather yang gelap dengan lapisan kayu bagian luar yang cerah membuat Fidelio tampil beda dan jauh dari membosankan. Gaya formal minimalis dan finishing yang sophisticated membuat Fidelio menyatu erat dengan koleksi lain Poltrona Frau, namun tetap memiliki kepribadiannya sendiri.
13
Mesa
Poltrona Frau selalu menghasilkan produk yang inovatif melalui koleksi Mesa, termasuk dua versi terbaru dari meja rancangan Lella dan Massimo Vignelli. Meja Mesa kini hadir dengan beberapa ukuran permukaan, selain model diameter 135 cm yang sudah ada sebelumnya. Meja makan berukuran 150 cm atau meja bistro dengan ukuran diameter 120 cm menandai kembalinya bentuk yang orisinil dari proyek pertama: desain geometris yang sederhana berupa lingkaran dan kerucut. Kedua model meja Mesa ini terbuat dari MDF dengan dua versi pada bagian dasarnya: Pietra Serena atau baja yang dilapisi oleh Cuoio Saddle Extra leather.
15
Ren
Koleksi aksesori furnitur ini didesain oleh Neri dan Hu setelah mereka melakukan riset tentang ruang depan atau jalan masuk rumah, yang dianggap sebagai space yang merepresentasikan batasan antara di dalam dan di luar, antara dimensi publik dengan privasi rumah. Koleksi Ren terdiri dari rangkaian objek yang memiliki berbagai fungsi dan material. Cermin tegak sekaligus rak penyimpan mantel, meja kecil, meja tempat perlengkapan, valet stand serta cermin yang menempel di dinding. Semua produk terbuat dari kayu, tembaga dan kulit, dengan kualitas manufaktur terbaik yang menjadi ciri khas Poltrona Frau. Di setiap sisi produk koleksi ini, Neri & Hu mengambil inspirasi dari bentuk idiogram Tiongkok, “ren”, yang artinya “manusia”.

Coulisse | INKZipblind & VF